Putus?

1104 Words
Setelah pertemuan di Perpustakaan kemarin, Clara dan Nathan belum juga bertemu hingga hari ini. Tetapi itu tidak begitu diperhatikan oleh Clara karena pikiran Clara kini hanya dipenuhi oleh seorang laki laki yang membuatnya jatuh cinta. Disaat jam istirahat Clara sengaja ingin bertemu teman lama nya di kelas 10 IPA 4 sekaligus modus ceritanya. "Eh tolong panggilin Kayla dong, makasih ya." ucap Clara pada salah satu teman seangkatannya. "Iya tunggu bentar, gue panggilin dulu." ucap siswa itu Tak lama kemudian Kayla keluar dari kelasnya. "Ada apa Clar?" tanya Kayla heran. "Eh lo, kangen tauuu." ucap Clara sambil memeluk Kayla dan mereka pun berpelukan seperti teletubies. "Iya, gue juga kangen kali sama lo." ucap Kayla sambil membalas pelukan Clara. "Ekhem-ekhem, jadi ceritanya gue dikacangin nih?" ucap Sari. "Hehe ya maap khilaf dedek." ucap Clara sambil menyengir tidak berdosa. "Eh bay the way Kay, kenalin ini Sari sahabat gue yang ngeselinnya minta ampun dah." ucap Clara. "Apaan sih lo, rese tau gak." sungut Sari dengan tatapan mata setajam elang. "Hai gue Kayla. " ucap Kayla sambil mengulurkan tangannya. "Hai juga gue Sari." ucap Sari sambil menerima uluran tangan kayla. Lalu mereka berbincang bincang cukup lama dan tanpa sengaja Rafael melewati kursi yang diduduki oleh Clara, Kayla dan Sari. "Oh my God itu kan dia yang gue ceritain waktu itu Sar." ucap Clara. "Eh iya, dia kelas mana emangnya?" tanya Sari. "Ya mana gue tau, kalo udah tau mah gue bakal samperin dia terus kali." ucap Clara. "Kalian kenapa? kok pada liatin Rafael sampe segitunya?" tanya Kayla dengan wajah keheranan. "Eh itu, gue pernah ketemu sama dia tapi dimana ya." ucap Clara sedikit heran. "Beneran lo udah ketemu sama dia? dia sekelas sama gue sih." ucap Kayla santai. "Beneran lo sekelas sama dia?!" tanya Clara dengan nada terkejut. "Apaan si biasa aja kali." ucap Kayla sambil memutar bola matanya malas. "Ya maaf hehe." ucap Clara. Kringggg.... Bel masuk telah berbunyi, menandakan seluruh siswa siswi harus segera masuk ke kelas mereka masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran. "Eh udah bel nih, gue pamit mau masuk kelas dulu ya Kay." pamit Clara sambil berdiri dari duduknya. "Iya, thanks ya udah mau nemenin gue." balas Kayla. "Iya santai aja kali." jawab Clara. "Kita ke kelas dulu ya Kay, see you." pamit Sari. "See you too." balas Kayla dengan melambaikan tangannya kepada Clara dan Sari. Clara dan Sari kembali ke kelas dengan terlambat, mereka lupa jika ini jam pelajaran guru yang paling killer, siapa lagi kalo bukan Bu Mina. Dengan sisa keberanian, Clara memberanikan diri mengetuk pintu kelas untuk masuk. Tok tok tokk.. "Ya masuk." sahut Bu Mina. "Maaf bu saya terlambat masuk kelas." ucap Clara dengan sedikit menundukkan kepalanya. "Dari mana aja kalian?!, sudah tau jam pelajaran saya itu tidak boleh terlambat masih saja terlambat." omel Bu Mina. "Itu anu bu anu.." ucap Sari sambil menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal sama sekali. "Anu anu apa?! kalo ngomong yang jelas dong." omel bu Mina. "Itu bu kita dari koperasi." ucap Clara. "Iya bu bener." timpal Sari. "Ya sudah sana duduk." ucap bu Mina. "Baik bu." balas Clara dan Sari secara serempak. Kringg... kringgg... Bel pulang sekolah sudah berbunyi, bagaikan surga dunia untuk siswa siswi diSMA ini. "Eh Clar, lo mau pulang bareng gak?" tanya Sari "Enggak deh, gue dijemput sama bokap gue." jawab Clara. "Oke deh gue duluan ya." pamit Sari. "Oke hati-hati ya." ucap Clara sambil tersenyum. Skip.. Beberapa bulan telah berlalu, kini clara sedang menjalin hubungan spesial dengan Rafael. Awalnya memang Clara tidak menyangka jika dia dan Rafael bisa sedekat ini, karena Clara sering pergi ke kelas Kayla dan disana juga ada Rafael. Serta Rafael pun sering bergabung dengan mereka walaupun hanya sebentar, tetapi Rafael nyaman dengan Clara begitu pula Clara. Akhirnya suatu ketika Rafael mengungkapkan perasaannya kepada Clara dan resmi menjadi sepasang kekasih. Sudah berbulan bulan mereka menjalani hubungan itu, hingga pada akhirnya ada sesuatu yang membuat Clara merasa sakit dan akhirnya memutuskan hubungannya dengan Rafael. Flashback on.. Disuatu cafe, Clara sengaja mampir ke cafe itu hanya untuk membeli green tea karena dia sangat haus sekali sepulang sekolah. "Selamat sore kak, mau pesan apa?." tanya pelayan itu sopan. "Green tea 1 ya kak." jawab Clara. "Oh baik kak, totalnya lima belas ribu aja kak." ucap pelayan itu. "Ini kak, uangnya pas ya." balas Clara sambil menyodorkan selembar uang sepuluh ribuan dengan selembar uang lima ribuan. Setelah itu Clara membayar nya dan mengambil pesanan nya, setelah Clara berbalik badan dia mencari cari tempat duduk yang kosong di cafe itu. "Duduk sebentar gak papa kali ya." batin Clara. Belum sempat Clara menemukan tempat duduk, tatapan mata Clara jatuh pada dua orang pemuda yang sedang bermesra-mesraan di cafe ini. Laki laki itu sudah tidak asing bagi Clara, Clara mencoba berfikir positif bisa saja perempuan itu saudara Rafael. "Gue coba kesana aja kali ya biar gue gak penasaran dan gak salah faham nantinya." batin Clara lalu berjalan menuju arah meja yang Rafael tempati. Dengan mengumpulkan banyak keberanian Clara mendekati tempat duduk mereka. Sesampainya dimeja mereka,rafael yang menyadari kehadiran Clara pun terkejut. "Hai." sapa Clara . "Haii, siapa ya?" tanya perempuan itu. "Ohh kenalin gue Clara, pacarnya Rafael lo saudaranya Rafael ya?" tanya Clara. Perempuan itu nampak terkejut, dia terdiam sejenak, lalu berkata, "Sayang? kamu kenal dia?" tanya perempuan itu. "Sayang?" tanya Clara dengan nada lirih. "Raf maksud lo apa?." tanya Clara dengan nada meninggi. "Kenalin dia pacar gue, sorry Clar gue udah bosen sama lo." jawab Rafael santai. "b******k, lo pikir lo bisa jadiin alasan bosan untuk lo selingkuh? gue gak nyangka ya lo tega dan dengan seenak jidat lo, lo malahan pacaran sama orang lain." sungut Clara dengan emosi yang masih meninggi. "Ya menurut gue kan rasa gak bisa dipaksa kalo udah gak nyaman buat apa dipertahanin?." tanya Rafael yang terlewat santainya. "Cih, terserah lo, sekarang kita putus." ucap Clara menjeda ucapannya. "Dan buat lo, lo jaga dia dan hati-hati aja sama dia jangan sampe lo bernasib sama kayak gue." ucap Clara yang mengarah kepada perempuan disamping Rafael. Karena Clara menyadari jika dia menjadi pusat perhatian dicafe itu, akhirnya Clara bergegas untuk segera pergi dari tempat itu. Dia muak akan segalanya. Clara berlari dan berusaha menahan air matanya. "Gue gak tau entah kenapa gue selalu tidak beruntung soal perasaan, apa gue gak berhak untuk dicintai dengan orang yang gue cintai? jujur gue lelah dengan semua ini." batin Clara dengan air mata yang sudah mengalir deras di pipinya. Flashback off.. Setelah berberapa waktu yang dia butuhkan untuk melupakan Rafael, kini Clara jauh lebih baik sampai akhirnya ada seseorang yang datang kembali di masa lalunya, entah hanya untuk singgah sementara atau menetap. Clara tidak mengetahui pastinya akan hal itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD