BUCKINGHAM LONDON

1265 Words
Pagi pagi aku dan Ramil sudah menyusuri jalan-jalan menuju ke Buckingham London. Agenda pertamaku ketika aku masih di Indonesia ya ke tempat ini nih, Buckingham London, Kerajaan Inggris, Istananya orang orang British. Musim Auntum, jadi sepanjang perjalanan yang aku lalui penuh dengan daun daun yang sudah menguning dan mengering berguguran. Daun daun yang berserakan di jalan dan sepagi ini belum ada petugas yang membersihkannya. Aku memakai jaket kuning tebal pemberian Ramil semalam. " Pakai jaket ini, nanti akan diperlukan. Kita akan menyusuri jalan- jalan di kota London sepanjang hari." ujar Ramil memberikan jaket kuning tebal dan topi rajut bulu kepadaku sebelum aku dan Ramil menutup pintu Apartemen. Menurut Ramil jaket tebal berwarna kuning itu sebetulnya akan dibawa ke kampungnya di Rusia dan Ramil membelikannya untuk hadiah perkawinan yang segera akan dilangsungkan. Berhubung aku yang datang duluan ke apartemen Ramil, maka jaket yang masih baru dan masih berselimutkan plastik, diberikan kepadaku dan itu adalah hadiah yang paling indah dari Ramil kekasihku. Agenda hari ini adalah explore kota London. Semalam sudah aku tulis tempat-tempat yang akan kita datangi seharian ini, dan sudah aku sodorkan secarik kertas coret- coretanku itu pada Ramil, sebelum aku dan Ramil akan meninggalkan apartemen. Ramil menerima selembar kertas yang berisi tempat- tempat yang wajib dikunjungi seharian ini, membacanya sebentar lalu melipatnya dan dimasukakan ke dalam saku kemeja putihnya. Pagi ini Ramil tampak sangat tampan dengan kemeja warna putih dan celana jeans biru. Aku sangat tersanjung berdampingan dengan Ramil. Tidak aku sangka, aku jauh- jauh datang dari Indonesia dan di sini bisa menggandeng bule tampan dari Rusia meski kebersamaan ini aku tahu hanya sekejab saja. Ramil akan segera meninggalkan aku dan menikah dengan gadis belia pilihan mominya. Hari minggu ini Ramil. Ada beberapa tempat yang akan aku dan Ramil kunjungi. Ada Big Ben Jam dinding raksasa yang terletak di pusat kota London dan setiap pukul dua belas, jam dinding raksasa yang berdiri megah di pusat kota London itu akan berbunyi. Bunyinya menggema seperti dalam gereja ke seantero kota. Orang -orang dari jarak jauhpun akan bisa mendengar bunyinya. Kita juga akan mengunjungi London Eye dan aku akan naik roda dunia ke atas, supaya bisa melihat keindahan kota London dari puncak paling atas dengan menaiki drone atau kursi putar yang bisa memuat sampai tiga puluh orang dan biayanyapun cukup mahal, dua belas juta rupiah untuk satu kapsul yang dinaiki kurang lebih tiga puluh orang. Untuk London Eye itu aku pertimbangkan adalah tempat paling terakhir yang harus aku kunjungi sebab biayanya yang terlalu.mahal.Jika sampai London Eye sudah malam, terpaksalah dibatalkan untuk kunjungan aku berikutnya di kota London. Yang pertama ingin aku kunjungi adalah Buchingham palace London, itu kata Ramil sebelum berangkat. " Biasanya jika hari minggu, ada pergantian pasukan.penjaga di depan Buckingham. Nanti Kamu bisa melihat keramaian orang orang yang berkumpul di tempat itu, ramai sekali Marlina." ujar Ramil menerangkannya kepadaku. Aku mengangguk senang. Seumur- umur ingin sekali melihat Buckingham Palace London secara nyata bukan hanya di dalam televisi.Tapi mimpi aku sekarang telah nyata. Dream come true akan menghampiri orang- orang yang berani move on dari tempat nyaman, berani travelling sendirian dan berani menanggung resiko apapun, pasti dream come true. Sepanjang perjalanan aku merasakan kesejukan udara yang bertiup dingin.Sepanjang jalan yang aku lalui menuju Buckingham deretan gedung gedung tinggi bergaya reinance seperti gaya vintage dalam film -film kerajaan Eropa. Bangunan tua yang begitu megah dan sangat menarik arsitekturnya. " Look ! " ujarku senang pada Ramil sambil menunjuk gedung yang tinggi tinggi bergaya eropa. Ramil terus saja berjalan berdampingan denganku dengan genggaman tangan yang tak pernah.lepas. Cinta semakin kuat seperti cengkeraman tangan Ramil kepadaku. Beberapa meter sebelum sampai di Buckingham palace, orang orang bule sudah pada berkumpul di depan istana. Mereka berbondong bondong mendatangi tempat itu seperti ada perayaan.padahal hanyalah.pergantian pasukan istana. Rata rata mereka orang lokal, bule dari negara Inggris.Satu dua aku melihat wajah orang Indonesia di tempat itu, tapi hanya beberapa gelintir saja, dan aku tidak terlalu kenal.Mereka sudah tua dan ada yang separuh baya berkulit hitam legam dan bergandengan tangan dengan pria yang juga mungkin dari Nigeria yang juga bekerja di London, sama seperti Ramil juga. Orang Rusia yang bekerja di London.Mencari uang dan penghidupannya di negara lain. Tiga puluh menit sebelum perayaan pergantian pasukan, di depan istana Buckingham sudah banyak bule bule yang berkumpul.Ternyata banyak juga anak anak kecil bule yang diajak oleh orang tuanya.Tampak dari kejauhan barisan Marching Band dari pasukan istana berjalan berderap sambil memainkan alat alat musiknya dan mengalunkan.lagu lagu mars.Tampak juga beberapa pasukan berkuda, berseragam warna hijau mengiringi barisan Marching Band itu.Mereka tampil memukau dan menimbulkan gemuruh tepuk tangan dari pengunjung setelah musik berakhir. Pasukan Marching band bersergam warna merah dan pasukan berkuda berseragam hijau berjalan mengelilingi kota dan banyak juga pengunjung yang mengikutinya. Tibalah perayaan pergantian pasukan.Aku dan Ramil hanya bisa menonton dari pagar besi bersama dengan penonton yang lain yang berjubel di depan istana Buckingham.Tidak sembarangan orang umum bisa memasuki istana Buckingham. Istana itu dijaga oleh beberapa pasuka yang terus menjaganya sepanjang hari. Aku mengajak Ramil untuk lebih mendekat terali pagar agar lebih jelas melihat pergantian pasukannya. Ramil menurut dengan tetap menggenggam telapak tanganku, takut kehilangan aku dan bagaimana mencarinya ? sedangkan penonton berjubel di depan pagar tersli besi istana Buckingham. Ketika aku melonggokkan kepalaku dan menatap satu orang tdntara yang berseragam warna merah menyala dengan atribut atribut kebesarannya di seragam bajunya, sudah memasuki pintu yang kelihatan seperti tempat untuk telephon umum, yang tiga orang polisi yang bertopi beludru dengan warna merah itu, sudah kekuar dari pintu penjagaan, dan tentara yang sudah masuk ke dalam pintu sudah menggantikan kedudukannya untuk menjaga pintu pintu istana Buckingham sepanjang hari setiap hari. Tiba tiba ada bunyi speaker yang menyatakan kalau shownya akan segera dihentikan karena cuaca buruk. Ya Tuhan....jauh jauh aku dan Ramil datang ke Buckingham Palace hanya untuk melihat pergantian pasukan ternyata hanya sebentar saja karena cuaca yang buruk. Aku baru tahu sekarang memang ada beberapa orang yang membawa payung ternyata untuk melindungi dari cuaca buruk dan turunnya salju yang tiba tiba itu.Sekarang aku juga tahu apa yang telah dikatakan oleh Ramil, bahwa jaket kuning yang aku pakai ini akan sangat berguna untuk melindungi tubuhku dari dinginnya salju. Meskipun musim Auntum, terkadang salju masih juga ada yang turun meskipun tidak sesering ketika winter. Aku dan Ramil menyusuri jalan kembali sambil berlarian kecil karena tidak membawa payung.Aku hanya ingin mencari satu bangunan yang kecil sekalipun untuk aku masuk dan berteduh agar terhindar dari salju yang turun. Aku melihat tupai tupai berlarian di hamparan rumput yang hijau di taman sekitar Buckingham palace.Entah dari mana tupai tupai itu keluar, i don't know ! apakah tupai tupai itu sengaja dipelihara untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung ke tempat itu ? aku juga berpikir i don't know lagi. Salju mulai agak reda setelah hampir satu jam aku dan Ramil berdiri dan berteduh di sebuah bangunan.Perutku mulai keroncongan.Jam sudah menunjukan setengah dua siang dan kami berdua hanya sarapan yzng dikigimkan dari resto langganan Ramil.Untuk lunch ini belum yah. " Iam hungry Ramil, let's eat now ! " bujukku pada Ramil seperti seorang adik yang minta makan pada kakaknya, dengan wajah yang memelas. Ramil mengajak aku berjalan meninggalkan Buckingham palace.Sambil jalan kita akan mencari makan. Kebetulan sekali, tidak terlalu jauh dari tempat aku berteduh itu, ada mobil yang parkir di pinggir jalan dan berjualan aneka macam makanan.Ada hot dog, hamburger, beberapa roti, piza dan mie gelas juga ada.Taraaaa....sudah lama aku tidak makan mie selama tinggal di apartemen Ramil, jadi aku pesan mie gelas dan Ramil pesan hamburger. Aku dan Ramil makan dengan lahapnya sambil berdiri.Kakiku rasanya sakit, berdiri selama dua jam di depan istana Buckingham hanya untuk menonton pergantian pasukan yang hanya tiga puluh menit ***

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD