Kedua kaki itu terus berlari, ketika mendengar suara sirine mobil polisi. Nafasnya terengah, namun kakinya terus bergerak masuk ke dalam hutan. Tubuhnya masuk ke dalam bangunan yang ada di hutan itu. Ia melepas topinya dan melempar benda itu ke sembarang arah. "Sial!!" teriaknya mengacak-acak rambutnya yang sebagian telah memutih. "Ini semua karena anak sialan itu! Jika aku bisa mendapatkannya, aku tidak akan seperti ini!!" ia melempar semua benda yang ada di sana, sepertinya itu tempat persembunyiannya. "Aku akan membunuh kalian berdua! Aku akan bunuh kalian!!" Edric melempar batu yang ada di tangannya ke arah kaca, ia tatap kaca yang sudah tidak berbentuk itu, "akan ku habisi nyawamu bersama anakmu yang tidak tau diri itu Aleda! Tidak akan ku biarkan kalian hidup dengan tenang!" ***

