Part 3

1223 Words
Minggu Tidak seperti hari libur biasanya, kali ini Angel bangun lebih pagi. Pikirannya masih terpaku pada acara perjodohan dirinya dan Mario tadi malam, semua terasa seperti mimpi baginya. Bagaimana bisa pria itu, bagaimana bisa orang yang akan menjadi calon suaminya adalah pria yang sama dengan orang yang terkadang masih sering dia pikirkan. Tepatnya tiga tahun lalu, saat Angel menemani papi ke pesta salah satu rekan bisnisnya, papi meminta Angel untuk menemaninya ke pesta itu karena mami sedang berada di luar kota. Angel yang memang tidak begitu suka dengan suasana pesta saat itu yang rata-rata dihadiri oleh orang tua dan sebagian eksekutif muda, memilih untuk berdiri dipojok, tepat di samping stan kue dan minuman. Lalu pandangannya mengarah kepada sosok pria tampan yang sedang asik berbincang dengan salah seorang gadis yang kecantikannya memang paling menonjol di pesta itu, entah kenapa Angel tak bisa memalingkan pandangannya dari pria itu. Caranya bicara sambil memegang wine ditangan kanannya menjadi pemandangan yang tak ingin Angel lewatkan sedikitpun, mungkin pria itu menyadari bahwa ada sepasang mata yang sedari tadi tidak lepas memperhatikannya, pria itu memalingkan wajahnya ke kanan,sehingga dia bertatapan langsung dengan Angel. Tanpa Angel duga pria itu tersenyum sopan ke arahnya. Angel balas tersenyum dan menunduk, menyembunyikan wajah merahnya dan menekan jantung nya yang berdebar lebih kencang dari biasanya. Dan sejak saat itu, Angel tidak bisa menghilangkan kilasan kejadian di pesta itu. Setiap dia memejamkan matanya untuk tidur terkadang bayangan pria dengan senyuman sopan yang mematikan itu sekilas muncul dan membuat Angel merasa dirinya hampir gila karena dia sama sekali tidak mengenal siapa pria itu. Tak ada yang tau, Angel lebih suka menyimpannya sendiri. Dia tidak pernah mengatakan hal ini kepada siapapun, baik kepada mami ataupun sahabat-sahabat nya. Pria itu pula yang membuat Angel tidak pernah tertarik pada pria lain. Dia menolak kakak tingkatnya yang bernama Aldio dengan alasan dia terlalu baik, alasan yang membuat sahabatnya mengatainya bodoh karena tidak dipungkiri bahwa Aldio adalah salah satu pria most wanted di kampus, badannya tinggi, kulitnya putih, wajahnya tampan dan dia juga terkenal karena ayahnya adalah seorang pejabat pemerintahan. Namun semua itu serasa tak menarik bagi Angel. Angel terlalu asik melamun, sampai dia tidak menyadari bahwa sedari tadi, mami sudah berdiri di depan pintu kamarnya yang entah sejak kapan berada di posisi terbuka. Mami memperhatikannya dengan senyum menggoda. "Masih pagi jangan ngelamun yang enggak-enggak," ucap mami sambil berjalan mendekati Angel. "Siapa yang ngelamun? Angel cuman mikir mau makan apa hari ini." "Besok mami sama ibunya Mario mau ke workshop WO yang akan menangani pernikahan kamu nanti, kamu ada kelas jam berapa besok? Biar mami bisa sesuaikan waktunya. " "Besok Angel cuman ada satu mata kuliah, mungkin sekitar jam sebelas siang udah bubar. " "Yaudah, nanti besok kamu kuliah dianter sama supir aja. Nanti jam sebelas mami jemput di kampus. Bawa baju ganti, mami gak pengen liat kamu pakai kemeja flanel lusuh sama sepatu kets buluk yang suka kamu pakai itu" "Iya mi Angel tau kok, Angel gak mungkin bikin malu diri Angel sendiri didepan calon mertua" "Tuh bener kan apa yang mami bilang, kamu pasti gak bakalan bisa nolak pesona si Mario" "Ih mami apaan sih? Mending mami masak aja didapur. Angel laper banget nih, tadi malam cuman makan dikit." "Yaudah iya, mami kebawah dulu. Kamu mandi terus susul mami ke dapur ya". "ok Mi" ucap Angel sambil tertawa. *** "Gue mau nikah bulan depan," ucap Angel sambil menahan senyuman. Hening Teman-temannya yang dari tadi sibuk memakan pizza dan donat yang Angel bawa pun menghentikan kegiatannya. Bahkan Jongin dan Baekhyun yang dari tadi memperebutkan donat topping oreo yang sisa satu pun terdiam. Mereka semua sontak melihat ke arah perut Angel. Seakan tau apa yang sedang dipikirkan oleh teman-temannya, Angel pun langsung angkat bicara. "Gue gak hamil, yakali gue bisa hamil tanpa di sodok dulu" "Jangan halu lo, gue bahkan gak pernah tau lo punya pacar dan sekarang lo bilang mau nikah? Lo mau nikah sama siapa emang nya? Lee min ho? Song jong ki? Atau kim wo bin? Sebutin aja semua nya, biar kita bisa ngakak bareng-bareng." ini yang ngomong si mulut laknat jongin. "Kalo gue mau bohong, gue gak mungkin ngeluarin uang hampir setengah juta buat beliin kalian makanan. Gue serius, gue dijodohin sama orang tua gue". "Masih zaman emang main jodoh-jodohan? Apa karena lo gak pernah pacaran makanya orang tua lo sampai sekhawatir itu lo jadi perawan tua?" Baekhyun mulutnya memang minta di sumpal pake sendal. "Gue gak tau jelas juga sih, asal kalian tau awalnya gue gak setuju banget, gue sampai punya rencana buat kabur dari rumah kalo orang tua gue tetap maksa. Tapi gue rasa gak ada salahnya gitu gue ketemu dulu sama tu cowok, kalo gak suka tar gue bakal berontak. Tapi ternyata guys," ucap Angel sambil menyedot minuman yang ada di tangannya. "Maaf nih sebelumnya Ngel, gue heran aja. Ini kita dikasih minuman J.CO tapi kenapa cuman lo doang yang minum starbuck, lo agak gak setia kawan gitu di mata gue." Baekhyun dari tadi memang sudah memperhatikan gelas yang ada di tangan Angel. "Suka-suka gue lah, untung-untung lo gak gue beliin marimas rasa gula batu tadi," sahut Angel gusar. "Jadi giman Ngel? Lo udah ketemu sama calon jodoh lo itu?" tanya Nagitha penasaran. "Udah." Angel berkata dengan nada sumringah, bahkan kedua pipi nya memerah. Teman-temannya yang melihat ekspresi Angel pun saling melemparkan tatapan satu sama lain, karena hal ini sungguh di luar kebiasaan Angel. "Terus?" keira sudah agak muak melihat sikap Angel yang terlihat seperti bocah yang baru saja jatuh cinta. Dan setelah itu Angel menceritakan semua yang dia alami tadi malam, tentang acara perjodohan dan tidak lupa tentang pria yang akan menjadi calon suaminya nanti, tentang pertemuannya tiga tahun lalu dan tentang dirinya yang terpesona oleh senyuman pria itu disaat awal pertemuan, dia menceritakannya tanpa ada bagian yang terlewat sedikitpun. "Jadi beneran nih bulan depan lo nikah?" tanya keira masih tak percaya. "Ya iyalah beneran, apa faedahnya gue bohong sama kalian?". "Cerita lo tuh ya, kalo dibikin novel bisa masuk best seller loh, drama banget," Ucap Jongin sambil menggigit donat terakhir yang ada di tangannya. "Ya gak tau gue juga, gue gak pernah nyangka kalau dia yang bakalan di jodohin sama gue. Ya tuhan, gue serasa dapat jackpot tau gak? Apa memang ini balasan dari tuhan karena selama ini gue selalu masukin duit receh kembalian dari indomaret di kotak amal yang ada di samping pintu masuknya itu? Apa ini juga karena gue selalu bilang "iya" saat mbak-mbak kasir nanya "kembalian yang 300 rupiah nya bisa di donasikan mbak?" Manfaat dari rajin sedekah emang gak tanggung-tanggung ya?" ucap Angel panjang lebar tanpa memperdulikan ekspresi serius teman-temannya yang sedang mendengarkan ceritanya. "Gue gak mau tau, gue musti dapet baju bridesmaid". ucap Nagitha antusias. "Gue juga Ngel, gue dari dulu pengen banget pake tuxedo plus dasi kupu-kupu," pinta Baekhyun tak kalah antusias. "Yakin lo mau pakai dasi kupu-kupu? Tar dikira tukang angkat piring loh" sindir Keira. "Berisik lo pada. Iya tenang, semua pasti kebagian, gue bakal nyiapin baju paling istimewa buat kalian," ucap Angel memecah perdebatan. "Terus lo mau apa Jong?". "Gue mah terserah, yang penting gue bisa makan sepuasnya disana," ucap jongin tak perduli. "Oh iya Ngel, sebagai wujud terima kasih gue, gue bakal kirimin video-video koleksi gue ke lo. Buat referensi malam pertama lo aja sih. Lo gak boleh terlihat amatir di mata suami lo, supaya disayang suami gitu, hahahaha. " "JONGIIIIIIIIINNNNNN"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD