Prologue

373 Words
Angeline mengenal pria yang sedang berdiri di seberang jalan itu. Grand Duke Sunset yang tinggal di Reed Manor di bukit pinggiran selatan kota. Ia bukan kenalan dekat Angeline. Bahkan ia pun bukan kenalan dari kenalannya Angeline. Jadi sebenarnya grand duke itu tidak punya hubungan dengannya. Gadis itu tentu tidak punya kesempatan untuk mengenal seorang Grand Duke Sunset. Gadis itu hanyalah putri bungsu dari bangsawan rendah yang tinggal di pinggiran kota ini. Pria itu sedang menatap ke arah Angeline. Matanya seperti terperangkap pada gadis itu. Situasi macam apa ini? Pikir Angeline. Ia berjalan perlahan menuju tempat gadis itu berada sambil mengusap tengkuknya. Kelihatan gugup tidak cocok untuk pakaian mewah dan wajah sombongnya itu menurut Angeline. Tapi Grand Duke Sunset jelas-jelas kelihatan gugup untuk Angeline. "Nona Angeline. Suatu kebetulan yang menyenangkan bertemu dengan kamu disini." Kata Grand Duke kepada Angeline yang baru sadar kalau Sunset sedari tadi bukannya seperti melihat ke arah dirinya. Tapi dia memang melihat Angeline rupanya. "Grand Duke." Sapa Angeline singkat dengan senyum simpulnya. Ia tidak ingin kelihatan sok dekat dengan Grand Duke ini. Orang-orang sedang membuat mereka jadi bahan tontonan dan Angeline tidak mau jadi bahan pembicaraan seisi kota ini karena kelihatan murahan atau apalah. "Kenapa kau menyapaku seperti itu disini?" Tanya Grand Duke Sunset sambil mendekatkan wajahnya kepada Angeline. Gadis itu mundur sambil membulatkan kedua matanya. "Kemarin kamu terasa sangat dekat denganku." Kata pria itu sambil tersenyum. Angeline mengumpat dalam hatinya. Tapi ia harus menjaga ekspresi wajahnya dengan baik. "Saya yakin Anda cukup mengerti soal perbincangan kita setelah apa yang terjadi." Wajah tuan Sunset segera berkerut. Ia tidak suka reaksi gadis itu. Tapi ia tidak ingin mengamuk juga, meski sebenarnya ia bisa melakukannya. "Tidakkah mudah?" Tanya Angeline sambil mengangkat kedua alisnya dan beranjak. "Maafkan saya, tuan. Tapi saya harus buru-buru." Kata Angeline sambil menutup kipasnya lalu membungkuk dalam kepada Grand Duke, "Selamat siang." Katanya sebelum beranjak pergi. Grand Duke Sunset duduk diam disana. Gadis ini benar-benar membuatnya tak bisa berkutik rupanya. "Chris." Panggil Sunset. Seorang pria maju selangkah dan membungkukkan badannya kecil, siap untuk mendengar perintah tuannya. "Tolong siapkan keperluan untuk bertemu orangtuanya." Kata Grand Duke Sunset sambil tersenyum miring menatap Angeline yang sedang dibantu naik ke kereta kuda diujung jalan yang lain. "Aku mau menikahi gadis yang satu ini."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD