Hari yang ditunggu-tunggu oleh Rula namun tidak bagi Arthur akhirnya tiba. Gemerlap cahaya menerangi gedung tempat mereka akan menggelar acara pertunangan dan suara-suara memenuhi gedung yang cukup luas dan sangat mewah itu. Dekorasinya pun tak tampak seperti acara pertunangan tapi lebih ke acara wedding. Rula berdiri di antara pintu masuk ruangan. Kedua matanya berbinar ketika melihat kemeriahan yang ada di depannya saat ini, kedua tangannya bertaut dengan raut wajahnya yang tampak senang. Ia mengenakan gaun berwarna hitam tidak berlengan yang panjangnya hingga ke kaki dan rambut yang di gulung ke atas, menyisakan sedikit anak rambut untuk membingkai wajahnya yang cantik dan lehernya yang jenjang terekspos dengan indah. Malam ini Rula benar-benar tampak sangat cantik. Tanpa Rula sadari

