2. High Five

1630 Words
        Grup High Five begitulah sebutan mereka yang dipersatukan dalam grup yang sama-sama memiliki tujuan dan maksud yang berbeda. Mereka dipersatukan ditempat kuliah yang sama dan karena mereka sama-sama mempunyai kehidupan sosial yang berbeda. Dengan begitu akhirnya mereka dipersatukan.         Grup Hgh Five yang terdiri dari lima orang tersebut mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dengan seiring berjalannya waktu, mungkin nanti akan mengenal bagaimana mereka. Begitu juga dengan rahasia yang begitu dalam yang mereka sembunyikan satu dengan yang lainnya.         Saat ini mereka sedang berkumpul di apartement salah satu anggota tersebut sesuai dengan jadwal yang mereka sudah tetapkan setiap minggunya di hari Jumat. Hari tersebut merupakan hari yang sudah mereka sepakati untuk berkumpul memenuhi program yang sudah mereka tetapkan. Mereka berkumpul di apartement Callyssta Shanatte. Seperti yang sudah dibilang sebelumnya bahwa Callyssta merupakan anak orang yang sangat berpengaruh, karena orangtuanya yang sangat terkenal begitu juga dengan dirinya. Makanya Callyssta juga seorang selebgram yang dikenal banyak orang.         Saat ini ia baru saja selesai mandi dan meninggalkan teman-temannya diluar. Sedangkan dia membersihkan dirinya, saat keluar dari kamar mandi ia menemukan Darel sang kekasih yang sedang duduk di atas ranjangnya menimbulkan pertanyaan bagi Callyssta. “Baby, what are you doing?” Tanya Callyssta pada Darel sang kekasih. “I miss you Baby.” Darel segera menghampiri Callyssta dan mencium kekasihnya itu. Callyssta tidak siap dengan sikap tiba-tiba Darel hanya saja ia juga tidak melepaskan ciuman yang diberikan Darel padanya.         Darel mencium Callyssta dengan sangat menuntut dan sangat menggebu-gebu membuat Callyssta juga tidak tinggal diam. Ia membalas ciuman Darel tak kalah menggebu-gebu. Sampai akhirnya mereka mengakhirinya karena mereka sama-sama membutuhkan oksigen untuk mengisi paru-paru mereka. “Enough. Mereka ada di luar, tidak baik kalau kita berada di kamar sekarang Dar.” Callyssta mengelus pipi Darel dengan sangat sensual. “I miss you so much Baby,” Ucap Darel dengan senduh. “Nanti okay, sekarang kamu keluar aku mau pake baju.” Kata Callyssta dengan tersenyum. “Kenapa tidak di depanku?” Callyssta memicingkan matanya. “Darel, get out!” Jawab Callyssta tegas. Karena ia tahu maksud dari Darel nanti akan berbeda, maka ia lebih menyuruh Darel keluar. Dengan lesu Darel melepaskan Callyssta dan ia berjalan keluar menemui teman-temannya dan membiarkan Callyssta melanjutkan aksinya yang ingin memakai baju. Karena Callyssta hanya memakai kimono saja tadi selesai mandi. “Udah mesem-mesemnya?” Tanya Andrea pada Darel yang hanya mendapat plototan dan cibiran dari Darel membuat Kevin, Andrea, dan Sonya hanya tertawa. Karena kalau begitu Darel tidak mendapatkan apa-apa dari Callyssta sehingga wajahnya sangat tidak bersahabat. Darel kembali duduk di sofa tempatnya dan Callyssta tadi duduk. Kevin dan Andrea duduk di bawah karena ingin berselonjoran.         Darel mengambil rokok di atas meja milik Kevin. Ia menghidupkannya dengan pemantik dan mengikuti dua jejak temannya yang sedang merokok juga Kevin dan Sonya. Kevin memang seorang dokter tetapi ia juga ikut merokok. Tak lama Callysta keluar dari kamarnya dan duduk disamping Darel.         Begitu Callysta duduk Darel langsung tiduran dipangkuan Callyssta dan wanita itu memainkan rambut Darel dengan sayang. Kevin sibuk dengan handphonenya dan Andrea dengan cemilan ditangannya. “Udah pada dapat belum rencana tahunan kita?” Tanya Sonya setelah melepaskan luapan asap rokok dari mulutnya. Callyssta mengambil handphonenya di atas meja dan menggelengkan kepalanya. “Emang kita mau kemana lagi rencananya?” Kini Kevin yang bertanya. “Ketempat yang belum pernah kita datanginlah pastinya.” Jawab Andrea. “Negara yang mau dikunjungin Callyssta aja belum kita datangin, gimana kalau kesana aja?” Kini Darel yang mengajukan saran. Sonya menuangkan whisky yang diatas meja ke dalam gelasnya. “Gue juga tuangin.” Kata Darel melihat Sonya yang menuangkan minuman, Sonya juga mengisi gelas kosong milik Kevin. Karena memang hanya mereka bertiga saja yang mengkonsumsi minuman keras dan merokok. Jelas Callyssta di larang Darel dan Daddynya, sedangkan Andrea memang sangat tidak menyukai kedua hal itu. “Paris Call?” Tanya Andrea memastikan. “Kalau kalian oke ya jelas gue okelah.” Jawab Callyssta antusias. “Gue setuju aja.” Jawab Kevin. “Oke gue nggak masalah.” Jawab Andrea. “Lo gimana?” Tanya Darel pada Sonya. “Kalau semua oke ya gue oke aja.” Jawab Sonya sesudah ia meminum whisky miliknya. “Oke berarti Paris ya tujuan kita tahun ini.” Jawab Andrea. “Haii, kita lagi pada kumpul nih. Jadi rencananya progja kita tahun ini negara yang pengen banget gue tuju, pasti kalian pada tahu dong yup Paris. Gue nggak sabar bakalan kesana, tapi gue mau nanya pendapat kalian sih, menurut kalian kita bakalan buat apa ya ditahun ini boleh dm gue buat kasih saran ya, ditunggu sarannya terimakasih.” Kata Callyssta pada handphonenya untuk ia masukkan ke dalam story ** miliknya. “Temeni gue belanja dong Call, gue lagi pengen belanja nih ada juga yang mau gue beli.” Kata Andrea pada sahabatnya itu. Andrea dan Callyssta memang mempunyai hobby yang sama yaitu belanja. Mereka akan menghabiskan waktu yang sangat lama dan uang yang sangat banyak kalau untuk belanja.         Kadang kalau Callyssta dapat endorsean aja ia akan berbagi dengan Andrea, makanya Andrea sering sekali membantu Callyssta dalam endorsean. Andrea seperti manager untuk Callyssta, selain mereka mempunyai hobby yang sama keduanya juga mempunyai jurusan yang sama sehingga membuat mereka sangat dekat. “Baby bagi uang dong buat belanja.” Kata Callyssta sangat manja pada Darel untuk meminta uang pada sang kekasih karena ia akan belanja dengan Andrea.         Darel memang sering memberikan uang pada Callyssta saat ia meminta uang, bahkan biaya hidup Callyssta juga Darel yang membiayai. Termasuk apartement dan mobil yang Callyssta punya itu dari Darel. Pria itu tidak pernah mempermasalahkan apa yang diberikannya pada sang kekasih.         Callyssta memang mempunyai orangtua yang sangat kaya, tapi ia enggan menggantungkan hidupnya dengan orangtuanya karena suatu hal. Maka ia melepaskan diri dari Daddynya itu dan memilih jadi selebgram dan mendapatkan asupan keuangan dari Darel. “Kiss me.” Kata Darel mengedipkan matanya. “Elah maunya Lo aja.” Kata Kevin melemparkan kacang yang diambilnya dari Andrea.         Callyssta langsung menundukkan wajahnya dan mencium Darel dengan sangat lembut, Darel langsung menarik Callyssta untuk memperdalam ciuman mereka dan Darel mencium Callyssta tidak lembut karena ia sudah mencium kekasihnya itu dengan menuntut. “Udah mata gue panas nih.” Kata Andrea sambil melemparkan kacang yang dimakannya.         Setelah itu mereka melepaskan diri dan saling tersenyum, Darel langsung mengambil handphonenya dan mengutak-atik sejenak kemudian meletakkannya kembali ke atas meja dan Callyssta mendapat pesan di handphonenya tanda  bahwa ia sudah menerima uang yang dikirim Darel. “Thankyou Baby.” Callyssta mencium bibir Darel sejenak setelah mengatakan terima kasih. “Okey besok kita belanja.” Kata Andrea dengan sangat antusias. “Btw pacar Lo kok nggak pernah Nampak lagi Vin? Udah putus?” Tanya Sonya membuat laki-laki itu menganggukkan kepalanya. “Lagi jomblo gue, maklumlah.” Kata Kevin dengan sok bangga.         Memang hal itu biasa bagi Kevin. Putus terus dapat yang baru lagi sudah menjadi kebiasaan bagi Kevin. Karena Kevin tidak pernah serius dalam berpacaran, ia selalu bermain-main dengan banyak wanita. Makanya hubungannya tidak pernah lama, karena semua wanita tidak tahan dengan sikap ke-playboyan Kevin. “Songong banget Lo.” Kevin hanya tertawa kekeh, karena ia tahu ke empat sahabatnya ini memang sudah sangat mengetahui tentang dirinya. “Nah Lo gimana? Masih pada nggak berani dekatin Lo karena gangster?” Tanya Kevin pada Sonya memastikan. “Ya Lo tahu gimana pengaruh nyokap gue. Pada takut mereka, ada yang gue suka tetep aja pada takut. Heran gue, apa kurangnya gue.” “Lo emang nggak kurang, badan bohay kayak gitu mereka nggak akan nyesel dapatin Lo. Tapi hidup mereka terancam sama Lo.” Jawab Kevin dengan terkekeh. Sonya menganggukkan kepalanya menyetujui Kevin.         Sonya memang wanita yang sangat cantik dan mempunyai bobot badan yang bagus sangat-sangat proporsional. Bahkan Sonya tergolong wanita yang sangat sexy didukung juga dengan pakaian yang selama ini dipakainya. Tidak bisa dipungkiri banyak lelaki yang memang menyukai Sonya, hanya saja mereka terlalu takut mendekati Sonya.         Kalau saja mereka salah sedikit dan membuat Sonya tersakiti, mereka takut pengaruh keluarga Sonya akan mempengaruhi hidupnya juga. Terutama sang Mama yang sangat overportektif pada Sonya beserta dengan gangster yang sudah ditinggalkan Papanya yang saat ini dikelola sang Mama. “Kalau Lo gimana An?” Tanya Callyssta pada Andrea. “Belum ada, masih aman gue. Santay aja.” Jawab Andrea woles. “Btw, gue kesal banget deh sama bokap. Maksa gue mulu buat fokus ke bisnis bokap asli gue udah nggak tahu gimana lagi caranya ngehindar. Okey gue mau sih tapi nggak sekarang, gue masih mau seneng-seneng dululah.” Kata Darel yang tiba-tiba bangkit untuk duduk dari tidurannya di pangkuan Callyssta. “Yaelah namanya Lo anak lakik satu-satunya, wajarlah bokap Lo gitu. Apa kabarnya gue yang juga dipaksa harus jadi kayak bokap.” Jawab Kevin. “Nikmatin dan jalanin ajalah, lagian itu buat kepentingan dan kesuksesan kalian berduakan. Banyak yang nggak bisa kayak Lo berdua karena nggak punya akses dan kesempatan, nah Lo berdua udah punya dimaanfaatin ajalah. Nggak perlu mulai dari nol lagikan?” Jawab Andrea bijak. Andrea memang bijak diantara semuanya. Bijaknya hanya untuk orang lain saja, tidak pada diri sendiri. “Gue cabut dulu deh.” Kata Sonya tiba-tiba. Ia kembali memakaikan bajunya yang dilepasnya dari tadi. Sonya memang hanya menggunakan bra dan rok mini saja sedari tadi. Sonya memang sudah biasa melakukan hal itu, karena ia selalu merasa panas kalau berada di apartement dengan rokok dan whisky yang menemaninya. “Cepat banget, mau kemana Lo?” Tanya Kevin. “Ada ketemu sama orang.” Jawab Sonya. “Pulang semua deh Lo pada.” Kata Darel. “Gue nginap.” Jawab Kevin. “Ganggu banget sih Lo.” Jawab Darel sambil melemparkan bantal pada Kevin. “Suka-suka guelah. Callyssta itu milik gue sebelum milik Lo ya.” Jawab Kevin.         Maksud dari Kevin adalah, karena Kevin lebih dulu kenal dan dekat pada Callyssta dari pada Darel. Tetapi Kevin dan Callyssta emang pure hanya sabatan aja, bahkan udah kayak saudara. Kalau Callyssta kesusahan dan butuh pertolongan maka ada Kevin yang selalu ada untuknya begitu juga sebaliknya. “Kalau udah gitu gue nyerah aja deh.” Kata Darel. Kalau Kevin sudah mengeluarkan kata-kata itu Darel memang langsung menyerah, karena memang pada faktanya persahabatan Kevin dan Callyssta sangat erat bahkan sampai kepada kedua orangtua mereka. “Andrea gimana? Mau bareng nggak?” Tanya Sonya. “Boleh deh, gue ikut Lo aja.” Kata Andrea yang juga bersiap untuk pulang. “Besok jangan lupa ya Call.” Lanjut Andrea lagi mengingatkan Callyssta. “Aman.” “Okey kita cabut. Bye! Vin jagain itu harimau mau nerkam singa bahaya entar,” Kata Andrea meledeki Darel yang hendak ingin berbuat sesuatu pada Callyssta. “Aman-aman, Bapak singa siaga untuk menjaga anaknya.” Jawab Kevin.         Kevin memang terkenal menjadi bapak pelindung bagi Callyssta. Karena persahabatan mereka terjalin sudah sangat lama dari kecil sampai pada saat ini. Darel sudah wanti-wanti tidak bisa berbuat apa-apa pada Callyssta karena ada Kevin. Ia sudah pasrah dan membuat Andrea dan Sonya tertawa dengan wajah Darel yang berubah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD