19. Sembilan Belas

1133 Words

“Udah sampe.” Nigi tersadar dari lamunan. Gadis itu mengerjap memperhatikan sekeliling, tepat seperti yang dikatakan Rei, mereka sudah sampai di depan rumah Nigi. Dia sudah bersiap keluar dari mobil, ketika Rei buka suara dan berhasil mengurungkan niat Nigi. “Lain kali. Lain kali gue pasti cerita,” Rei tersenyum, berusaha memperbaiki suasana hati Nigi yang memburuk setelah tidak mendapatkan jawaban darinya. Nigi balas tersenyum, “Makasih udah dianterin.” “Meski gue dipaksa, tapi yah... gue terimalah ucapan terima kasihnya,” guyon Rei mencoba mengakhiri mood kelam yang sebelumnya dia mulai. *** Sudah setengah jam Nigi termenung di meja belajarnya dengan sebuah buku yang terbuka, tapi tidak sedikit pun dari perhatiannya yang mengarah pada buku itu. Pikirannya terlalu sibuk berkeliaran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD