Aeolian-3

1352 Words
Sejak mengambil keputusan putri siapa yang akan dijadikan penerus tahta kerajaan dan mengemban semua amanah serta tanggung jawabnya sebagai pemimpin tertinggi Chazia Empire, Lord Legano mulai memberi pendidikan pada putrinya tersebut. Tidak ada seorang pun yang tahu bahwa Princess Lyra-lah yang dipilih oleh Lord Legano yang akan menjadi penerusnya. Sang raja secara diam-diam menyalurkan ilmu dan kemampuan yang dimilikinya pada putri terbaiknya itu. Sedangkan untuk pendidikan lain seperti memanah, berkuda, strategi perang serta ilmu sihir, Lord Legano menyerahkan pada orang kepercayaannya yang bernama Tuan Zevanus, penyihir paling sakti dari Chazia Empire yang menguasai ilmu sihir menguasai ruang dan waktu, yang tidak dapat dimiliki oleh penyihir manapun seantero negeri ini. Suatu hari Princess Lyra bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa aku harus mempelajari banyak hal di usiaku yang baru menjelang sepuluh tahun?” tanyanya. Mata bulat dan jernihnya menanti dengan cemas jawaban yang akan diberikan oleh sang ayah. “Karena kau adalah putri terbaik Ayah, Lyra. Kelak kau akan menguasai seluruh wilayah yang ada di bawah kekuasaan Chazia Empire,” jawab Lord Legano bijak. “Apa aku sanggup menjadi raja yang baik seperti Ayah?” tanya Princess Lyra dengan lugu. “Ayah yakin kau pasti sanggup. Kau dikirim Tuhan untuk menjadi putri Ayah dan calon ratu Chazia Empire.” “Kenapa bukan Putri Lyla? Bukankah dia putri Ayah juga?” “Dalam sebuah kerajaan hanya memiliki satu orang raja dan satu orang ratu, Nak.” “Lalu siapa yang akan menjadi rajanya nanti kalau aku yang menjadi ratunya?” “Takdir Tuhan jugalah yang akan mempertemukanmu dengan raja yang menjadi pendampingmu dalam memimpin Chazia Empire.” Princess Lyra tersenyum ceria. Wajah polosnya memancarkan sinar suci yang tak dimiliki oleh anak-anak perempuan seumurannya. Lord Legano percaya bahwa Princess Lyra adalah titisan Tuhan yang menguasai penjuru dunia ini. Lord Legano membelai rambut berwarna coklat tembaga yang lembut milik Princess Lyra. Seolah ingin menyampaikan kasih sayangnya melalui sentuhan lembutnya itu. “Apa kau menyukai semua hal yang Ayah ajarkan padamu, Lyra?” “Aku sangat menyukainya , Ayah. Aku merasa bangga menjadi putri terbaik dan pilihan Ayah,” jawab Princess Lyra polos. Tanpa mereka berdua sadari ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka semenjak tadi. Wanita dengan senyum licik dan penuh tipu muslihat tersebut segera pergi dari tempat persembunyiannya. Dia mempercepat langkah untuk mencari keberadaan Putri Lyla, saudari kembar Putri Lyla. Wanita tersebut bernama Sogu, pengasuh Princess Lyla yang bersekutu dengan Lord Ivejorn tanpa sepengetahuan banyak pihak. Sogu adalah wanita yang licik. Dia memang tidak memiliki kekuatan sihir dan kemampuan menggunakan alat perang apa pun. Namun ucapannya mampu mempengaruhi pola pikir seseorang. Apalagi bila orang tersebut sedang di bawah pengaruh rasa benci, iri dan juga dengki. Sogu sangat senang membuat keributan dengan kepandaiannya bersilat lidah. Hanya Ratu Ocellate yang menyadari kelicikan Sogu. Sayangnya sang ratu tidak memiliki bukti apa pun untuk mendepak wanita licik itu dari istana. Karena istana memiliki aturan tersendiri dalam mendepak penghuninya. Selain harus jelas kesalahannya, bukti-bukti yang menyertai pun harus jelas. Apabila tidak mampu menunjukkan kedua hal tersebut, yang ada malah orang yang melaporkan keburukan seseorang pada raja-lah yang akan didepak dari istana. Sehingga hingga detik ini ratu hanya mampu mengawasi gerak gerik Sogu dari jauh saja. Dan kini tujuan Sogu mencari keberadaan Putri Lyla adalah hendak memulai rencana busuknya, yakni menghasut sang putri kerajaan itu supaya iri dan mulai membenci saudari kembarnya. --- Di istana pribadinya Lord Legano merasa resah saat menghabiskan waktu bersama Ratu Ocellate. Wanita itu melihat dengan saksama gesture tubuh tak biasa yang ditunjukkan oleh suaminya itu. “Anda kenapa, Tuanku?” tanya Ratu Ocellate lembut. “Kau tahu, Ratu. Saat ini aku begitu resah. Lord Ivejorn masih belum mau mengembalikan cangkir berisi pasir Aeolian yang dicurinya padaku,” jawab Lord Legano. “Anda tenang dulu. Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa pasir Aeolian itu hanyalah berupa pasir padang pasir biasa bila berada di tangan orang lain.” “Bagaimana bila kerajaan atau ada anggota kerajaan yang membutuhkan pasir itu? Apa aku akan membiarkan kerajaanku begitu saja? Sedangkan kau tahu sendiri, pasir itu bisa tertampung selama seratus tahun sekali.” Ratu Ocellate memahami keresahan yang dirasakan oleh Lord Legano sejak kehilangan cangkir berisi pasir Aeolian. Raja Chazia Empire itu sampai tidak nyaman tidur dan tidak enak makan setiap harinya. Ratu Ocellate merasa iba melihat sang raja dirundung kesedihan yang begitu mendalam. --- Lord Ivejorn terus berusaha mencari cara untuk mengeluarkan manfaat keajaiban pasir Aeolian yang diketahuinya memiliki kesaktian yang tidak bisa ditaklukan oleh kekuatan sihir manapun dan juga tidak dimiliki oleh satupun penyihir yang ada di seluruh alam semesta ini. Segala usaha telah dilakukan oleh Lord Ivejorn. Namun setelah bertahun-tahun berlalu raja itu nyaris frustrasi saat tidak juga menemukan cara untuk mengetahui cara mengeluarkan manfaat dari pasir Aeolian. Ingin sekali dia mendatangi istana Chazia Empire untuk mencari keberadaan Lord Legano seperti pada saat dia mengambil paksa cangkir ajaib berisi pasir Aeolian dari tangan Lord Legano. Namun sayangnya istana itu kini telah dilindungi oleh ilmu sihir milik Ratu Ocellate yang tak tertandingi kekuatannya dari sihir manapun. Lord Ivejorn terus memutar otak liciknya untuk mencari cara supaya bisa menyusup ke dalam istana Chazia Empire dan menculik Lord Legano, sehingga bisa membantunya menggunakan manfaat keajaiban pasir Aeolian. --- Tahun terus berganti. Princess Lyra kini tumbuh menjadi gadis remaja berusia enam belas tahun yang cantik dan hangat bak matahari terbit, menarik layaknya bunga-bunga yang baru saja bermekaran taman istana dan tangguh. Dia menguasai ilmu memanah tingkat tertinggi, strategi perang serta satu-satunya turunan langsung dari raja Chazia Empire yang mewarisi ilmu sihir, dapat menduduki tahta Chazia Empire dan suatu hari nanti akan dapat menggunakan manfaat dari pasir Aeolian yang telah direbut oleh Lord Ivejorn setelah mempelajari mantra ajaib pasir Aeolian. Nantinya kemampuan Princess Lyra yang berkaitan dengan pasir Aeolian hanya akan diketahui oleh Lord Legano dan Ratu Ocellate seorang serta Tuan Zevanus tentunya. Tidak boleh ada orang lain yang tahu soal itu. Karena bila ada pihak lain yang mengetahui maka nyawa putri mahkota akan terancam keselamatannya. Namun Princess Lyra tidak bisa dinobatkan menjadi ratu sebelum usianya menginjak delapan belas tahun dan Lord Legano masih hidup. Princess Lyra sama sekali tidak pernah mempermasalahkan soal kapan waktu yang tepat penobatan dirinya sebagai ratu. Meski dia memiliki segala keistimewaan yang tidak dimiliki gadis lain yang ada di negeri ini, tidak lantas membuat Princess Lyra tumbuh menjadi remaja yang angkuh dan sombong. Hal tersebut sungguh berbanding terbalik dengan saudari kembarnya, Putri Lyla. Putri Lyla yang dulunya memiliki karakter anggun dan menyenangkan, kini telah menjelma menjadi putri kerajaan yang gemar memerintah dan sangat membencinya Princess Lyra. Aura gelap dari tubuh Putri Lyla seolah sudah menutupi segala cahaya yang harusnya terpancar dari senyum dan binar kedua matanya. Hasutan dari Sogu benar-benar telah menghapus segala kebaikan yang ada dalam diri Putri Lyla. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri pada hati raja dan ratu Chazia Empire. Mereka tidak pernah menyangka salah satu putri kesayangannya akan memiliki karakter yang buruk seperti itu. Padahal keduanya menerima perhatian dan kasih sayang yang sama dari orang tuanya. Hanya saja Princess Lyra-lah yang terpilih untuk mendapat keistimewaan dari Tuhan. Lord Legano tidak memilih Putri Lyla karena melihat putrinya yang satu itu tampak terlalu lemah lembut, anggun dan hanya memikirkan soal keindahan saja. Lord Legano juga berpikir, Putri Lyla tidak akan pernah tertarik untuk mempelajari ilmu memanah, berkuda, strategi perang dan lain-lain yang harus dipelajari dan didalami oleh calon penerus tahta kerajaan. Namun yang terjadi kini, Putri Lyla mulai mengungkit alasan mengapa sang ayah justru lebih memilih saudari kembarnya daripada dirinya yang dianggap sebagai sulung dari kembarannya. Berulang kali Lord Legano memberi penjelasan bahwa bukan dia yang memilih Princess Lyra untuk menjadi penerusnya, tetapi bisikan Tuhan yang didapatkan setelah pertapaan khusus selama enam puluh hari di Gunung Adamuth, gunung suci tempat tinggal para dewa dan dewi yang diutus Tuhan dalam menjaga alam semesta. Sayangnya Putri Lyla tetap berkeras hati menganggap bahwa ayahnya pilih kasih terhadap kedua putri kembarnya. Lord Legano semakin resah. Belum selesai perkara cangkir pasir Aeolian yang belum kembali setelah belasan tahun lamanya. Kini salah satu putrinya menjelma menjadi putri yang memiliki hati buruk dan penuh rasa iri, dengki dan kebencian. Sifat yang dimiliki oleh Putri Lyla mengingatkan Lord Legano pada sahabatnya yang berkhianat, Lord Ivejorn. ~~~ ^vee^
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD