45 - Nangis bukan berarti lo cengeng

1620 Words

"Na...!" panggil Emil. Ia mendengar sendiri tadi Una mengatakan ingin kembali padanya. Inikah jawaban Tuhan untuk semua pengharapannya selama ini. Una mau kembali padanya. Dan Emil berjanji dalam hatinya, tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Una padanya. Una melirik ke Emil, tubuh menciut spontan. Bahkan lengannya sengaja memeluk tubuhnya sendiri supaya menjauh dari Emil. "Tadi kamu...!" "Cukup Mas, kesalahan aku pernah memilih kamu dan menjadikan kamu suami aku. Dan kini, bahkan perasaan menyesal itu masih terus mengakar di hati aku" jujur Una pedih. "Ma-maksud kamu, Na?!" sungguh Emil tidak paham, mengapa wanita itu mengatakan menyesal. Bukankah Una ingin kembali padanya. Memberikan kesempatan sebelum ia memintanya. "Biar aku katakan semuanya. Aku, saat bersama dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD