Chapter 46

1225 Words

"Aku tidak bisa, aku tidak bisa, Zavier. Setiap kali aku melihatmu, luka yang mengering di hatiku kembali menganga dan terbuka lebar. Kau tahu, rasanya sangat menyakitkan. Kenapa? Kenapa kau tidak mengerti juga?" Flora memukul-mukul dadanya yang terasa sesak. Ia sungguh tidak mengenali Zavier yang seperti ini. Memaksa dan hobi sekali mengancam. "Bisa atau tidak, kau tetap harus melakukannya. Setidaknya demi kedua anak kita." Zavier menegaskan dengan keputusan yang memaksa, "Turunlah! Kita sarapan sama-sama di meja makan. Setelah itu, aku akan mengantarmu pergi ke cafe," imbuhnya. Zavier keluar meninggalkan Flora yang tidak tahu harus berbuat apa. Yah,meskipun sebenarnya ia tidak benar-benar pergi. Zavier berada di depan pintu dengan perasaan yang sangat kacau. Perasaan yang tidak tahu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD