18

1018 Words

          Kenan merapihkan rambut Kara yang sedikit berkeringat itu dengan lembut. Kara tengah di rawat inap di salah satu rumah sakit. Kara sudah tidak bisa memakan apapun karena yang masuk selalu keluar. " Mau minum? " tanya Kenan. Kara menggeleng, rasanya sudah lemas muntah. Kara putuskan untuk berhenti dulu makan maupun minum. " Mau di pijit lagi kepalanya? " Kara kembali menggeleng pelan, mata sayu Kara benar - benar mengganggu Kenan. Rasanya berangkat kerja pun tak ingin. " Mas bukannya kamu harus kerja? " Kenan menggeleng." Mas kerja di sini aja, mana bisa mas tinggalin kamu dalam kondisi kayak gini.." Kara tersenyum kecil." Makasih ya mas.." ucapnya pelan. Kenan mengangguk samar lalu di kecupnya kening Kara." Mas harus bener - bener jaga kamu, mas engga mau kamu sampai ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD