14

1139 Words

      Abi menyesap rokok di tangannya, ruangan yang minim cahaya itu menjadikannya hanya terlihat seperti siluet. Pandangan Abi lurus tak terbaca. Abi merogoh ponselnya yang bergetar di dalam saku. Di tatapnya nama yang tertera di sana. Di angkatnya telpon itu dengan malas. " Kapan pulang? Mama denger dari Gania kamu udah punya pacar? " Abi masih diam, dia malas membalas. Abi terlalu marah pada ibunya itu. " Mama mau ketemu, kapan kamu bawa dia juga ke sini? " Abi tetap diam, entah kapan itu terjadi karena sedikit pun Abi tidak berniat menemui orang tua yang tega menyakitinya. Suara helaan nafas terdengar." Mama kangen, pulang ya, mama tunggu.." sambungan pun terputus. Abi menoleh ke belakang, tepat ke arah pintu yang kini perlahan terbuka lebar. Keara berdiri dengan wajah datar,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD