Keara tertawa pelan seraya mencoba menahan tangan Abi yang hendak mencolekkan tepung ke hidungnya. Abi benar - benar bahagia hanya dengan mendengar tawa Keara saja, Abi menyesal karena telah menyakiti Keara. "Mau jalan ga sore nanti?" Abi menarik tangannya, urung untuk mencoret - coret wajah Keara memakai tepung. Keara mengangguk."Boleh aja, kak Abi mau jalan ke mana?" tanya Keara terlihat lepas. Sudah 3 hari mereka sebebas dan selepas itu. Keduanya nyaman dengan status dan perubahan mendadak itu. "Kamu maunya kemana?" Abi memeluk Keara dengan gemas. Tubuh mungil Keara selalu saja nyaman. "Aku mau_" Suara bel membuat Keara terdiam, keduanya menoleh ke arah pintu."Biar aku yang buka, takutnya reporter." Abi pun berlalu. Keara kembali mengadoni kue, senyum Keara sunggingkan. Ke