Part 18

1129 Words
***** Danen terus berjalan menuju kandang Leo yang sudah lama tak ia datangi. Ah…. Wajarkan jika seorang ayah rindu dengan anak-anaknya. Danen tersenyum saat Leo berdiri dari tidur nyamannya. Penciuman anaknya itu memang sangat tajam jika mencium bau tubuhnya.      "Come on, Leo, " Tangannya terulur menyambut kedatang Leo. Sedangkan  anak yang telah lama merindukan ayahnya itu berlari dengan semangat. “Ah …. aku merindukanmu sekali.” Dengan tangan yang membelai lembut leher raja binatang itu. Leo membuka mulutnya lebar-lebar sebagai jawaban dari pernyataan Danen. Bukannya takut pria itu malah merasa gemas melihat Leo membuka lebar mulutnya. “ Kau tahu Leo, langkahku semakin dekat menurunkan Chandra. Sudah sangat bukti yang terkumpul.” Danen berjalan di samping Leo menuju tempat ternyaman mereka untuk bercerita. Batu besar dalam kandang Leo. Duduk dengan kaki setengah tergantung dan Leo yang kembali tertidur dengan tangan sebagai tumpuan wajah besar berbulunya. Satu tangan Danen membelai kepala Leo dengan lembut. “ Chandra semakin berani melangkah untuk menghancurkan perusahaan dan merebut harta hartaku, Dan sebentar lagi aku akan pastikan anak perempuan tercintanya akan takluk dalam kakiku. Berbuat baiklah pada doktermu itu leo agar semakin mudah mendekatinya.”  Leo mengaum dengan keras. Seolah memahami perkataan tuannya. Sedangkan Danen malah tertawa senang mendengar raungan itu. Sesenang anak kecil yang mendapatkan perman.    “ Omong omong aku minta maaf ya, karena akan semakin jarang menemuimu, Desain resort impian ibu di curi oleh Chandra, Apalagi resort itu akan di bangundi tanah warisan kakek untuk ayah dulu. Chandra memang  benar benar keterlaluan. Kau benar benar ingin memakannya Leo?” Mata singa  jantan itu yang awalnya tertutup, membuka matanya saat mendapat penawaran yang sangat nikmat untuknya. Tak akan dosa memakan sampah masyarakat seperti Chandra bukan? Dan Leo akan senang hati menerimanya. Danen menoleh pada pintu kandang Leo ketika mendengar seseorang memanggil namanya. “Danen.”Aludra memanggilnya dengan wajah penasarannya. Mungkin perempuan itu bingung kenapa Danen bisa sedekat itu dengan Leo, Apalagi hewan berbulu lebar yang besar itu, terlihat tertidur pulas di samping Danen.     “ Kemarilah, masuk saja.” Ajak Danen pada Aludra. Aludra menggeleng, kemudian bergidik. Danen tersenyum simpul melihat ketakutan Aludra. Dengan berjalan pelan tanpa memunggungi Leo, Danen menuju Audra yang berada di luar kandang.     “ Apa kau ta takkkut Leo akan memakanmu?” Tanya Aluda dengan m bulat yang terlihat penasaran.     “ Untuk apa takut dengan anak sendiri?” ucap Danen ringan.     “ Dasar Gila.” gumam Aludra pelan , namun Danen masih bisa mendengarnya dengan sangat jelas.     “ Aku mendengarnya dokter Aludra, Tuanmu itu tidak gila. Jika di gila mungkin kau sudah menjadi makanan hewan hewan peliharaannya.”     Aludra terlihat meneguk ludahnya kasar dengan wajah yang menyendiri tanpa dosa.     “ By the way, apa yang dokter Aludra lakukan pagi pagi begini?” Satu alis Danen terangkat dengan penasaran.     “ Hanya memeriksa makanan mereka tuan, aku merasa ada yang sedikit aneh dengan tubuh tubuh peliharaan anda.” Jawaban jujur Alura membuat Danen terdiam.      “Apa anda selalu datang sepagi ini untuk pergi  ke kandang peliharaan anda setiap hari Tuan?”  Danen melihat mata gelap legam milik Aludra,     “ Ya, kalo ak sempat setiap hari untuk akan bergantian menjenguk mereka. Mereka menggemaskan.” Aludar memutar bola matanya lalu pergi meninggalkan Danen di depan kandang Leo. Sedang kan Danen hanya bingung melihat hal itu. *****   “ File file dari komputer Chandra sudah tersimpan dengan baik Tuan, mungkin anda ingin melihatnya?”   Bram memberi tahu pada  keinginan Danen  yang sudah tercapai,  Danen tersenyum senang. “Baiklah. terima kasih aku akan segera membukanya.” “ sudah saya simpan pada drive yang hanya bisa anda akses tuan,” Beritahu Alex. “ Apakah sistem keamanan  untuk  perusahaan  buatan Alex  sudah selesai?” “ Belum Tuan,masih enam puluh persen.” “ Segera selesaikan. Katakan hal itu pada Alex , sebelum data data perusahaan kita ada yang mengambilnya .” Alex menunuk dengan patuh sebelum pergi meninggalkan ruangan Danen. Danen membuka komputer miliknya dan membuka apa yang telah diberitahu oleh tangan kanannya itu.         Mengeram ketika melihat semua dta data kekayaan Danen. Ah…. rupanya benar, Surat surat tanah warisan kakeknya yang berada di Lombok memang ada salinan palsu yang dimiliki Chandra. Dan …. Sialan apakah Chandra berusaha mengambil Villa milik keluarganya yang menjadi saksi bisu kematian kedua orangtuanya? Kenapa ada dokumen dokumennya juga di sini. Dan jika benar Danen tak akan membiarkan si Tua bangka itu. Danen tak peduli apapun harus ia lakukan untuk menggagalkan rencana Chandra.  Namun Danen merasa ada yang mengganjal, Kenapa file file ini hanya berisikan surat surat tanah dan beberapa kepemilikan properti miliknya dan orang tuanya baik yang sudah diambil Chandra dan yang akan menjadi target Chandra. Selain itu tak ada dokumen penting lainnya.   Danen memanggil Bram dari intercom di meja nya yang terhubung langsung pada meja Bram. “ Iya Tuan?”     “ Panggil Alex segera!” “ Baik.”Sambungan mati. Tak berapa lama kemudian Alex memasuki ruangan Danen. “ Ada apa Boskkuk yang baik hati?” Goda Alex. “ Kau yakin hanya ini yang ada pada komputer Chandra?” “ iya. Namun masih ada beberapa dokumen lagi. Hanya saja tersimpan dengan beberapa keamanan yang sangat kuat. Aku masih berusaha membukanya.” Keluh Alex.Ia tak menyangka ika pak tua itu benar benar sempurna dalam melakukan hal tersebut. Ia juga masih penasaran. Sepenting apa dokumen itu sehingga diberi sistem keamanan sesulit itu. “Dan lagi, tidakkah kau merasa aneh dengan kedekatan kekasih Aludra dengan Augra, Danen?” Danen mengangkat satu alisnya. kenapatiba tiba ke kekasih Aludra? “ Memang ada apa? Kau bilang Aludra mengatakan jika desain resort di pulau bintan itu di curi Chandra dan diberikan pada Augra, Dan Aluda melihat dokumen itu pada Augra saat Augra bersama JIvar.”  Danen merasa ada benarnya juga ucapan Alex. “ Kau benar, Sebaiknya cari tahu asal usul Kekasih Dokter Aludra. Dari awal melihatnya aku juga merasa ada yang aneh dengan kekasih Aludra itu. Wajahnya tidak asing. Mengingatkan ku pada seseorang, namun hal itu masih samar samar bagiku.” Danen bersandar pada sofa miliknya.  Guratan kelelahan sangat jelas terlihat pada wajah Danen. Sejak ia mengetahui bahwa tanah proyek resort di Lombok menggunakan tanah warisan kakeknya dulu, Danen selalu mencari informasi lebih dalam lagi pada proyek tersebut, Ia juga mencoba mencari tahu dengan mendekati Aludra. Namun mash info sederhanalah yang ia dapat. Aludra hanya mengatakan jika kekasihnya hanya membantu Kendrick Grup dalam proyek tersebut. dan tak tahu menahu lagi. Sedangkan informasi pribadi Augra juga sangat sulit diketahui namun Danen tak akan menyerah. Ia harus mendapatkan apa yang ia inginkan. Dendamnya pada siapapun yang bekerja sama dengan orang yang membunuh orang tuanya sudah besar.     Rasa dendam Danen sudah besar. ia tak sadar jika dendam itu akan terus menghisapnya hingga membuat ketenangannya tenggelam entah kemana. Seperti pasir hisap. Ketika seseorang semakin banyak bergerak di atasnya semakin cepat pula ia terhisap. Begitupun dendam semakin hati bergerak untuk melampiaskan dendam, semakin tenggelam juga kehidupan nyamannya.     
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD