13

1056 Words

       Kara menidurkan Ben lalu memutuskan untuk menghampiri Kenan yang tengah berada di ruang kerjanya. " Mas mau di bikinin kopi? " tanya Kara setelah sampai di samping Kenan. Kenan meraih pinggang Kara lalu di peluknya sekilas." Mas mau di temenin aja, sedikit lagi kok.." balas Kenan lembut. Kara hanya melempar senyum sebagai respon. Kenan menarik pelan Kara agar duduk di pangkuannya. " Pijit kepala belakang mas dong dek.." pinta Kenan dengan kedua jemari tangannya kembali mengetik. Kara melingkarkan kedua tangannya tanpa menghalangi penglihatan Kenan. Di pijatnya pelan rambut dan kulit kepala Kenan, Kara mengulum senyum. Kara tidak menyangka akan ada hari ini. Hari di mana sedekat ini dengan Kenan. Jodoh memang tidak bisa di tebak. Kara tidak menyangka juga, mengambil keputusan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD