"Ya, ya, aku tahu itu." Keenan hanya mengangguk lelah dan diam dari pada memilih berdebat. "Jadi, bisa kau keluar?" Keenan menggeleng. "Aku punya hak untuk di sini." Clarissa menghembuskan napas tak mengerti. Dia memijit pelipisnya pelan sambil memejamkan keduanya matanya. Mencoba tenang dan mengingat bahwa ia tak boleh stres lebih dari ini. Dia sedang mengandung jadi semua emosinya akan berakhir buruk untuk bayinya. Melihat itu Keenan tersenyum, dia tahu wanita di hadapannya ini tengah mencoba tenang dan meredakan amarah. Namun dia mulai merasa tubuhnya dingin karena gerimis beberapa saat yang lalu membuat pakaiannya lengket. "Cla-" "Terserah apa yang akan kau lakukan!" potong Clarissa tak membiarkan Keenan bicara. Dia membalikkan badannya dan melangkah pergi karena dia tahu, be

