***Akad nikah*** Papi yang menikahkan kami langsung. Kujabat tangan papi dengan erat. "Saya terima nikah, dan kawinnya Siti Nurlaila Safarina binti Omar Ibrahim dengar mahar tersebut tunai!" Meski nama itu baru kuketahui sehari sebelum menikah, api Alhamdulillah, aku bisa lancar menyebutnya. Saat nama mempelai wanita disebut, semua yang hadir di masjid tempat akad nikah terkejut. Karena seharusnya, nama yang papi, dan aku sebutkan adalah Camila Radiana, bukannya Siti Nurlaila Safarina. Saat akad selesai, mempelai wanita yang memakai kebaya putih, dan kain batik sebagai bawahannya, dibawa ke luar dari dalam. Aku tak bisa menahan kepalaku untuk tidak menoleh, agar mataku dapat melihat mempelai wanitaku. Tubuhnya mugil, jauh lebih kecil dari Camila, yang tubuhnya bak model. Wajahnya

