Part 3

1517 Words
Hampir 2 minggu Raga berada di kediaman Embun. Tak sekalipun dipedulikan Embun. Segala cara dilakukan Raga untuk melembutkan hati Embun,namun tak jua bisa mencairkan sifat dingin Embun. Kentara sekali Embun memperlihatkan perlawanan apabila berpas pasan dengan raga di rumahnya. Embun sedikit mendongkol bisa bisanya Raga diberi izin untuk menginap di rumah. Dia memang tidak tidur di rumah utama. Lebih tepat nya di paviliun di samping rumah. Embun begitu keras membantengi dirinya kepada Raga. Tanpa memperdulikan kecuek an Embun, Raga berusaha mendekati Embun kadang sedikit menjahilinya. Terkadang juga Raga pergi ke kedai kopi Embun hanya duduk seharian di sudut cafe sesekali memperhatikan Embun. Walau kenyataannya Embun banyak menghabiskan waktu di ruang kantor pribadinya. Saat makan malam berlangsung. Dimas mencoba menyinggung perihal pernikahan mereka. Embun yang dari awal tidak mood untuk makan bersama. Semakin tidak bernafsu saat Dimas menyinggung kembali perjodohan tersebut. "2 minggu lagi pernikahan kalian akan berlangsung" kata Dimas memecahkan keheningan. Embun berhenti menyantap makanan yang ada di depan nya. Memandang marah kepada papa dan mama nya, Raga juga tidak lepas dari pandangan sinis Embun. Namun dia enggan untuk membantah dan kembali berdebat dengan kedua orangtuanya. "Papa minta kamu jangan terlalu capek bekerja Embun. Satu lagi kamu boleh mengundang teman teman mu" Embun menghentikan makan nya dan bangkit dari duduk nya. "Bersikap sopanlah dihadapan Raga Embun!! Dia itu calon suamimu!!. Duduk!!" "Kenapa papa memaksakan kehendak papa kepada Embun!!" Bentak Embun keras. Raga hanya memperhatikan perdebatan Embun dan Dimas. "Ini yang terbaik untuk kamu!!!" "Apa yang papa ketahui yang terbaik untuk Embun. Embun tahu mana yang baik untuk diri Embun sendiri. Papa tidak perlu capek capek memikirkan Embun. Kenapa papa seperti ini!! Padahal selama ini papa tidak pernah memaksa apapun yang Embun lakukan!!" "Diam kamu Embun!!" Dimas berdiri dari duduk nya. "Embun tidak ingin menikah dengan pria yang tidak Embun cintai. Jangan paksa Embun melakukan sesuatu yang tidak Embun sukai. Embun TIDAK MENCINTAI DIA!!!" teriaknya sangat keras. "Embun!!!"Dimas tidak kalah keras membentak anaknya. "Mengertilah Embun." Lanjut Dimas melembut. "Papa yang harus mengerti Embun" bentak Embun " jangan lanjutkan pernikahan ini,Pa. Embun mohon. Embun tidak ingin menikah" Embun mulai menangis. " Embun hanya ingin menikah dengan seseorang yang Embun cintai dan mencintai Embun. Bukan pernikahan untuk balas budi dan bukan karena paksaan apapun!!" "Papa ingin Embun bahagia, bukan? Pernikahan tidak akan membuat Embun bahagia sampai kapanpun. Embun tidak akan bahagia!" Embun memutuskan untuk pergi dari ruang makan. Berlari menuju garasi mobil dan mulai menyalakan mobilnya tanpa tahu kemana dia akan pergi. ******** "Ada apa dengan anak itu?" Tanya Dimas masih di ruang makan bertiga dengan istri dan Raga. "Maafkan atas tindakan Embun,Raga" sahut Dimas yang menyadari Raga hanya diam dari tadi. Raga tersenyum dan menggeleng memahami situasi yang sedang terjadi. "Bukankah ini terlalu menyakiti hati Embun, Pa. Dia mempunyai seseorang yang dia cintai dan sudah dia tunggu dengan begitu sabar."sela Raga. "Jangan terlalu keras kepada Embun. Mama takut dia akan pergi dan tidak kembali seperti dahulu." bisik Maya pelan yang hanya di dengar oleh Dimas. Dimas menghela nafas."Raga bantu papa mencari Embun. Papa mohon bicaralah dengan dia kembali. Bujuk dia agar mau menerima perjodohan ini." Raga nampak sedikit Ragu."Papa mohon, hanya kamu yang bisa papa percaya untuk menjaganya." ***** Raga menghampiri Embun yang pergi ke coffee shop nya setelah pertengkaran di meja makan. Awalnya dia Ragu dengan keberadaan Embun yang saat ini diliputi emosi. Raga mengikuti instingnya. Nyatanya Embun sekarang sendirian duduk di dalam toko nya yang sudah tutup. Dia juga tidak berniat untuk menghidupkan lampu di dalam. Raga tahu karena mobil Embun terparkir di halaman depan toko Dalam gelap Raga bisa mendengar lirih tangisan Embun. Suara tangisan Embun benar benar menyayat hatinya. Raga pun paham seberapa besar rasa tertekan Embun dengan permasalahan ini yang tidak ada jalan keluar nya. Bukan Raga tidak bisa menolak perjodohan yang diutarakan Dimas dari 3 tahun yang lalu. Raga tidak mengingkari jika ini atas balas budi nya pada orangtua Embun. Awal nya Raga menolak karena dia mempunyai wanita yang dicintai nya ketika itu. Namun ketika wanita yang dicintai Raga memilih untuk melanjutkan studinya ke luar negeri. Saat cintanya lebih memilih pendidikan. Sama seperti pria yang dicintai Embun. Bukan berarti Embun adalah pelarian nya. Selama 3 tahun ini Raga sering mencuri curi waktu membuntuti Embun selama dia masih kuliah. Walau tidak sering hal itu dilakukan Raga. Namun dapat melunakkan dirinya dan membuka hatinya untuk menerima cinta yang lain. Embun yang pendiam dan tidak banyak tingkah. Tidak seperti wanita zaman sekarang yang hobi hura hura dan berbelanja menghabiskan waktu mereka di Mall. Di balik wajah tenang nya Raga bisa melihat kebaikan hati dan kerapuhan jiwa Embun. Wajah tenang Embun menyakinkan hati Raga jatuh cinta pada Embun. Setahu Raga Embun juga sangat menjaga jarak dengan teman pria nya. Dia akan berbicara dengan mereka ketika memang dirasa perlu. Melihat Embun dalam keadaan rapuh seperti ini. Hati Raga sungguh tidak tega. "Apakah ini benar benar menyiksa mu?" tanya Raga lembut duduk dihadapan Embun. Embun mengangkat wajah nya. Melihat wajah Embun yang penuh dengan air mata membuat Raga kasihan. "Maafkan aku,Embun," bisik Raga. "Pria itu beruntung sekali bisa memiliki hati dan cinta mu. Aku iri, kamu begitu mencintai dia,ya. Aku benar benar iri dengan pria yang sudah memiliki hatimu. Kamu dengan sabar menanti dan berusaha menyakinkan orangtuamu jika dia pantas untuk kamu perjuangkan." Embun masih diam mendengar perkataan Raga. "Menikah lah dengan ku sampai pria itu datang menjemput mu," kata Raga pelan. Embun menatap tajam ke arah Raga mencoba mencerna maksud perkataan Raga. Raga tersenyum kecil, "Jika dia sudah menyelesaikan pendidikan dan mendapat pekerjaan yang layak serta datang menjemput mu. Aku berjanji akan melepaskan mu," lanjut Raga. Embun masih bingung dengan yang disampaikan Raga. "Bukan maksud ku untuk mempermainkan pernikahan. Tapi..." ucapan Raga terhenti " Tapi.....bukankah kita sebagai anak menginginkan orangtua kita bahagia. Aku tahu dengan pernikahan ini bisa membuat orangtua mu bahagia dan meringankan beban nya. Bukan papa dan mama tidak ingin menjaga mu atau menginginkan mu disisi nya. Tapi dia ingin membuat mu bahagia. Hanya itu Embun. Lagipula jika kita menikah, mereka akan berhenti menerormu untuk membawa pria itu kehadapan mereka. Aku berjanji Embun, aku akan melepaskan mu saat dia datang dan menjemput mu dan hati mu." Bisik Raga tenang. Embun hanya terdiam mendengarkan penawaran dari Raga. "Pikirkanlah Embun, kamu tahu bagaimana papa jika sudah memutuskan sesuatu,bukan. Papa sangat menyayangi mu. Hanya saja saat ini dia hanya meminta sesuatu yang menurutnya baik. Kamu tahu kan, selama ini dia tidak pernah memaksakan apapun kepada mu. Apa salahnya kita mengabulkan satu permintaan dari nya." Raga menatap kedalam mata embun. "Kamu lah kebahagian mereka Embun. Mereka bahkan mengorbankan segalanya hanya untuk melihatmu bahagia." Embun mencoba membuka suaranya. "Aku hanya tidak ingin perjodohan ini menjadi alasan penderitaan orang lain. Kita sama sama tahu cinta itu belum ada diantara kita. Sekali lagi, aku juga tidak yakin kamu tidak mempunyai seseorang di hatimu." Raga terdiam mendengar kalimat dari Embun. Embun melihat Raga sendu." Raga" panggil Embun lembut " aku tidak akan pernah memberikan kebahagian untuk mu." Embun menghela nafas menghilangkan cegukkan karena terlalu lama menangis. "Di luar sana begitu banyak wanita yang bisa memberikan mu kebahagian. Jangan ikat dirimu di atas ikatan yang kamu tahu akan seperti apa nanti nya" Raga tersenyum pelan... "Aku sendiri yakin tidak akan bisa pernah mencintai mu. Hatiku telah berjanji tidak akan pernah jatuh cinta untuk kedua kali nya." Embun menangis pilu... " ak.....aku tidak bisa jatuh cinta untuk kedua kalinya." Cukup lama Raga melihat luka di mata Embun. " sebelum pria itu datang menjemput mu....aku akan membuat mu jatuh cinta kepada ku. Aku akan menjadikan pernikahan ini bukan sebuah penyesalan untuk mu. Yang aku hanya minta padamu. Beri aku sedikit celah untuk masuk kedalam hati mu" batin Raga. ******** Akhirnya, pernikahan dilangsungkan. Dengan beberapa permintaan dari Embun. Embun ingin pernikahan nya disembunyikan dengan alasan dia takut pernikahan ini diketahui Ardhan. Embun meminta pengertian dari Raga dan kedua orangtuanya. Alasan yang diberikan Embun adalah dia yang akan menyampaikan berita ini sendiri kepada Ardhan. Dengan susah payah kedua orang tua Embun menyetujui nya. Sedangkan dari pihak Raga, Raga tetap memberitahukan kepada teman teman nya namun Raga meminta untuk tidak menghadiri pernikahan nya. Teman dan sahabat Raga mengerti apa yang terjadi setelah Raga memberi tahu alasan yang sebenarnya. Raga yang merupakan anak sebatang kara karena ayahnya meninggal ketika dia masih duduk di bangku SMP. Sedangkan ibu nya meninggal 2 tahun yang lalu. Raga kurang dekat dengan keluarga dari pihak kedua orangtua nya. Jadi Raga tidak mengambil pusing dengan permintaan Embun. Hanya saja sahabat yang sangat dekat dengan nya yang Raga beri tahu. Melihat kedua orangtua nya menangis bahagia membuat Embun merasa tenang dan sedikit merasa bersalah. "Terima kasih sayang" kata Dimas memeluk Embun. " papa begitu lega melepaskan mu dengan Raga." "Raga" Dimas beralih menatap Raga " jaga dia, cintai dia dan tolong sabar menghadapi nya. Kami mempercayakan nya kepada mu" " ini" Maya menyodorkan sesuatu kepada Embun " hadiah dari kami....pergilah bulan madu." Dimas dan Maya memberikan perjalanan bulan madu ke Baki selama 1 minggu. "Jangan lupa membawakan kami cucu pulang dari sana. Kami sangat menginginkan secepatnya meminang cucu" Perkataan mama nya mampu membuat tubuh Embun bergetar. Embun menunduk kan kepalanya menangis mendengar permintaan kedua orang tua nya. ********
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD