Asia mengamati mama tirinya dan juga Clara yang saat ini tengah mengenakan kebaya dengan warna senada, yaitu hijau. Papa Asia juga mengenakan batik yang sama dengan bawahan kebaya yang dipakai mama tirinya. Asia hampir tertawa melihat dirinya sendiri yang tampak berbeda dengan keluarganya ini. Asia adalah difinisi anak tiri yang sesungguhnya. “Kenapa kamu nggak pakai kebaya yang sama kayak Clara atau Mama?” tanya Papa Asia kepada Asia. Asia mengangkat kedua bahunya. “Nggak ada yang ngasih tahu Asia kalau harus pakai baju sama,” jawabnya tak acuh. “Bukannya lo yang nggak mau beli baju kembaran?” kata Clara mulai memfitnah. “Iya kan, Ma?” Mama tiri Asia menganggukkan kepala, mengiyakan ucapan Clara. “Atau nggak, ganti baju. Pakai baju yang warnanya sama. Biar nggak beda sendiri,” kata

