"Kau yang akan tertangkap Edric!!" Dor!! Dor!! Dua tembakan dilepaskan oleh pihak keamanan yang muncul sesaat Arthur turun dari motor itu. "Sial!" umpat Edric, masuk kembali ke mobilnya lalu berusaha untuk kabur dari kejaran polisi. Arthur berlari mendekati Rula, raut khawatir tergambar jelas di wajahnya. "Maaf, aku terlambat," ucap Arthur, menangkup wajah Rula. Pandangan Rula mengabur, tubuhnya tidak sanggup lagi untuk bertahan lebih lama lagi. Dan sedetik kemudian ia kehilangan kesadarannya. Arthur yang panik, semakin panik saat melihat Rula tidak sadarkan diri. Dan untungnya, di saat itu Lucas dan Elwin tiba tepat waktu. Arthur langsung menggendong tubuh Rula menuju mobil. *** Suasana hening dan tegang, amat terasa di depan ruangan rumah sakit tempat Rula diperiksa oleh dokter

