Suara erangan dan letusan pistol terdengar bersamaan, Lidia membuka matanya perlahan dan terkejut dengan apa yang dilihatnya. "ADIS?!!" Adis memeluk Lidia, "Lo ngga apa kan?" tanya Adis memastikan keadaan Lidia, Lidia kembali terisak karena Adis melindunginya, "Dis lengan lo--" Adis tersenyum melepas pelukannya, "Ngga apa cuma luka sedikit kok" timpal Adis, Adis menatap Bram yang tersenyum tak jauh darinya, "Baguslah dua lalat sekaligus akan ku bereskan, anak kecil sepertimu tidak boleh memegang senjata api" ucap Bram dengan tatapan meremehkan pada Adis, Bram dan Adis sama-sama saling menodongkan senjata, belum sempat keduanya saling menembak, suara letusan kembali terdengar. Bram tiba-tiba roboh, ternyata betisnya telah ditembak oleh, "KEVAN!" Kevan muncul dengan senyum sumringahn

