Aku mengerjapkan mata beberapa kali, aku membuka pejaman mataku pelan, mataku melotot ketika aku tertidur disamping Mas Naren dengan pelukan eratnya, aku terkejut tentu saja, karena posisi pertamaku tidak seperti ini. Aku berbaring dengan santai disampingnya. Ahh aku malu sekali. Apa aku yang tertidur di sini? Atau, Mas Naren yang menarikku? Tidak mungkin juga sih, Mas Naren bukan laki-laki yang akan melakukan itu. Aku melihat figura jam dinding yang ada ditembok, malam menunjukkan pukul 3. Aku terbangun karena tubuhku sedikit kakuh karena posisiku seperti ini. Sedikit saja aku bisa terjatuh di bawah. Jantungku berpacu hebat ketika ku rasakan pelukannya semakin erat, ia bergerak gelisah dan aku hendak bangkit, tapi Mas Naren menarikku. Oh Tuhan, pemandangan apa ini? Apa yang ku lakukan?

