BAB 41 – KEHANCURAN LIAM
Grayson Bergerak dalam Bayangan
Liam berpikir dia bisa bermain-main dengan Grayson Walker?
Salah besar.
Grayson tidak hanya seorang CEO yang memiliki kekuasaan besar di dunia bisnis. Dia juga seseorang yang berakar kuat di dunia bawah tanah—sebuah dunia yang Liam tidak seharusnya sentuh.
Malam itu, di ruang pertemuan rahasia di New York, Grayson duduk di tengah lingkaran orang-orang berpengaruh yang bisa mengendalikan segalanya—dari pergerakan pasar saham hingga kehidupan seseorang.
Lucas berdiri di sisinya, memberikan laporan terbaru. "Semua aset utama Liam sudah dibekukan. Perusahaannya dalam krisis finansial. Tanpa dana, dia kehilangan perlindungan."
Grayson mengangguk pelan. "Bagaimana dengan hubungan bisnisnya?"
Salah satu pria tua di meja, seorang taipan berpengaruh, tersenyum dingin. "Kami sudah memastikan semua mitranya menarik diri. Dia tidak akan mendapatkan bantuan dari siapa pun."
Grayson menyeringai. "Bagus. Sekarang saatnya kita membuatnya menghilang."
---
Liam yang Tersudut
Di penthouse mewahnya, Liam membanting vas kristal ke dinding.
"SIAL!"
Ponselnya terus berbunyi—para investor menarik dana, mitra bisnis memutuskan kontrak, bahkan beberapa anak buahnya mulai menghilang.
Dia tahu siapa dalangnya.
Grayson.
Dengan napas memburu, Liam menekan nomor seorang informannya. "Di mana Exelina?"
"Dia sudah kembali ke New York. Tapi keamanan di sekelilingnya terlalu ketat."
Liam mencengkeram ponselnya erat. Dia harus bertindak cepat.
Namun, sebelum dia bisa merencanakan langkah selanjutnya, pintu penthouse-nya terbuka dengan keras.
Dua pria bertubuh besar masuk, diikuti oleh seseorang yang membuat jantungnya berhenti sejenak.
Grayson.
Dengan setelan hitam yang sempurna, ekspresi dingin, dan tatapan yang mematikan.
"Permainan sudah selesai, Liam," ucapnya pelan, tetapi penuh ancaman.
Liam mencoba menyembunyikan ketakutannya. "Kau pikir bisa menyingkirkanku begitu saja?"
Grayson berjalan mendekat, setiap langkahnya penuh dengan aura d******i. "Aku tidak hanya menyingkirkanmu. Aku memastikan kau tidak akan pernah bisa menyentuh Exelina lagi."
Dalam hitungan detik, anak buah Grayson menyeret Liam keluar. Dia berusaha melawan, tetapi sia-sia.
"Kau tidak bisa melakukan ini, Grayson!" Liam berteriak.
Grayson menatapnya dengan senyum dingin. "Oh, aku bisa. Dan aku baru saja melakukannya."
---
Akhir dari Liam
Liam tidak pernah terlihat lagi di New York.
Rumor beredar—bahwa dia melarikan diri, atau mungkin lebih buruk lagi, dia "dihilangkan".
Namun, tidak ada yang berani menanyakan hal itu pada Grayson Walker.
Yang jelas, Exelina kini bebas dari bayang-bayang ancaman.
Dan Grayson?
Dia sudah memastikan bahwa tidak ada satu pun yang berani menyentuh wanitanya lagi.
---
TO BE CONTINUED…