bc

Go Halal sama Idol

book_age16+
604
FOLLOW
4.1K
READ
others
friends to lovers
goodgirl
drama
tragedy
sweet
bxg
first love
like
intro-logo
Blurb

Reya Yasmitha kembali ke Korea untuk bekerja. Benang merah kehidupan membuat ia bertemu kembali dengan sahabat kecilnya, Lim Yunki. Pria itu kini menjadi seorang idol terkenal. Semua tentu tau bagaimana dunia mengelu-elukan BTL (Be The Light) sebagai Boyband tersukses saat ini.

Bertemu lalu membuat perasaan mereka kemballi bersemi layaknya Seoul di musim semi.

Takdir adalah benang merah yang sudah diikatkan tuhan pada setiap manusia. Mereka memiliki jalan masing-masing. Untuk memutuskan, menemukan, mempertemukan, menyatukan dan memisahkan. Bukan hanya masalah jodoh dan maut.

Apakah mungkin aku ditakdirkan kembali bertemu denganmu?

chap-preview
Free preview
?1. GHSI?
**Reya POV** . . . Benang merah takdir tak akan pernah terputus jika Tuhan tak mengijinkan. Sekalipun aku terjatuh, terluka, dan kecewa. Sekalipun, aku ingin menjauh dan pergi. Tapi, selalu ada jalan untuk kembali. Aku mencoba berlari dan menarik keberadaanku menjauh. Pria yang memiliki senyuman semanis gula. Pria yang seolah dingin, tapi sebenarnya ia adalah pria yang hangat. . . Hmm ... Seoul bertabur kelopak bunga sakura. Jalanan merah muda merona bagai hati seorang gadis yang jatuh cinta. Lalu ketika musim semi berakhir. Akan ada lagi hati yang luka. Dan semua akan kembali lagi. Sakura akan bersemi, dan kembali berduka. Tapi, Aku percaya di setiap fase akan terselip sebuah kebahagiaan. Aku hanya bersyukur, karena hari ini aku kembali. Ke tempat yang sama. Ketika aku bertemu dengannya sahabatku. Pria dengan senyuman semanis gula. Lim Yunki. Cinta pertamaku .... Reya Yasmitha *** Manusia tak pernah tau bagaimana takdir membawa mereka nantinya. Mungkin itu bahagia, suka, duka, berbagai rasa yang kadang kita sesali atau syukuri. Sama seperti kisah sederhana ini, yang membawaku bertemu dengan seseorang yang spesial mungkin? Namaku Reya, saat ini aku berusia 23 tahun. Aku suka kucing tapi, juga alergi kucing, punya kadar toleransi rendah untuk makanan pedas dan tak suka keramaian 'sebenarnya'. Namun, karena belakangan aku ikut dengan beberapa kegiatan politik, pada akhirnya terpaksa mengikut banyak kegiatan yang berhubungan dengan keramaian. Walaupun pada akhirnya harus berdiri di barisan paling belakang dan sibuk menjadi penyemangat saja. Punya phobia keramaian membuat banyak kegiatanku terganggu. Setiap di tempat ramai, selalu merasa pusing, mual, bahkan pingsan. Eits, ini bukan ngidam atau semacamnya. Aku memang sejak Sekolah Dasar sudah mengalami hal semacam ini. Teriknya Jakarta siang ini, jika aku bisa memilih lebih baik berada di rumah dan beristirahat. Tapi tanggung jawab ini tak bisa aku tangguhkan. Ya memang, kita harus bertanggung jawab atas keputusan yang telah kita buat kan? Seharian tadi aku menjalani latihan menjadi pengawas pemilu. Bersama mbak Dwi salah satu tetangga yang mengajakku, ia bilang lumayan untuk tambah uang jajan, teman dan pengalaman. "Reya, suka banget Korea ya?" tanya Mbak Dwi yang kini berdiri bersamaku. Menunggu busway untuk perjalanan pulang kami. "Ah, iya mbak lumayan. Aku suka Korean drama sama Kpop nya juga." Aku suka lagu korea suka juga dramanya, awalnya lebih suka drama korea dibanding musiknya. Sebelumnya, aku banyak tau tentang lagu-lagu KPop. Sampai akhirnya tahun 2011 jatuh cinta dengan Jaebum GOT7 karena drama dream high 2, dan dua tahun belakangan ada orang yang pernah aku kenal menjadi salah satu anggota Boyband korea. Membuatku semakin tertarik untuk tau dan mengenal dunia K-Pop. Memang, mungkin terlambat. Tapi tak masalah kan, daripada tidak sama sekali?. "Kamu pernah tinggal di Korea ya Reya?" tanya Mbak Dwi lagi ketika kami sudah duduk manis di dalam busway. "Iya mbak, waktu itu ikut almarhum kakekku sama nenek. Kakek terpaksa tinggal di sana karena kerjaan terus ngajak aku ke sana." "Wah, enak dong bisa bahasa Korea ya?" "Lumayan Mbak." "Kalau pacar? Jangan-jangan orang Korea juga?" "Pacar? Aku jomblo mbak, Hehehe." Obrolan kami berlanjut sekitar tentang drama Korea, juga mbak Dwi penasaran dengan kultur budaya yang ada di Korea. Tinggal di Korea memang sangat menarik dan tak akan aku lupakan. Bagaimana proses diriku menjadi gadis yang belajar untuk mandiri. Hidup jauh dari orang tuas sejak kelas tiga sekolah dasar. Lalu kembali ke Indonesia saat aku telah lulus SMU beberapa tahun lalu. Aku beruntung rasanya bisa memiliki pengalaman tinggal di negara lain. Itu jadi hal yang paling aku syukuri. Beruntung juga semasa di Korea aku memiliki sahabat baik. Aku tersenyum, mengingat kembali cinta pertama, juga hal-hal yang pernah aku alami saat di Korea, di Daegu lebih tepatnya. *** Daegu, 4-januari-2002 Aku sampai di Korea enam bulan yang lalu. Tapi, baru tiba di Daegu dua minggu lalu. Kakekku akan bekerja di perusahaan tekstil Amore di sini. Dan entah selama berapa tahun ke depan Daegu akan menjadi tempat tinggal kami. Aku, nenek dan kakek. Aku tiba kemarin jadi, hari ini baru bisa mengikuti sekolah umum. Sekolah yang kakek pilih sebenarnya cukup jauh dari rumah. Sebelum aku mengikuti pelajaran hari ini. Seperti ketentuan-ketentuan yang berlaku aku harus mengikuti kelas penyelarasan di Seoul. Ini adalah kelas untuk memperlancar bahasa dan juga mengetahui kemampuan akademik. Serta, menentukan kelas berapa aku di sekolah yang baru nanti. Letak sekolah yang lumayan jauh dari rumah yang kami tempati. Membuat kakek mengantarkanku dengan mobil yang dipinjamkan kantor. Aku tidak terlalu memperhatikan daerah ini dan hanya fokus memikirkan bagaimana sekolah hari ini. Aku membayangkan teman seperti apa yang akan aku temui. Namun hal yang paling kuingat saat itu musim dingin membuatku harus mengenakan pakaian tebal dan berlapis. Dinginnya luar biasa, Indonesia tak pernah sedingin ini. Aku bahkan masih bisa merasakan dingin di saat tubuh kecilku mengenakan mantel berbulu tebal. Sekita tiga puluh menit untuk sampai di sekolah baru. Aku dan kakek masuk segera menuju ruang kepala sekolah untuk lapor diri. Kami juga menyerahkan surat dari sekolah penyelarasan. Setelah selesai melapor kakek segera berangkat bekerja. "Nanti pulang nunggu Bapak jemput ya. Jangan malu harus bergaul oke?" pesan kakekku yang segera aku jawab dengan anggukan kepala. Kakek melangkah ke luar sekolah. Aku memerhatikan sampai Kakek menghilang dari pandangan. Aku takut sebenarnya ... Dengan ragu kemudian melangkahkan kaki ke kelas. Dari luar terdengar jelas suara anak-anak yang asik mengobrol dan tertawa. Di depan, seorang guru menungguku, aku membungkuk memberi hormat sementara ia tersenyum ramah. "Reuya?" tanyanya. Kuanggukan kepala meski namaku terdengar aneh saat ia ucapkan. Setelahnya Guru Shin membuka pintu, kelas yang tadinya riuh kini hening. Sekarang aku bisa melihat semua mematung, ternyata bukan hanya anak di Indonesia yang ribut ketika tak ada guru di kelas. "Hari ini kita kedatangan teman baru, Reya ssi, silahkan perkenalkan dirimu." "Nama saya Reya Yasmitha, kalian bisa memanggilku Reya," sapaku lalu membungkukkan tubuh dengan kikuk. Seluruh anak di kelas menatap dengan senyum yang jelas sekali menganggap aku aneh. Apalagi wajah yang serba salah begini. Wajah jutek stadium akut, kalau tak tersenyum pasti orang berpikir aku jutek atau sedang marah, jika tersenyum mungkin orang akan mengira aku meledek mereka? Setelah memperkenalkan diri guru memintaku untuk duduk ia menunjukan sebuah kursi yang kosong. Aku duduk di kursi ketiga dari belakang. Beruntung aku duduk di dekat jendela, bisa melihat pemandangan di sekolah ini. Aku harap mulai sekarang bisa menikmati hari-hari di sini. Semoga ... *** Itu adalah hari di mana aku bertemu pria yang pernah menjadi cinta pertama dalam hidupku. Sugar si pemilik senyum manis dari salah satu boyband terkenal di Korea, BTL (be the Light). Hal membahagiakan melihatnya saat ini berhasil menggapai mimpinya. Kami telah lama tak bertemu, juga tak saling bertegur sapa bahkan melalui pesan singkat atau sosial media. Ponselku hilang tak lama setelah aku kembali. Tak apa, aku masih bisa melihatnya melalui layar ponsel senang mengetahui ia baik-baik saja. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.7K
bc

My Secret Little Wife

read
96.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook