“Kau takut.” Viola membeku ketika mendengar perkataan itu. Mereka masih berada di dalam pesawat, beribu-ribu mil di atas permukaan laut, dan penerbangan ke Amerika masih akan berlangsung selama belasan jam lagi. Sejak menaiki pesawat, tidak ada apapun yang wanita itu katakan padanya. Viola hanya duduk di sebelahnya, dan memandang keluar. Menatap awan-awan yang melayang di sekitar mereka. Nero mencoba menunggu dengan sabar hingga wanita itu ingin bicara, tetapi setelah beberapa saat berlalu tanpa ada satu patah kata pun keluar dari bibir Viola, Nero tahu ia tidak bisa menunggu lagi. “Tidak,” jawab Viola singkat tanpa menoleh padanya. Namun, meskipun berusaha untuk terlihat tegar, Nero tahu suara wanita itu gemetar. Viola jelas-jelas ketakutan, dan ia pikir, ini lebih dari sekedar ketaku

