Karina merasa bahagia ketika menatap wajah suaminya pagi ini. Pergulatan panas semalam seakan membayar semua rasa rindu yang selama ini tertunda. Jari tangannya bergerak menyusuri wajah Brahm mulai dari alis, turun ke hidung dan berakhir mengusap dengan ibu jari bibir yang selalu memuaskan dirinya.
Sentuhan jemari kini menjadi dekapan halus di pipi Brahm. Senyuman terus membentuk indah di bibir Karina. Tidak pernah membayangkan pria yang ia benci ternyata berhasil merebut hatinya dengan cepat sekaligus menyadarkan hatinya bagaimana sifat asli Charles. Pria yang pernah dicintainya selama beberapa tahun dan hanya dalam hitungan bulan menghancurkan hidupnya.
Karina memberinya kecupan ringan di bibir Brahm bermaksud tidak mengganggu suaminya, kemudian beranjak untuk mandi dan menyiapkan sara
