Selama dua jam lebih Vio dan Andin menghabiskan waktu di perpustakaan. Andin pun sudah mencetak proposalnya di lantai dua dan merasa lebih siap untuk menemui dosen pembimbingnya nanti. Andin merasa tak sepintar Vio jadi dia berusaha lebih keras, sementara Vio cenderung santai karena Vio bukan tipe mahasiswi yang akan terus menerus belajar hingga membuat otaknya terasa panas. Vio lebih suka belajar pada dini hari, biasanya jam tiga pagi dan ia terbiasa terbangun di jam tersebut. Ia hanya akan mematangkan lagi materinya dan mengulangnya, dengan begitu materi yang ia pelajari akan tersimpan rapih di dalam memori. Selama di perpustakaan pun ia hanya membaca-baca kembali proposalnya. Karena bagi Vio, jika ia terus menerus belajar selama seharian hanya membuat otaknya kelelahan. Padahal otakny

