pandangan pertama

582 Words
tibalah hari ini proses tes tertulis dan kesehatan berlangsung. pada mulanya mereka berempat merasa optimis akan diterima semua, namun, hasil berkata lain. yang diterima hanya nova dan zainul. sedangkan, Jun dan eza harus tereliminasi dikarenakan keduanya gagal di bagian tes kesehatan. kemudian keduanya pergi mendaftar ke sekolah yang berbeda. eza mendaftar di SMA luar kota sedangkan Jun mendaftar di MA. keduanya pun diterima disekolah yang mereka pilih sekarang. tibalah hari ospek tiba di MA tempat Jun bersekolah yaitu MA kamboja. semua peserta baru disuruh membawa topi konyol dari ember bekas dan papan nama dari kardus. tapi, hanya Jun yang tidak membawa apa-apa. datanglah satu senior laki-laki bernama fendi menegur jun dan berkata " kamu kesini mau ngapain?". " mau sekolah kak" balas jun dengan polos. " apa kamu tau kamu disuruh bawa apa aja?" kata senior dengan ketus. " ya.. tau kak tapi ya saya lupa" balas jun dengan ekspresi yang agak datar. " oke, hari ini kamu saya maafkan, tapi besok jika kamu tidak membawa perlengkapan ospek lagi maka kamu akan saya hukum!" balas senior dengan nada sedikit meninggi. " iya kak saya mengerti" balas jun dengan ekspresinya yang masih datar. ketika jun melihat sekeliling, dia agak malu karena cuma dia yang terlihat kikuk dan kebetulan saat itu mereka disuruh istirahat sama senior. jun melangkah menuju kursi yang ada didepan salah satu kelas dan duduk melamun di sana. karena watak jun yang suka menyendiri jadi dia menikmati lamunannya hingga dia melihat satu wanita yang membuatnya kagum karena kecantikannya. meskipun wanita ini penampilannya biasa saja dan bisa dikatakan agak berantakan, tapi jun begitu tertarik melihat wanita ini dan mungkin bisa dikatakan cinta pada pandangan pertama. jun terus melihat wanita itu yang sedang berbicara dengan temannya dan tiba-tiba datang seseorang menyapa jun dan berkata " hai bro, jangan ngelamun!, kudengar sekolah ini agak angker, nanti kamu bisa kesurupan" kata Anan yaitu teman satu regu jun tapi mereka belum berkenalan. jun hanya diam melihat orang itu kemudian berkata " kamu siapa ya?". " oh iya namaku anan, sedangkan nama kamu siapa?" kata anan balik bertanya. "namaku jun, oh iya bukannya kita satu regu ya?" kata jun. " ah benar, kita satu regu, kamu lagi liat apa sampai ngelamun begitu?" tanya anan dengan penasaran. " kamu kenal cewek yang itu gak?, yang pakai tas ungu dibawah pohon mangga" kata jun. anan kemudian menjawab dengan tersenyum "oh aku dengar namanya ria, dia dari regu sebelah, memangnya kenapa". "nggak apa-apa" balas jun dengan memalingkan wajahnya. "jangan-jangan kamu menyukainya ya?" kata anan dengan nada usil. " nggak kok" balas jun yang sedikit malu. "ya dia cantik sih. tapi, jika kamu suka dia aku akan bantu kamu supaya mendapatkannya" kata anan dengan semangat. sebenarnya memang jun suka dengan ria sejak pandangan pertama, tapi dia masih ragu buat nyamperin karena takut akan diabaikan. " aku ragu bro, dia cantik mana mungkin dia mau sama aku yang seperti ini"kata jun dengan suara sedikit rendah. " sadarlah bro, kamu ganteng, malahan aku iri padamu" balas anan yang melihat jun pesimis wajah jun emang ganteng dan menawan namun dia masih suka rendah diri dan suka berfikiran negatif. " pokoknya nanti kita samperin dia oke" kata anan bersemangat. "oke, tapi kamu jangan langsung beritahu dia tentang niatku ke dia ya" kata jun dgn sedikit malu. " siap, kamu udah makan?" kata anan sambil memberi roti kepada jun. " belum sih, terima kasih rotinya" kata jun sambil menerima roti pemberian anan. mereka berdua berbicara terus menerus sambil makan roti dan itulah awal persahabatan keduanya dimulai.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD