Prolog

375 Words
Dan sekarang dia merasakannya. Seseorang menarik perhatiannya dan menyita pikirannya. Akhirnya sang Queen Bee mulai merasakan cinta. Tapi, dia tidak pernah sekalipun menganggap dirinya sebagai seorang Queen Bee. Alexandra Grignard, hanya membiarkan orang memuji dirinya tanpa mengucapkan terimakasih. Bahkan, ia tau kebanyakan juga membicarakannya dari belakang. Alexa tidak peduli. Dia hidup untuk dirinya sendiri. Berpenampilan cantik untuk dirinya sendiri. Masa bodoh orang berpikir apa. Tapi, Alexa peduli tentangnya. Laki-laki yang kini menyita perhatiannya. Apa yang dia pikirkan? Apakah dia memikirkan Alexa? Dan ya, dia tampak lebih bersinar dibandingkan lelaki manapun yang Alexa lihat. Dan kini, ia melihat kekurangan laki-laki itu. Rahasia besar di setiap ucapannya. Rahasia di balik setiap tindakannya untuk menjauhi Alexa. Dibandingkan mundur, Alexa justru ingin mendekat. Alexa memandang cakrawala tempat lautan dan langit bertemu. "apa maksudmu?" tanya Alexa sambil memandangi wajah Ken. Ya! Namanya Keane Mohler dan  Ia bisa melihat luka dari mata laki-laki itu. "aku pernah menyukai seorang perempuan. Dia perempuan polos yang manis! Dia sangat ceria dengan tawanya yang lepas. Aku begitu menyukainya! Dia cinta pertamaku" Alis Alexa terangkat mendengar pengakuan Ken. Ken pernah menyukai seorang perempuan. Tapi alexa hanya menjadi pendengar yang baik. Ia bisa melihat Ken menghela napas panjang. Pasti sangat berat untuknya! lalu salah satu temanku mengadakan pesta. Ya, dia datang! Teman-temanku membuat taruhan. Minum sebanyaknya dan siapapun yang menyerah, dia kalah. Yang kalah akan meniduri gadis secara random. Aku kalah taruhan" ujar Ken dengan nada menyesal. Ia mengacak rambutnya kasar sambil memandang jauh ke lautan. "aku sudah terbiasa melakukannya. s**s! Maksudku,apa yang akan terjadi jika aku meniduri seorang perempuan? Selama ini, mereka tidak pernah mengeluh bahkan terlihat bahagia. gadis itu, gadis polos itu, dia adalah perempuan yang harus kutiduri! Dia memohon kepadaku untuk menghentikannya. Hanya saja, aku terlalu mabuk dan menginginkannya" Alexa terdiam mendengar cerita ken. Benarkah Ken terbiasa melakukannya? Mengingatnya melakukannya dengan Chloe, diam-diam Alexa membenarkan hal tersebut. Alexa memandangi wajah ken. Entah mengapa, melihat raut wajahnya yang penuh rasa bersalah membuat Alexa luluh. Alexa bersimpuh di atas pasir dengan lututnya kemudian memeluk leher Ken. Pelan-pelan, ia mengecup dahi Ken dengan lembut. Ken terdiam dengan perlakuan Alexa. Kehangatan menjalar di sekujur tubuhnya seolah-olah Alexa sedang menyalurkan energinya kepada dirinya. Ken memejamkan matanya sambil menghirup udara sebanyak-banyaknya seakan-akan ia sedang menyerap energi dari gadis itu. "everything's gonna be okay, ken!" bisik Alexa sambil tersenyum manis.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD