Aeolian-4

1206 Words
Di ujung rasa benci dan frustrasinya tidak mampu menggunakan manfaat dari pasir Aeolian yang dicurinya sepuluh tahun silam, Lord Ivejorn mengambil jalan singkat. Dia kembali bersekutu dengan iblis yang mampu membuatnya menjelma menjadi manusia separuh naga yang sangat kuat, untuk menghancurkan Lord Legano dan kerajaan Chazia Empire yang dianggap memiliki ilmu dan senjata sihir tak terkalahkan. Karena rasa iri dan dengki yang sudah mendarah daging dalam diri Lord Ivejorn, membuatnya tidak memedulikan lagi soal persahabatannya dengan Lord Legano yang telah terjalin selama puluhan tahun. Padahal leluhur mereka sudah bersusah payah untuk menjalin dan menjaga perjanjian perdamaian antara dua wilayah kerajaan tersebut yakni Chazia Empire dan King of Sholleora.  Di saat keheningan menyelimuti seluruh wilayah Chazia Empire, diam-diam Lord Ivejorn mengirimkan pasukannya untuk melakukan serangan senyap di saat para pasukan Chazia Empire yang berjaga di sekitar camp perbatasan sedang tertidur pulas. Pasukan khusus kiriman Lord Ivejorn berisikan lima prajurit dan satu orang panglima perang bernama Kapten Rio yang memiliki keahlian dalam menggunakan belati beracun. Pasukan tersebut berhasil menumpaskan seluruh prajurit Chazia Empire yang sedang tertidur hanya dengan sekali tebas. Benar-benar seperti tidak sedang terjadi pembantaian malam ini, karena setiap prajurit yang sedang meregang nyawa tidak mengeluarkan suara sekecil apa pun. Tidak hanya prajuritnya saja yang ditumpas habis, tetapi juga seluruh tenda yang ada di perbatasan itu dibakar habis tanpa tersisa sedikitpun.  Seorang ksatria bernama Jendral Lucas yang merupakan pimpinan dari camp perbatasan berhasil melarikan diri. Karena saat itu dia sedang berjaga di daerah air terjun yang berbatasan langsung dengan tebing. Dia bersembunyi di balik tebing tersebut selama pembantaian berlangsung. Jendral Lucas bukannya tidak memiliki nyali untuk melawan, tetapi dia sedang tidak membawa senjata satupun dan juga memikirkan keselamatan nyawanya supaya bisa menjadi saksi dan menyampaikan berita ini pada sang raja. Jendral Lucas segera menuju area kerajaan untuk menyampaikan berita buruk yang terjadi di perbatasan pada sang raja.  “Ampun, Raja...Perbatasan kita telah diserang oleh pasukan asing. Seluruh pasukan yang berjaga di camp perbatasan sudah dibantai habis-habisan oleh pasukan yang hanya berisi beberapa orang saja,” lapor Jendral Lucas setelah berhasil menemui sang raja di istananya.  Raja meradang penuh amarah. Kecurigaannya tidak jatuh pada kerajaan lain yang diduga melakukan penyerangan di kerajaannya malam ini. Namun Lord Legano tidak serta merta menyebutkan nama kerajaan yang dia curigai pada siapapun saat ini. Akhirnya raja hanya memerintahkan para ksatrianya untuk bersiap dan mencari tahu siapa yang sedang ingin bermain api dengan Chazia Empire sekarang ini.  ***  Di istananya, Lord Ivejorn tertawa penuh kemenangan mendengar laporan dari pemimpin pasukan yang dia kirim untuk menyerang camp perbatasan Chazia Empire. Itu baru satu dari sekian rencana busuk yang sudah dia siapkan untuk menghancurkan sedikit demi sedikit kejayaan Chazia Empire. Ambisinya semakin tidak terbendung untuk menguasai seluruh wilayah Chazia Empire dan dia akan melakukan berbagai macam cara untuk mewujudkan keinginannya itu tanpa sepengetahuan ayahnya Raja Dares.  “Kerja yang bagus. Tapi tugas kalian belum selesai. Kita harus mencari kerajaan kecil yang menjadi sekutu Chazia Empire untuk dijadikan kambing hitam atas peristiwa malam ini,” ujar Lord Ivejorn diiringi tawa mengerikan.  “Bagaimana kalau Goston Kingdom? Kerajaan itu dulunya sekutu Kingdom of Sholleora. Tapi sejak Lord Legano naik tahta raja kerajaan itu memilih bersekutu dengan Chazia Empire. Lebih buruknya lagi rajanya mengusut kerajaan-kerajaan di sekitarnya untuk mendukung Chazia Empire,” saran dari Kapten Rio.  “Boleh juga saran itu. Kerahkan anak buahmu untuk melakukan serangan kedua, Kapten Rio!” perintah Lord Ivejorn detik itu juga.  Kapten Rio mulai mempersiapkan strategi perang kecil bersama para prajurit yang berada di bawah pimpinannya. Selain ahli perang, Kapten Rio sangatlah setia pada Lord Ivejorn. Dia merasa memiliki hutang budi yang begitu besar pada rajanya itu. Karena berkat rajanya lah dia bisa bertahan hidup sampai detik ini. Kabar burung mengatakan bahwa orang tua Kapten Rio adalah pengikut setia Chazia Empire. Namun karena suatu persoalan kecil yang sedang coba diusut oleh Kapten Rio, orang tuanya harus menjadi orang terbuang dari tanah kelahiran mereka. Saat itu usia Kapten Rio masih sekitar dua tahun. Lord Ivejorn yang menemukannya saat sedang berburu di hutan terlarang bernama Black Forest. Setelah strategi perang sudah berhasil dirancang oleh Kapten Rio, dia segera mengumpulkan prajurit bayaran yang berasal sebuah desa kecil yang beraliansi dengan Kingdom of Sholleora. Saat ditanya mengapa Kapten Rio memilih prajurit bayaran bukannya prajurit asli kerajaan, dengan santainya dia menjawab, bila prajurit bayaran mati di medan perang, pihak kerajaan tidak perlu repot-repot bertanggung jawab memberi santunan berlebih untuk keluarga yang ditinggalkan oleh prajurit tersebut. Cukup memberi upah prajurit sebesar yang telah disepakati saja sudah habis perkara. Kecuali bila terjadi perang besar, maka kerajaan wajib mengumpulkan prajurit terhebat yang ada di seluruh wilayah kerajaan.  Isi otak Kapten Rio memang nyaris sama dengan Lord Ivejorn, hal itulah yang membuat hubungan simbiosis mutualisme yang terjalin selama ini bisa bertahan dan terjaga dengan baik. Keduanya memiliki ambisi yang kuat dan juga cara berpikir licik yang sama. Ditambah lagi tujuan hidup mereka, yakni menghancurkan seluruh wilayah kerajaan Chazia Empire.  ***  Kabar yang terdengar santer hingga ke telinga Lord Legano, bahwa yang melakukan penyerangan terhadap camp perbatasan Chazia Empire adalah Goston Kingdom. Namun tidak lantas membuat Lord Legano percaya begitu saja. Dia masih sangat yakin bahwa Lord Ivejorn-lah yang mengirim prajurit senyap malam itu.  “Kita harus lebih waspada, Jendral. Saya yakin serangan berikutnya pasti akan diluncurkan dalam waktu dekat,” ucap Lord Legano, menyampaikan keresahan hatinya pada Jendral Lucas.  “Apa perlu kami meningkatkan waktu tambahan untuk patroli tambahan, raja?”  “Tidak perlu. Hanya saya minta perketat penjagaan dengan mengurangi jatah tidur prajurit dan tidak tidur bersamaan seperti malam itu.” “Baik raja. Nanti saya sampaikan pada seluruh pasukan.” Beberapa hari kemudian terdengar kabar terjadi pemberontakan di desa terujung yang ada di wilayah Chazia Empire. Desa tersebut kedatangan penghasut yang menjelek-jelekkan raja dengan mengatakan bahwa tahun ini raja akan meningkatkan nilai upeti bila warga desa tersebut masih ingin menjual hasil pertanian dan peternakannya di pusat kota. Hal tersebut sontak membuat warga desa geram karena Lord Legano dulu pernah berjanji tidak akan menambah nilai upeti khusus desa yang bisa dibilang desa termiskin tersebut. Dan kini warga desa merasa raja mengkhianati mereka.  Warga desa mengancam akan terus melakukan pemberontakan bila Lord Legano tidak terjun langsung untuk meluruskan kesalahpahaman yang telah terjadi beberapa waktu terakhir. Tidak ingin terjadi perang antar saudara Lord Legano memutuskan untuk memenuhi permintaan warga desa.  Ternyata Kapten Rio sudah menyiapkan jebakan untuk mencelakai Lord Legano. Saat tandu yang membawa Lord Legano hampir saja tiba di pintu masuk desa, pasukan yang mendampingi perjalanannya mengalami cedera yang yang sama, yakni di sekitar betis dan paha. Lukanya berupa luka gores dari sabetan benda tajam, tapi cukup dalam sehingga harus mengalami luka parah dan kehilangan keseimbangan. Hal tersebut membuat tandu yang membawa Lord Legano di dalamnya terlepas dan terjatuh ke tepi jurang yang tidak terlalu dalam tapi memiliki semak belukar yang cukup lebat. Jendral Lucas yang turut mendampingi perjalanan rajanya segera mengambil langkah cepat untuk menyelamatkan Lord Legano. Dia segera melompat ke jurang dan mencari keberadaan sang raja. Beruntung Jendral Lucas bisa cepat sampai ke dasar jurang, sehingga Lord Legano tidak perlu menghadapi ancaman hewan buas.  Lord Legano benar-benar murka kali ini. Dia mengutus orang kepercayaannya untuk segera mencari tahu siapa dalang di balik persoalan pelik yang menimpa kerajaannya yang damai dan sentosa, tanpa gangguan terlalu berarti di dalamnya.. ~~~  ^vee^ 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD