Sakit hati lagi?

1019 Words
Setelah pembicaraan antara Clara dan Nathan kemarin, membuat luka dihati Clara yang sudah sekian lama ditutupi kembali terbuka. Kini ada perasaan aneh lagi yang menghampiri Clara. Perasaan yang tak bisa dijelaskan, antara senang dan sedih. "Apa gue harus balik lagi ke Nathan seperti dulu lagi?" batin Clara. Setelah berbulan bulan berlalu begitu saja dan Clara masih kebingungan apakah perasaannya pada Nathan kembali lagi atau tidak, yang jelas jarak diantara Nathan dan Clara kini dekat kembali. Hari itu Clara sedang termenung memandangi rintik rintik hujan melalu jendela kamarnya dan ada 1 notif yang masuk entah dari siapa Clara pun tidak tahu. Tania Tania : eh Clar, gue udah dapet nomor hp nya kak Nathan nih. Tania : gue kirim ke lo ya Tania : +628962xxxxxxx Clara alda : eh yang bener lo? Clara alda : ok thanks ya Tan♡ Tania : oke sip! Setelah membalas pesan Tania, Clara langsung meng-add nomor Nathan. Pada awalnya Clara kebingungan, apa Clara harus mengabari Nathan dan meminta Nathan menyimpan nomor ponselnya lagi atau tidak. Kak Nathann Clara alda : save Clara Kak Nathann : eh ini beneran lo kan Clara? Kak Nathann : dapet kontak gue dari mana lo? Clara alda : ya iyalah ini gue. Clara alda : Darii temen gue. Setelah chattingan berkepanjangan dengan Nathan, Clara mulai menyadari jika sudah berbulan bulan ia dekat kembali dengan Nathan. Waktu berjalan dengan sangat cepat. Sekarang waktunya untuk melakukan penilaian tengah semester. Seluruh siswa sibuk dengan belajar, agar bisa mendapatkan nilai yang memuaskan begitu pula Clara dan teman-temannya. Skipp... Waktu penilaian tengah semester sudah selesai,kini waktunya untuk seluruh siswa bersantai sambil berdoa agar hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) mereka memuaskan. Tetapi tidak dengan Clara, dia terlihat begitu rapuh saat beberapa waktu lalu ia menerima chat dari Nathan. Kak Nathann Clara alda : eh kak lo kemarin duduk sebangku sama anak 11 IPA 1 ya? Kak Nathann : iya gue sebangku sama anak 11 IPA 1. Kak Nathann : kenapa emang Clar? Clara alda : emang lo absen berapa si? Clara alda : enggak, gue cuman tanya aja. Kak Nathann : absen 25 gue. Kak Nathann : oh gue kira ada apa. Clara alda : sama cewek ya duduknya? Kak Nathann : iya kok lo tau sih? Clara alda : tau lah orang itu temen 1 ekstra gue. Kak Nathann : eh beneran lo kenal? Kak Nathann : boleh minta nomor hpnya ga clar? Clara alda : buat apa emg? Clara alda : +6283075xxxxxx Kak Nathann : buat pdkt aja sih ,wkwk Kak Nathann : abisnya lucu sih. Clara alda : oh. Read.. "Gue pikir lo udah berubah kak, disaat gue udah mulai mencintai lo lagi, lo kembali seperti dulu lagi" batin Clara. Salahkah aku mencintaimu kembali setelah hati ini lelah berkelana kesana kemari,tapi tak kunjung ada yang membahagiakan? Salahkah aku menyayangimu kembali? Bolehkah aku egois? Bolehkah aku memintamu kepada Tuhanku? - Clara - Bela Bela : Clara.. Bela : Clar.. Clara alda : ya? ada apa Bel? Bela : gue mau nanya.. Clara alda : tanya apa emang? Bela : lo ngasih kontak gue ke kak Nathan ya? Clara alda : iya, gak papa, dia baik kok. Bela : lo kenal dia sejak kapan Clar? Clara alda : kepo ah. Bela :ye gue serius juga. Read... Merasa sangat lelah dengan semua yang ia hadapi sekarang, Clara pun sampai tertidur pulas saat sedang memikirkan Nathan dan Bela hingga pagi. Keesokan harinya.. Saat di sekolah tadi Clara tidak sengaja bertemu dengan Bela. Lalu Bela menghentikan langkah Clara dan mengajak Clara untuk berbicara sebentar. "Eh Clara tunggu." ucap Bela. Clara yang merasa namanya dipanggil pun hanya menoleh dan mengangkat satu alisnya untuk menanyakan apa yang dimaksud Bela, jujur dia sangat malas untuk membicarakan soal Nathan kali ini. "Eh lo tau gak, kak Nathan tu baik banget sumpah, dia perhatian, dia so sweet juga, friendly juga." ucap Bela panjang lebar. "Iya, emang dia gitu dan dia bersikap kayak gitu bukan kesembarang orang, berarti lo orang yang beruntung Bel." balas Clara sambil tersenyum miris. "Iya juga ya." ucap Bela. "Lo beruntung, bisa dicintai dia dalam waktu singkat ini dan sementara gue aja yang udah lama kenal cuman dianggap sebatas teman dekat." batin Clara sambil tersenyum miris. Setelah berbincang bincang cukup banyak Clara pun akhirnya memutuskan untuk menyusul teman temannya dikantin. Karena perut Clara sudah berbunyi sendari tadi meronta ronta meminta untuk diisi. Setibanya dikantin, Clara duduk dan menyantap makananya tanpa selera. "Eh Clar, lo kenapa sih muka lo kusut banget kelihatannya." tanya Sari kepada Clara yang terlihat raut wajahnya masam. "Bela." balas Clara singkat. "Bela? kenapa tu anak?" tanya Sari dan Tania bersamaan. "Ya dia itu dideketin sama kak Nathan dan kelihatannya dia juga ngerespon kak Nathan." balas Clara dengan nada suara lesu. "Hah serius lo?" tanya Sari dan Tania hampir bersamaan. "iya, apa mungkin gue harus mundur ya, gue gak mau merusak pertemanan gue cuman gegara cowok." ucap Clara. "Kalo itu terserah lo aja Clar, ikutin kata hati lo aja." balas Sari. Beberapa hari kemudian, Clara bertemu kembali dengan Bela dan kali ini Clara tidak bisa memendam semua pertanyaan nya kepada Bela. Akhirnya Clara pun bertanya. "Eh Bel, lo udah jadian belom sama kak Nathan?" tanya Clara. "Belom sih, tapi gue masih bingung aja." jawab Bela dengan kebingungan. "Bingung gimana maksud lo?" tanya Clara. "Gue bingung, ini gue beneran suka sama dia atau enggak." balas Bela. "Yaa kalau itu gue gak tahu sih, yang jelas kalo lo sama kak Nathan lo ga bakal nyesel deh" ucap Clara. "Kayaknya lo tau banyak deh soal kak Nathan atau jangan-jangan lo suka ya sama kak Nathan?" tanya Bela dengan wajah menggodanya. "Apaan sih lo, gue kan kenal dia udah lama ya wajar aja kalo gue tahu banyak tentang dia." ucap Clara mengelak perkataan bela. "Ya kan bisa aja gitu." balas Bela, yang berniat untuk menggoda Clara. "Terserah lo deh mau percaya apa gak, gue pusing." ucap Clara dengan nada lelah, karena dari kemarin bukan hanya masalah antara Bela dekat dengan Nathan saja yang dia hadapi,tapi dengan ulangan harian dadakan, tugas yang menggunung membuat Clara harus mengerjakannya hingga larut, dan dia pun kurang tidur. "Yah marah ya." ucap Bela. "Udah ah, gue mau ke kelas dulu." balas Clara langsung meninggalkan Bela. "Eh, gue belum selesai bicara Clara." ucap Bela kepada Clara yang sudah kian menjauh. "Bodo amat, kapan-kapan dilanjut lagi." sahut Clara dari kejauhan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD