Bab 3 - Pelacurmu

1512 Words
Warning 21+ !! Di bawah umur tolong di skip ya!  Happy reading .... *** Robert menghampiri pintu dan menguncinya dari dalam. Setelahnya, dia berbalik arah dan melangkah mendekati Queen yang masih dia borgol tangannya dengan pandangan menusuk tajam. Robert melepaskan topinya, berlanjut melepaskan jaket hoodie hitam yang menutupi tubuh kekarnya hingga tersisa kaos hitam yang membalut d**a bidangnya yang juga tercetak jelas. Senyuman miringnya kembali terbit dengan sorot matanya yang tajam, membuat pemandangan ketampanannya dengan dagu yang sedikit membentuk cekungan itu terlihat semakin menawan. “Aku memberimu pilihan lagi. Kau mau mengakui jika kau adalah bagian dari pasar gelap atau menerima penawaran tadi?” tanya Robert sekali lagi. Robert mendekati Queen yang terduduk di ranjang kemudian mengurung Queen dengan ke dua tangannya yang berisi. Queen membalas tatapan Robert tak kalah tajamnya. Jujur, dia merasa takut sekarang. Tapi, dirinya bukan gadis belia yang akan takut pada sebuah tantangan hubungan ranjang. Lebih dari itu, dirinya pernah menjadi wanita petualang. “Aku memang bukan keduanya, tapi dari pada membuat diriku menjadi penjahat, lebih baik aku menjadi p*****r dan bebas!” Queen menjawab dengan tegas. Keputusannya sudah bulat. Malam ini, dirinya akan kembali menjadi w************n setelah sekian tahun lamanya. Robert terkikik untuk beberapa saat. Dia menarik dirinya yang mengungkung Queen untuk membuat wanita itu merasa tertekan dan ketakutan. Tapi nyatanya, caranya sama sekali tak berhasil. Wanita itu tetap tak mau mengakui jika wanita itu adalah penjahat. Sekarang, dirinya termakan oleh perkataannya sendiri. Jujur saja, selama ini dirinya belum berhubungan dengan seorang wanita sampai ke ranah hubungan ranjang. Tapi, jika dirinya menarik ucapannya tadi, jelas-jelas dirinya mempermalukan dirinya sendiri di depan wanita keras kepala itu. Wanita itu akan menganggap dirinya hanya bisa mengancam saja dan sebenarnya takut bertindak. No! Itu sama sekali bukan dirinya. Robert tak pernah mundur dari misi apa pun. “Baiklah. Ini pilihanmu, Nona,” ucap Robert kemudian membuka kaos hitam yang mencetak d**a bidangnya, sehingga membuat tubuh bagian atasnya telanjang dan terlihatlah bagaimana bentuk yang sebenarnya dari d**a bidang itu. Queen menelan salivanya kasar. Lebih dari indahnya pemandangan itu, dirinya lebih takut membayangkan bagaimana pria itu akan menyentuhnya. Sepertinya, dirinya memiliki lawan yang jenisnya langka. “Emm ... Apa aku bisa—“ “Menolak? Kau ingin menolak huh?” potong Robert cepat dengan seringaian kemenangan. Akhirnya, wanita itu memilih mengalah. Syukurlah, dirinya juga di untungkan jika penawaran gila ini tak terjadi. “Hahaha ....” Queen balik tertawa. Demi Tuhan, dia ingin menutupi kegugupannya dengan tertawa. Polisi itu pasti menganggapnya takut, walau sebenarnya memang dirinya ketakutan sekarang. Tapi, jangan mengira, dia wanita lemah yang akan mengakui kejahatan yang tidak dia lakukan. “jangan-jangan, kau yang ingin menolak?” tanya Queen sarkastis. “sudahlah, anak istrimu pasti sedang menunggumu di rumah, Sir. Jadi, akhiri saja penawaran konyol ini dan lepaskan aku. Aku bukan penjahat seperti dugaanmu!” lanjutnya. Semoga saja, polisi itu benar-benar melepaskannya. Robert kembali tertawa tipis. Wanita itu ternyata tak mudah ditipu begitu saja. Baiklah, mungkin melakukan One Night stand tak masalah dan akan segera menemukan titik terangnya. Cup! Queen membatu dengan mata membola. Demi apa pun, serangan itu begitu mendadak sehingga membuat tubuhnya seolah terkena sihir yang sangat dahsyat sehingga membuat persendian dan syaraf ditubuhnya mati rasa dan tak mau membantunya untuk bergerak dan menghindar. Bagaimana mungkin, polisi itu nekat menciumnya begitu panas dan menggebu seperti ini? Robert. Mungkin selama hidup, dia belum pernah melakukan hal se intim ini dengan wanita. Tapi, sebagai pria dewasa dan matang, dia tentu saja tau apa-apa yang dilakukan pasangan ketika bercinta. Ya, bibir wanita yang selalu membangkang pada perkataannya itu harus diberi pelajaran. Dan akhirnya, ciuman yang awal mulanya dia mulai dengan tergesa, berakhir se intim ini. Wanita itu, berhasil menggodanya dengan kondisi tubuh yang menegang seperti itu seolah menantangnya untuk membuktikan seberapa hebatnya untuk dia taklukan. Queen terbuai. Keterdiamannya tadi, berhasil polisi itu pantik dengan kobaran api gairah yang sama. Dan akhirnya, jepitan dan lumatan dari ke dua daging yang hangat dan kenyal itu pun, dia balas dengan tempo kehangatan yang sama. Robert terengah. Dia tidak tau, wanita itu akan menjadi se menggoda ini dimatanya. Apa yang Queen lakukan padanya, seolah wanita itu mahir sehingga menjadi tantangan tersendiri, untuk semakin dia taklukan. Robert memegang tengkuk kepala belakang Queen, agar ciuman itu tak pernah putus. Sedangkan tangan yang satunya lagi, mulai bergerilya menyentuh kulit perut Queen yang lembut dan hangat di telapak tangannya. Queen sesekali mendesis. Andai saja, tangannya tak ter borgol seperti ini, ingin rasanya dia menyentuh d**a bidang yang menggodanya sejak pertama kali. Tapi, di fase ini, dirinya akan menjadi submissive yang akan patuh pada keinginan sang dominant. Robert meng akhiri ciumannya. Rasanya, Queen akan lebih bersinar jika dia biarkan bebas. Tapi, jika dia melepaskan borgol itu, bagaimana jika Queen memberontak kemudian lari, sedangkan dirinya sudah tergoda seperti ini? “Aku tidak pernah ingkar janji. Kau bisa melepasku. Aku tidak akan lari, sungguh ....” lirih Queen dengan napas memburu saat Robert bermain-main dengan puncak dadanya sementara bibirnya Robert lepaskan. Robert tertawa tipis. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Queen, sehingga bisa melihat bagaimana memerahnya wajah cantik itu. Dia pun tak menyadari, jika tangannya sudah bertindak sejauh itu dan sepertinya betah untuk berlama-lama bermain-main dengan daging kenyal itu. “Apa konsekuensinya jika kau ingkar janji?” Kali ini, Robert menyingkap kaos yang Queen pakai sehingga terlihatlah Bra Queen dengan isi penuh dan warna merah menggoda. Nakalnya lagi, ternyata tangannya sudah melepaskan kaitan Bra yang kebetulan berada di bagian depan, sehingga menumpahkan isinya yang tak lagi berada pada tempatnya. Bulat dengan puncak kecil yang indah. Queen memejamkan matanya sejenak. Melihat bagaimana polisi itu menatapi dadanya dengan mata menggelap, nyaris membuatnya berteriak. “Katakan, apa konsekuensinya jika kau ingkar janji, Queen.” Fyuhh! “Robert ...!” Queen menggigit bibirnya spontan. Bagaimana dia tidak memekik memalukan seperti tadi, dia merasakan tiupan kecil yang menyentuh puncak dadanya, dan ternyata Robert yang melakukannya. Sekarang, dia tak bisa menahan puncak dadanya yang menegang seolah memanggil untuk diberi sentuhan. Sentuhan yang lebih, melewati batas kesabaran menuju proses bercinta yang akan terjadi sepanjang malam. “Apa kau menginginkannya?” Robert bertanya lagi. Dia melihat dengan jelas, bagaimana respons puncak kecil itu ketika dia goda dengan tiupan. Sialan! Queen membuat sisi liarnya yang terpendam selama ini, akhirnya unjuk diri. Jangankan Queen, dirinya pun ingin merasakan bagaimana puncak kecil itu menari di dalam mulutnya. Queen menatap Robert yang juga menatapnya. Kepalang basah, mungkin dia harus mengakui jika Robert sudah berhasil memancing sisi primitif dalam dirinya. Tak apa, mungkin pengalaman ini akan menjadi pengalaman paling menegangkan selama 8 tahun kehampaan dalam hidupnya. “Jika aku lari, maka kejarlah aku sampai ke ujung dunia sekali pun. Dan malam ini, biarkan aku melakukan apa yang sudah menjadi tugasku. Biarkan, aku menjadi pelacurmu.” Emmph! Queen menggigit bibirnya lagi. Setelah mengatakan kata-kata yang menjadi jebakan untuk dirinya sendiri, akhirnya tubuhnya ditarik ke depan sedikit kuat sehingga sentuhan yang ingin dirasakan puncak dadanya yang sebelumnya, terealisasikan dengan begitu lembut dan panas. Robert bersorak dalam hati. Puncak mungil itu, akhirnya bisa dia rasakan. Rasanya memang hambar, namun membuat tubuhnya semakin memanas dan dia ketagihan dibuatnya. Tak menunggu lama, borgol yang mengikat tangan Queen itu pun Robert lepaskan. Segera, dia juga melepaskan kain yang menutupi tubuh Queen yang ternyata begitu sexy dan berisi. Beruntungnya, Queen menutupi tubuhnya dengan pakaian tebal itu sehingga tak ada pria lain yang melihat keindahannya. Astaga, apa yang kau pikirkan Robert? Waraslah! Gejolak nafsu dan dialog hati, membuat Robert semakin merasa tak waras. Dia pun mengangkat tubuh Queen yang sudah tak memakai apa-apa ke tengah ranjang dan menindihnya. “Aku tak mau mengambil risiko besar. Bisa saja, kau lari dariku. Maaf, jika aku harus mengikatmu sebelum penyatuan kita nanti.” Mendengar perkataan Robert, tentu saja Queen bertanya “Nanti? Jadi kau belum ingin memulainya?” tanyanya sedikit keheranan. Pasalnya, dirinya dan Robert sudah sama-sama menggila. Robert menggeleng pelan. Dia mengambil seutas dasi yang ketinggalan disaku celananya kemudian menyatukan dan mengikat tangan Queen ke kepala ranjang. “Tidak. Malam ini masih sangat panjang. Aku masih ingin merasakan bagaimana kelembutan setiap inci kulitmu dan komposisi menggoda lainnya.” Cup! Sekali lagi, Queen memejamkan matanya saat Robert memberikan kecupan hangat di tulang selangkanya. Panas Dia mengakui bagaimana panasnya pria yang akan menjadi lawan bercintanya malam ini. Perkataan Robert dengan tatapannya yang seolah membiusnya, tentu saja, membuat setiap inci kulitnya terasa meremang. One Night Stand yang Queen lakukan bersama polisi yang dia temui beberapa menit yang lalu atas dasar kesalahan pahaman, tak akan Queen sadari jika hubungannya sudah dimulai sejak saat itu sehingga Queen tak akan bisa melepaskan dirinya lagi dari pesona sang polisi m***m. Dan akhirnya, setelah beberapa menit lamanya, dia bersumpah. Jika polisi itu, adalah pria pertama yang berhasil menaklukkannya dengan skor telak. Lalu apa yang akan terjadi pada dirinya setelah beberapa jam ke depan? Entahlah, kita lihat saja nanti. *** Catatan : Cerita ini adalah D'orions series ke 5. Jadi, bagi kalian yang ingin mengetahui asal muasal tokoh dalam cerita ini, silakan follow akunku dan temukan series lainnya. Selamat berpetualang. Jangan lupa tap love dan komentar.  Oiya, novel ini akan update di hari Selasa dan Jum'at sebelum Daily update!  Jadi, tungguin dengan sabar ya. Trims.. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD