Syafana menatapku heran ketika aku memasuki rumah Ummi dan parkir dengan sangat baik, seperti biasa semua orang akan memandangi kami sampai turun dari mobil, ada anak-anak yang datang memegang mobilku. Aku dan Syafana turun dari mobil, lalu Syafana melihat anak-anak yang saat ini tengah menyentuh mobil. “Anak-anak jangan ada yang pegang mobilnya, nanti lecet loh,” kata salah satu Ibu-ibu yang menghampiri anak-anak. “Mobilnya bagus sekali, Bu,” jawabnya. “Jangan disentuh. Kalau lecet bagaimana?” tanya Ibu itu lagi. “Tidak apa-apa, Bu. Sentuh saja tidak apa-apa,” kataku. “Oh iya. Sebentar ya.” Aku membuka bagasi mobil, dan ku berikan satu kotak kue. Anak-anak juga sama, menerima satu persatu kotak kue yang sudah aku siapkan. Syafana hanya bisa melihatnya. “Terima kasih ya,” ucap Ibu i

