20

1001 Words

      Keara tertawa pelan seraya mencoba menahan tangan Abi yang hendak mencolekkan tepung ke hidungnya. Abi benar - benar bahagia hanya dengan mendengar tawa Keara saja, Abi menyesal karena telah menyakiti Keara. "Mau jalan ga sore nanti?" Abi menarik tangannya, urung untuk mencoret - coret wajah Keara memakai tepung. Keara mengangguk."Boleh aja, kak Abi mau jalan ke mana?" tanya Keara terlihat lepas. Sudah 3 hari mereka sebebas dan selepas itu. Keduanya nyaman dengan status dan perubahan mendadak itu. "Kamu maunya kemana?" Abi memeluk Keara dengan gemas. Tubuh mungil Keara selalu saja nyaman. "Aku mau_" Suara bel membuat Keara terdiam, keduanya menoleh ke arah pintu."Biar aku yang buka, takutnya reporter." Abi pun berlalu. Keara kembali mengadoni kue, senyum Keara sunggingkan. Ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD