Aeolian-2

1488 Words
Brooke adalah sebuah negara kecil yang terletak di sebuah semenanjung wilayah paling utara benua Eropa, dengan daerah utara beriklim ekstrim hingga ke Kutub Utara. Rusa kutub yang menjadi bagian integral dari legenda Santa Klaus, tokoh yang dipercaya hidup di kutub utara. Musim dingin di negara ini terasa lebih panjang daripada negara-negara empat iklim lainnya. Namun warga Brooke akan membantah klaim bahwa Santa Klaus adalah orang dari negara Brooke karena Kutub Utara dan negaranya dipisahkan oleh Laut Arktik. Meski hanya sebuah negara kecil yang diapit oleh negara-negara besar di sekitarnya, Brooke merupakan salah satu negara yang diagung-agungkan karena kesuksesannya mendapatkan gelar negara dengan penduduk paling bahagia, sistem pendidikan paling bagus, sistem jaminan sosial dan kesehatan yang berpihak pada rakyat, bahkan seni desain dan musiknya dianggap punya pengaruh besar di dunia. Banyak yang menyangka Brooke menganut paham sosialis. Di mana paham tersebut memungkinkan aset-aset penting dikuasai sepenuhnya oleh negara. Padahal di Brooke hal itu sama sekali tidak terjadi, mereka sangat kapitalis dari segi ekonomi. Tidak ada batasan-batasan berarti bagi para pebisnis dan investor untuk mengembangkan bisnis mereka. Ilusi bahwa mereka negara sosialis tercipta karena jaminan sosial dan fasilitas umum yang kualitasnya baik serta adil. Triknya adalah mereka menetapkan pajak yang tinggi pada pebisnis yang nantinya dimanfaatkan untuk memberikan jaminan sosial pada rakyatnya. Pemerintah juga tidak pernah ikut campur dalam penetapan gaji minimum untuk pekerja, semuanya ditentukan oleh kesepakatan pihak perusahaan dengan persatuan para pekerja. Bukan sosialis, lebih tepatnya negara Brooke menganut sistem pemerintahan demokrasi sosial atau compassionate capitalism. Namun di balik kesuksesan dan serentetan kesuksesan yang diperoleh oleh Brooke, di negara yang diklaim penduduknya paling bahagia sedunia itu ada beberapa fakta menyesakkan yang jarang diekspose serta diperhatikan pemerintah dan juga dunia. Brooke menjadi negara dengan praktek perundungan terbesar baik secara fisik maupun verbal. Pemuda di Brooke diketahui juga pengonsumsi obat anti depresan terbesar di antara negara-negara sekitarnya. Salah satu pemuda Brooke yang kerap mendapat perundungan dan harus mengkonsumsi obat anti depresan adalah Jimmy Diego, remaja naif berusia 16 menjelang 17 tahun yang sudah menghabiskan waktunya selama tiga tahun hanya untuk berdiam diri di kamar. Yang dia lakukan hanyalah bermain gim melalui perangkat komputer lengkap yang disediakan oleh orang tuanya. Kebetulan ayah Jimmy bekerja di pabrik pengolahan peralatan komputer dan ibunya sebagai akuntan di perusahaan yang sama dengan ayahnya. Mewarisi bakat ayahnya, Jimmy merupakan anak yang cerdas dalam sience, berteknologi tinggi, tahu segala hal tetapi memiliki sifat tertutup, introvert dan anti sosial akibat pernah menjadi korban perundungan di sekolahnya. Teman-teman di sekolahnya kerap menyiksa Jimmy baik secara fisik maupun verbal. Jimmy yang malang bahkan pernah disekap di dalam kamar mandi hingga berhari-hari, dipaksa mengerjakan tugas seluruh teman sekelasnya selama sebulan dan bila Jimmy tidak menuruti semua perintah teman sekelasnya itu, maka mereka tidak segan-segan untuk mengolok-olok dan mempermalukan Jimmy di hadapan semua penghuni sekolah. Merasa tertekan dengan sikap teman-teman sekelasnya itu, Jimmy Diego tidak bisa mengendalikan pengetahuan dan kecerdasan yang dimilikinya. Diiringi emosi yang semakin tidak stabil, Jimmy tidak bisa berhenti berbicara bila menyangkut sesuatu hal yang diketahuinya tetapi orang lain membantah pengetahuannya itu. Dia memberontak dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dan menjatuhkan mental seseorang dengan kemampuannya itu. Membuat orang lain jadi tampak bodoh dan tidak bisa menandingi kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki oleh Jimmy Diego. Jimmy bahkan pernah dipenjara selama tiga minggu karena melakukan tindak kekerasan verbal pada teman sekolahnya. Dia membuat seorang anak lain nyaris bunuh diri karena tidak bisa melawan kecerdasan yang dimiliki oleh Jimmy. Sejak keluar dari penjara setiap hari selama tiga tahun hal-hal yang dilakukan oleh Jimmy Diego hanya mendekam di dalam kamar, tidak mau bersosialisasi dan menghabiskan waktu untuk bermain gim War of Aeolian yang sifatnya sangat adiktif. Hingga orang tuanya menyerah karena tidak sanggup lagi menghadapi Jimmy, membiarkan Jimmy sendiri dan larut dalam dunia anti sosialnya. Gim War of Aeolian adalah sebuah permainan komputer yang diciptakan oleh seseorang yang tidak pernah diketahui sosoknya oleh khalayak. Gim ini bergenre RPG singkatan dari role-playing game yang sangat modern. Di antara beberapa gim genre RPG yang berhasil ditiru oleh pengembang gim lain, War of Aeolian adalah yang paling popular, tidak memiliki kecacatan, grafiknya paling halus dan tampak seperti nyata. Permainan War of Aeolian tersebut menggambarkan tentang petualangan seorang 'hero' di dalam permainan yang harus menyelesaikan misi untuk mendapatkan pasir Aeolian, menaikkan level demi level heronya, mendapatkan senjata, merekrut tokoh-tokoh yang ada di dalam permainan lalu membentuk sebuah aliansi, hingga merebut kerajaan-kerajaan kecil untuk kemudian dijadikan sekutu dari karakter utama. Akhir dari permainan ini adalah perang besar yang dipimpin oleh sang hero melawan Kingdom of Sholleora, berduel dengan musuh utama bernama Lord Ivejorn, raja di atas raja dengan kekuatan tak terkalahkan dari Kingdom of Sholleora dan merebut pasir ajaib bernama Aeolian yang bisa mendatangkan kekuatan besar serta kehidupan yang kekal abadi, sekaligus bencana besar untuk dunia bila jatuh ke tangan orang yang salah. Namun hingga tiga tahun Jimmy memainkan permainan War of Aeolian, dia belum bisa mencapai akhir dari permainan tersebut, melawan Lord Ivejorn dan menaklukkan Kingdom of Sholleora. Jimmy mulai frustrasi menghadapi permainan tersebut. Sayangnya dia tidak bisa berhenti karena sudah terlanjur penasaran pada akhir dari permainan tersebut. Hingga suatu hari dia hampir saja berhadapan dengan Lord Ivejorn di arena pertarungan yang ada di Kingdom of Sholleora. Jim Dye, nama 'hero' yang dipakai oleh Jimmy Diego dalam memainkan permainan War of Aeolian sudah memasuki arena pertarungan. Pintu yang menyembunyikan Lord Ivejorn juga sudah terbuka. Namun di saat yang sama listrik rumah Jimmy tiba-tiba padam. Aliran pendek membuat Jimmy jatuh pingsan. Dan tiba-tiba muncul cahaya menyilaukan yang menarik Jimmy ke sebuah tempat asing. Saat jam makan malam tiba ibu Jimmy menggedor pintu kamar dan meminta anak laki-lakinya itu untuk bergabung di ruang makan. Keluarga kecil Jimmy memang terbiasa melakukan makan malam bersama sebagai usaha untuk merekatkan ikatan batin keluarga. Namun hingga satu jam kemudian Jimmy tidak juga kunjung datang ke ruang makan. Ayahnya mulai khawatir, karena tidak biasanya Jimmy membiarkan kedua orang tuanya menunggu selama ini. Ayah Jimmy meminta kepada istrinya untuk memanggil Jimmy sekali lagi. “Coba kau panggil Jimmy sekali lagi. Aku khawatir dia sakit,” ujar Ayah Jimmy. “Baiklah,” jawab Ibu Jimmy kemudian beranjak dari kursi makan menuju kamar Jimmy. Hingga ketukan yang tadinya pelan berubah menjadi gedoran cukup keras, tidak ada sahutan sedikitpun dari dalam kamar. Mungkin Jimmy sedang menggunakan pengeras suara di telinganya, begitu pikir sang ibu lalu memutuskan untuk membuka pintu kamar Jimmy yang tidak biasanya tidak terkunci dari dalam. “Jimmy? Kau di mana?” tanya Ibu Jimmy saat berjalan mengendap dan berhati-hati karena kamar tampak gelap, hanya ada lampu neon panjang berwarna biru yang menempel di setiap sudut atap kamar. “Apakah kau sedang tidur, Jim?” tanya Ibu Jimmy sekali lagi. Hingga langkah Ibu Jimmy telah sampai ke tengah kamar, kakinya menyentuh sesuatu. Dia sedikit menekan benda yang tadi disentuhnya. Ibu Jimmy berjongkok untuk memastikan benda apa yang tergeletak di lantai. Setelah meraba dia berteriak histeris saat menyadari anak laki-lakinya sudah terbaring tak sadarkan diri di lantai . Ayah Jimmy yang mendengar teriakan itu segera berlarian menuju lantai dua tempat kamar Jimmy berada. Menekan saklar yang ada di dinding, lampu di kamar Jimmy tiba-tiba menyala. Padahal tadi saat Ibu Jimmy melakukan hal yang sama, lampu di kamar ini tidak bisa menyala. “Ada apa, Hera?” tanya Ayah Jimmy pada istrinya. “Jimmy...pingsan. Bagaimana ini Dave? Apa yang terjadi pada anak kita?” tanya Hera dengan penuh kekhawatiran. “Kau segera keluarkan mobil, aku akan menggendong Jimmy. Kita harus segera membawanya ke rumah sakit. Sepertinya dia terkena arus pendek. Cepat, Hera!!!” bentak Dave, saat melihat istrinya bukannya bergerak cepat malah tangisannya semakin menjadi. Hera berlarian menuju lantai bawah, meraih kunci mobil dan segera mengeluarkan mobil dari dalam garasi rumah. Tangisannya masih belum bisa ia hentikan terlebih ketika melihat Dave menggendong tubuh Jimmy yang terlihat ringkih itu. Anak laki-lakinya tampak sangat kurus dibanding anak-anak laki seumurannya. Dave tidak mungkin membiarkan Hera mengemudikan kendaraan dalam kondisi jiwa yang tampak terguncang seperti itu. Bisa-bisa terjadi kecelakaan karena konsentrasi Hera pasti terpecah. Akhirnya Dave memutuskan untuk mengendarai mobil dan mereka bergegas menuju rumah sakit terdekat. Sesampainya di ruang gawat darurat tangis Hera kembali pecah karena baik perawat maupun dokter yang sedang berjaga tidak membiarkan satu orang pun masuk ke ruang pemeriksaan. Setelah beberapa saat kemudian dokter jaga keluar dari ruang pemeriksaan dan mengabarkan pada Hera dan Dave bahwa anak laki-laki mereka mengalami koma dan pihak medis memutuskan untuk memasukkan Jimmy ke ruang ICU hingga tersadar dari komanya. “Apakah dia akan selamat, dokter?” tanya Hera dengan suara terisak. “Kami akan berusaha menyelamatkan semua pasien, Nyonya. Untuk saat ini pihak medis akan memantau kondisi pasien melalui peralatan medis yang akan dipasang di seluruh tubuhnya. Setelah observasi baru bisa diketahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan pasien.” “Kami mohon...tolong selamatkan anak kami, dokter…” “Kami tim medis akan berusaha semaksimal mungkin. Tuan dan Nyonya bisa membantu melalui doa yang tulus,” ujar dokter jaga tersebut, kemudian pergi meninggalkan Dave dan Hera. ~~~ ^vee^
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD