109 🌚 Mendesak

1005 Words

“Tes?” Bagas yang sejak tadi serius jadi berkerut kening. Windi mengangguk, “Separagraf ceramah saya temukan. Jika seorang memang mencintaimu, dia hanya ingin kebaikan untukmu. Kebaikan bagi dunia dan akhiratmu. Anda berpikir saya akan jadi ibu yang jahat jika begitu, ya kan?” tanyanya manis. Bagas menarik napas panjang, “Kamu sudah tahu ke mana arah pikiranku, sejalan denganmu. Keinginanku sama denganmu, tapi kembali lagi, kita punya tanggung jawab atas darah daging kita. Aku tetap tahu kamu mencintaiku lewat mengasuhnya.” Windi menemukan percik kemarahan dari sang suami, “Sepertinya Anda tidak suka ‘tes’ ini?” Bagas mendatarkan bibirnya. Harapan Bagas ialah mereka akan bersama-sama mendidik Winda jadi anak yang penuh bahagia, berbudi baik, dan saleha. Yah, jadi anak perempuan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD