12

1003 Words

      Abi terdiam di ujung kasur, pikirannya kini mulai terganggu. Benar kata Keara, malam itu dia melakukannya dengan begitu buru - buru. Abi tersenyum kecil, tidak mungkinkan semanjur itu. Pikirnya mencoba menyangkal. Abi kembali mendatarkan ekspresinya lalu beranjak menuju kamar mandi. Badannya terlalu lengket membuatnya tidak nyaman. " Bangun, kamu ada kuliah pagi.." ujar Abi sebelum hilang di telan pintu kamar mandi. Keara pun bangun, duduk sebentar sebelum meraih tas dan ponselnya tanpa menunggu Abi keluar. Abi tidak akan mengantarkannya, untuk karena itu dia pergi tanpa pamit. Abi menoleh sesaat saat mendengar pintu seperti terbuka lalu kembali tertutup. Abi pun kembali fokus dengan acara mandinya, tanpa peduli Keara yang kini sudah pergi. Abi tidak bisa mengantarkannya ke kam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD