Bab 2

1333 Words
 Aku mencintaimu itu tidak ada alasan, tidak tahu kenapa, tidak ada tetapi, dan tidak ada pertanyaan lainnya. -Keano.                                                                                              **** Keano berjalan memasuki rumahnya sambil celingak-celinguk mencari di mana letak keberadaan Bunda serta Ayahnya. Biasanya sih jam segini Ayah dan Bundanya itu lagi sibuk sama aktivitasnya masing-masing, seperti Raffa biasanya tengah sibuk dengan urusan burung love bird miliknya sedangkan Anya tengah duduk di depan ruang televisi. Tapi sekarang? Rumahnya terlihat begitu sepi. Kemana sebenarnya mereka sekarang? "Bundaa, anak cogan pulang bunn, helloww Ayah. Keano come back to home!!" teriak Keano membuat Mbok Sri yang mendengar teriakan majikannya itu langsung lari terbirit-b***t ke arah cowok yang tengah berdiri dengan cengonya di depan pintu rumah. "Ibu sama Bapak tadi bilang mau ke rumah sakit sebentar mas," ujar Mbok Sri yang baru saja datang. Keano menyipitkan matanya dia mencerna kata-kata wanita paruh baya itu, "Siapa yang sakit Mbok?" tanya Keano khawatir sendiri. "Ibu tadi mutah-mutah terus atuh mas." Mbok Sri menjawab sambil senyum penuh arti ke arah majikan mudanya tersebut. "Kenapa mbok senyum-senyum?" Keano bertanya dengan penuh selidik. Mbok Sri menggelengkan kepalanya tapi penuh dengan senyuman, "Paling bentar lagi mas Keano bakal punya adik." Celetuk Mbok Sri. Fix kalau kalian melihat wajah Keano sekarang paling kalian akan menertawakan cowok itu. Bibir yang sedikit terbuka, matanya yang tidak berkedip membuat laki-laki itu terbengong. "Akhirnya punya partner juga di rumah!" ucap Keano sangat senang saat dia mengerti arah pembicaraan tersebut dia tersenyum sumringah sesekali dia berteriak histeris. "Keano punya adik. Request cewek ahh!" Keano berlari menuju kamarnya sambil membuka kancing baju sragamnya. Cowok yang sedikit bad itu sangat mengidamkan seorang adik perempuan, dia ingin tahu bagaimana rasanya punya adik perempuan. Dia ingin melindungi adik kecilnya nanti. Mengingat hal itu dia merindukan Velon dan Velin anak kembar dari pasangan Vena dan Tia. Sebelum kepindahannya ke sini dia sangat senang melihat betapa dekatnya anak kembar itu, rasanya sulit sekali untuk dipisahkan kemana-mana selalu berdua dan Keano menginginkan mempunyai seorang adik. Keano merebahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya dia menatap ke arah langit-langit sesekali dia memejamkan matanya. "Susah ya kalau orang jatuh cinta itu. Apa-apa selalu keinget dama dia," gumam Keano. Keano meraba kasurnya dia mencari di mana letak ponsel yang sempat dia lempar tadi, setelah dia mendapatkan benda itu, ia membuka aplikasi chat linenya. Sebuah senyuman manis terpampang di wajah Keano. "Chat nggak ya?" tanya bingung sendiri. "Kenapa gue jadi grogi sih?!" Keano bertanya dengan heran, tidak tahu kenapa jantungnya seolah-olah sedang bermarathon. Keano kemudian membuka lock screen hapenya, dia membuka aplikasi chat dan terpampanglah di sana nama seseorang yang sudah membuat hatinya adem. Aleavredic. "Kalau gue nggak inget masih SMA pasti udah gue kawinin tuh anak!" gumam Keano. Tanpa disangka Keano mengetik sebuah pesan kepada room chat gadis itu. KeanoAzoo: Add back yang Aleavredic: Sp nih? KeanoAzoo: Calon imam mu Hampir 15 menit, layar utama itu tidak menampakkan lagi sebuah pesan, Keano berpikir bahwa Alea merasa risih dan mengacangi chatnya yang tidak penting. KeanoAzoo: Ini Keano, add back. Gk mau tau gue! Aleavredic: Oh elo. Ogah bgt. KeanoAzoo: Ye lo mah, biasanya tuh cewek yg minta add back gue, lo malah nolak ☹ Aleavredic: Gue tuh beda! Jgn disama-samain! KeanoAzoo: Cie marah, enggak kok lo tuh beda dri yg lain... Setelah mengirim kalimat itu, ponsel miliknya tidak berbunyi lagi. Keano sempat keder sendiri sangat susah mencari perhatian dari cewek itu. Apalagi setelah berhasil baperin ujung-ujungnya cuma diread doang. Diread doang itu nggak enak bro! Tapi Keano tidak kehilangan akal dia kemudian berinisiatif untuk menyepam chat gadis itu. KeanoAzoo: Heii honeyy KeanoAzoo: My love KeanoAzoo: Sayangnya Keano. KeanoAzoo: Alea sayang kita jadian yuk? Mau nggak sama abang? KeanoAzoo: Iyaa Keano aku mau kok jadi pacar kamu KeanoAzoo: FIX KITA UDAH RESMI YA?? KeanoAzoo: Iyaa. Keano mengirimi pesan untuk Alea tapi dia jawab sendiri, memang cinta itu mengubah segalanya. Aleavredic: APA-APAAN SIH LO?! KURBEL BANGET JADI COWOK?! KeanoAzoo: Bodo amat yang. Yang penting kita udah jadian Aleavredic: INI TIDAK MUNGKINNNNN KeanoAzoo: AWOKAWOKAWOKA Keano tertawa sendiri di dalam kamarnya, melihat balasan dari Alea itu dia sudah bisa membayangkan kalau sekarang wajah gadis itu seperti tomat. Antara marah dan ingin menggorok dirinya. Tapi Keano sudah senang saat dia bisa chat dengan Alea. **** "Bun?" panggil Keano saat cowok itu telah duduk di depan kedua orang tuanya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Keano malah ingin keluyuran malam-malam. Heran juga sih dia itu orang apa kalong? Sudahlah yang penting ganteng. "Kenapa?" tanya Anya sambil menutup majalahnya. "Bunda sama ayah tadi kemana?" diluar boleh sedikit bad boy tapi dengan keluarga? Dia harus sopan. "Kenapa emang?" "Nggak pa-pa sih Bun. Katanya Keano bakal punya adik ya?" tanya Keano langsung. Anya membulatkan matanya kaget dari mana anak itu tahu? "Siapa yang bilang?!" "Feeling Keano itu dahsyat Bun," "Jadi? Keano benerankan bakal punya adik?" Keano menatap Anya dengan senyum berbinar. Karena tidak tega dengan wajah anaknya itu, alhasil Anya memberitahunya. "Iya, Keano bakal punya dedek bayi." Jawab Anya dengan senyuman. "Serius Bun? Akhirnyaa Ya Allah doa Keano dikabulkan." Keano menengadahkan tangannya ke atas. "Oiya ada titipan dari Bu Endang buat Bunda sama Ayah," Keano mengeluarkan amplop putih dari saku celananya. Mata Anya menyipit, "Apa itu?" "Katanya sih THR Bun. Jangan dibuka sebelum Keano pergi ya?" Keano memperingati kedua orang tuanya. Keano kemudian menyerahkan amplop tersebut dan setelah itu dia ngibrit keluar rumah dengan berlari. Anya yang menatap cengo anaknya itu tiba-tiba tersadar dan setelah itu dia membuka isi surat itu. Anya membelalakkan matanya. "KEANOOOO!!" teriak Anya kesal. Apa-apaan ini dia sudah mendapat surat panggilan dari guru di sekolah itu sebanyak 3 kali. Padahal anaknya itu baru masuk sekitar 3 bulan. “Yatuhan, ulah apalagi yang dibikin Keano? Sampai dikasih surat panggilan lagi. ” Anya menepuk jidatnya, dia tidak habis pikir dengan putranya itu. **** Keano memberhentikan motornya di tempat tongkrongannya bersama dengan teman-temannya yang tergabung di dalam grup yang ia beri nama Arnold. Dia membentuk grup itu baru satu tahun ketika ia masih di Jakarta dulu. Memang dulunya banyak sekali anggota yang ikut namun Keano hanya mengambil beberapa orang dari mereka. Lalu sampailah di mana Keano harus ikut pindah kedua orang tuanya ke Bandung, maka mau tidak mau ia juga harus pidah kesana. Sehingga membuat teman-teman Keano yang tergabung dalam grub itu juga ikut pindah ke Bandung, mereka ngekos demi bisa selalu berkumpul bersama. Tidak perlu khawatir karena Arya, Dino, dan Lucas sudah menginjak bangku kuliah jadi mereka hanya akan pulang ke Jakarta apabila ada kelas saja. Lagian Bandung-Jakarta tidaklah terlalu jauh. "Ke?" panggil salah satu teman Keano itu. Keano yang baru datang itu menatapnya bingung, "Kenapa?" "Si Gara ngajak lo balapan malam ini." Ucap Arya dengan menepuk pundak Keano. "Gara kakak kelas gue itu?" tanya Keano tidak yakin. Tidak mungkin teman-temannya bisa kenal dengan kakak kelasnya yang bernama Gara tersebut. Arya mengangguk, "Kok bisa kenal lo? Kenapa tuh anak nggak ngomong langsung sama gue?!" tanya Keano sedikit marah. Memang cowok itu selalu mencari gara-gara dengannya namanya saja sudah Gara, tapi ya Keano tidak mempermasalahkan hal itu, padahal dia sudah tidak pernah lagi mengganggunya. Lucas menghendikkan bahunya, “Tau tuh. Katanya dia kalau lo nggak mau nerima tantangannya dia, dia bakal buat perhitungan sama lo.” Kata Lucas. "Gue capek malam ini. Lagipula gue lagi seneng soalnya, jadi jangan buat kesenangan gue ini hancur!" Keano berjalan menuju tempat duduk disalah satu kursi yang ada di sana. "Seneng kenapa lo Ke?" tanya Dino penasaran. "Gue bakal punya adik," jawab Keano lugas sekaligus mesem-mesem tidak jelas. Arya, Dino, dan Lucas kini menepuk jidatnya masing-masing. Ada gitu? Anak modelan brandal tapi hatinya lembut seperti Hello Kitty? Keano itu satu paket bikin gemess. "Nanti kalau adik lo cewek gue nikahin ya?" celetuk Lucas. "Boleh," "Tapi langkahin dulu gue!" ketus Keano. "Oke. Itu mah gampang!" Lucas berdiri dari duduknya dia kemudian berancang-ancang untuk menuju ke arah Keano. Sedangkan Keano, Dino, dan Arya menatapnya bingung. Lucas berjalan melangkahi kaki Keano yang berselonjoran itu. "See? Gue udah melangkahin lo tuh." Celetuk Lucas. Dino dan Aryan menatap temannya itu kesal, "Lucas GGS anjirr!" "Paan tuh ggs?" tanya Keano. "Ganteng-ganteng sedeng!" "IHH KASAR DEH NGGAK SUKA!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD