Memiliki seorang anak laki-laki adalah impian seorang Ayah, apalagi yang sudah berusaha membangun bisnis keluarga sejak lama. Kepada siapa lagi harus mewariskan kekayaan dan usahanya jika bukan pada anak laki-laki. Terlebih hanya satu anak yang ia miliki, pun dengan sikap yang sangat keras kepala sekali. Itu yang sering mengganggu pikiran seorang pengusaha Johan Oliver Jarvis. Perusahaan miliknya banyak tersebar karena kepiawaiannya dalam mengembangkan usaha. Hingga namanya tercatat dalam jajaran sepuluh pengusaha terbesar di negeri ini. Sayang hingga kini ia masih bingung mengenai anak tunggalnya yang selalu saja menghindari dirinya. Sekalipun ia memiliki seorang putri yang sering muncul dalam setiap acara perusahaan, tapi penerus perusahaan haruslah Arsel Oliver Jarvis, putra kandungn