"Itu untuk yang pertama," gumam Sakha saat melepaskan ciumannya. "Kur ... hmmppp," ucapan Shinta terpotong, karena Sakha sekali lagi mencium bibirnya. Buukk Lutut Shinta menghantam s**********n Sakha, sehingga spontan membuat Sakha melepaskan Shinta. "Uuuhhh ... macam betina juga ternyata kamu ya!" Seru Sakha, ia terduduk di tepi ranjang. "Jangan meremehkan perempuan ya, dibalik kelembutan tersimpan kekuatan." "Kamu lembut!? Haah lembut apanya, kasar persis ampelas paling kasar tahu!" sahut Sakha, dengan wajah meringis sambil mengusap-usap selangkangannya. "Rasain lo!" Shinta segera membuka pintu, dan ke luar dari kamar Sakha. 'Kamu harus membayar ini juga, Shinta, aku pastikan di malam pertama pernikahan kita, kamu akan membayar semuanya, plus dengan bunganya!' geram hati Sakha. I

