Ch.2 Putri Liu Xiao Lan

843 Words
'Ugh apakah aku sudah mati? Disini gelap sekali. Halo !! apa ada seseorang tolong hidupkan lampunya dong! "Teriak Geni. 'Eh iya lupa aku kan sudah mati nggak mungkin ada orang kan' Geni terkekeh. Tiba-tiba ada setitik cahaya dan menyinarinya membuat Ia memicingkan mata karena cahaya itu semakin lama semakin sampai menyelimuti seluruh badan terang. 'Apakah aku akan neraka atau neraka ya?' Hal itu adalah yang terlintas di pikiran Geni, hingga cahaya yang semakin terang sampai Ia memejamkan mata karena terlalu terang. ☘☘☘ "Putri !! hiks ..... hiks .... bangun putri !!" "Jangan tinggalkan saya putri hiks .... hiks" Entah berapa lama ia berada di dalam kegelapan setelah cahaya terang itu menyelimutinya. Samar-samar Geni mendengar suara tangisan. Sampai tiba-tiba dadanya terasa penuh dan nyaman. Pemandangan pertama yang menyambutnya adalah sebuah langit kamar yang sederhana. Ia mengernyitkan keningnya, kebingungan pertama kali yang terlintas di dalam benaknya. ' Kamar siapa ini, aku ada di mana?' pikirnya. "Ahh putri kamu sudah sadar !! Syukurlah tuan Putri sudah sadar; hamba sangat khawatir putri" Kemudian ia mendengar suara seseorang yang bersorak senang.Ia mencoba bangun dari berbaringnya namun seketika sekujur tubuhnya terasa sakit. 'Sakit! Mengapa sekujur tubuhku terasa sakit seperti ini dan lagi orang ini memanggil aku putri lagi! ' Ia memilih untuk diam. "Putri, jangan terlalu banyak bergerak dulu tubuh Anda masih lemah biar hambah ambilkan air minum dulu" ucap lagi orang yang berada disampingnya itu. Dengan tergesa-gesa orang yang diketahui lewat suaranya itu adalah seorang perempuan mengambilkan air dari wadah di atas meja disamping ranjangnya. Pandangan Geni masih sedikit buram Ia hanya dapat melihat cahaya remang-remang dimatanya. "Ini putri minumlah!" Pinta perempuan itu, Genii pun dibantu oleh perempuan itu untuk mencoba duduk dan meminumnya. Sesaat kemudian ia merasa ada sesuatu yang mencoba keluar dari tenggorokannya. Sontak Ia memuntahkannya dan nampak segumpal darah hitam kental tersembur ke baju yang Ia kenakan. Sontak Ia kaget rasa sakit yang Ia derita tadi berangsur-angsur hilang. Dan lagi baju apa yang Ia dan orang ini kenakan seperti baju zaman kuno, Ia masih dalam pikirannya hingga tiba-tiba suara perempuan itu mengagetkannya. “Putri anda baik-baik saja? Oh Astaga putri itu darah? ” Orang yang dari tadi beradah di sampingnya tampak panik. 'Sebenarnya siapa dia? dan dimana aku ini? Apakah aku selamat dari kecelakaan itu? ' Pertanyaan ITU terlintas dibenaknya. Saat Ia mencoba bertanya, mulutnya yang kering belum bisa membahasakan apapun karena tiba-tiba tiba sakit. Kemudian ia melihat semua ingatan yang dimiliki oleh pemilik tubuh sebelumnya seperti halnya teater dengan durasi yang sangat cepat. Saat melihat tuannya memegangngi kepalanya, perempuan itu nampak panik lagi. "Putri anda kenapa? Apa anda baik-baik saja?!" Kata perempuan itu. Dari ingatan tadi Ia melihat jika nama pemilik tubuh sebelumnya adalah putri Liu Xiao Lan dan orang yang berada di sampingnya ini bernama Yin Li pelayannya, dan bagaimana Ia sampai dalam keadaan seperti ini. Sontak Ia menangis, benci dan bercampur rasa marah melihat kilasan penderitaan yang dialami Putri Liu Xiao Lan. Bagaimana tidak satu keluarga istana tidak meperdulikannya sama sekali dan malah mengasingkannya ke sini. Hanya kakak laki-lakinya saja yang peduli dengannya. Ditambah lagi selir Xiao Lu mengirim seorang pembunuh untuk membunuhnya dan Yin Li. Ia berjanji tidak akan ditindas dan diremehkan lagi oleh orang lain. Sebagai balasan karena Ia mengunjungi tubuh putri Liu Xiao Lan. Melihat tuannya menangis membuat pelayan itu Yin Li semakin bertambah panik. "Putri kenapa anda menangis? Putri tolong jangan menakuti hamba, hamba meminta maaf jika hamba ada salah" ucap Yin Li sambil seketika kowtow. Liu Xiao Lan menggeleng dan mencoba bersuara walaupun awalnya kerongkongannya sedikit serat dan sakit. "aakh ... akku uhuk aku tidak apa-apa Yin Li, aku hanya merasa bahagia saja" kata-kata yang pertama kali keluar dari bibir kering putri Liu Xiao Lan membuat Yin Li terperanjat. "Apa! Putri anda bilang apa? Apa hambah tidak salah dengar !!" Sontak Ia kaget dan mencoba untuk meyakinkan pendengarannya. Putri Liu Xiao Lan menggelengkan kepalanya sambil menunggu Yin Li tenang dan berkata; "Tidak, kamu tidak salah dengar, aku baik-baik saja," kata Liu Xiao Lan sambil tersenyum lembut kearah Yin Li. 'Ah untung mereka memakai bahasa yang bisa aku mengerti bukan bahasa Alien sehingga aku tidak akan bisu juga' Geni membatin. "Ii..ini keajaiban putri Liu Xiao Lan! Putri kamu bisa bicara !! Terima kasih ya tuhan" seru Yin Li dan menangis terharu. "Iya Yin Li, aku bisa bicara," jawab Geni atau sekarang yang bernama Putri Liu Xiao Lan. Liu Xiao Lan pun memeluk Yin Li. Pada saat itu ia telah betjanji akan kekurangankan rasa sakit putri Liu Xiao Lan dan ia tidak akan melukai satu titik pun yang tubuhnya lagi karena Ia pemilik tubuh ini sekarang tapi dengan jiwa yang berbedah. Sekarang dalam kamusnya hanya ada dua hal yaitu: pertama menikmati hidup barunya di dunia ini dan kesalahan kesalahan apa yang orang-orang perbuat pada pemilik tubuh sebelumnya. 'Bersabarlah kalian disana akan tiba saat dimana aku akan kembali dan aku akan mengembalikankan rasa sakit yang dirasakan Putri Liu Xiao Lan sebelumnya' Xiao Lan membatin dan tak lupa dengan seringai kejamnya. Yin Li yang sedang dipeluk Xiao Lan entah kenapa merasa merinding seketika. ❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD