50 🌺 Campur rasa ✔️

1419 Words

Sebuah peribahasa terngiang di benaknya. Air dicencang tiada putus. Memang Windi sudah berusaha memutuskan hubungan dengan bibi atau mantan ibu tirinya, Venita, tapi tetap saja ia masih menyimpan nomornya dan semua kenangan mereka. Benar sekali, hubungan persaudaraan antar manusia tidak dapat dipisahkan oleh suatu perselisihan. Hadir masalah bukan berarti hubungan darah terpecah. Mau tak mau Windi paksakan diri menjawab panggilan Venita di ponselnya. Harus Windi ingatkan diri, bahwa Venita sama seperti dirinya, mereka hanya memiliki satu sama lain sebagai keluarga. “Assalamu’alaikum.” “Masih ingat aku ‘kan?” Baru satu kalimat tukar sapa. Nada suara riang Venita sudah mengirim sinyal tak baik di saraf pendengaran Windi. Bibir gadis itu membentuk segaris lurus, tapi dijaga nada suar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD