Sixteen

958 Words

"Kenapa gak bilang aja sih, kalau sekarang demam ?!" Megan tersenyum hangat. Tangannya mengusap perutnya yang mulai sedikit membuncit. Ia terkekeh ketika melihat bagaimana sibuknya David mengatur keperluannya. "Aku cuman demam aja, Kak." "Demam juga penyakit! Jangan biarin gitu aja! Bentar, aku ambil obat dulu." Megan hanya bisa mengangguk. Ehm, kalian pasti geli denger dia sebut David, Kakak, kan? Dua bulan lalu, lebih tepatnya setelah pergi bulan madu karena suruhan para orang tua, Megan menyadari sesuatu. Ia lebih muda dari pada David. Dan alangkah lebih sopan ia menyebut David dengan kata-kata yang lebih baik. Misalnya, misalnya panggilan nama berubah menjadi kakak, mungkin. "Si dedeknya rewel?" Megan menggeleng. Ia mengusap kembali perutnya. Di dalam rahimnya, di dalam perutn

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD