"Assalamualaikum!" Kama menutup kembali pintu yang tadi dia buka, tangannya melepas sepatu yang dia kenakan dalam kondisi berdiri. Saat dia mulai berjalan memasuki rumah, tidak ada seorang pun yang dia dapati disana. Pantas saja bahkan salamnya tidak dijawab oleh siapapun. Dia berjalan ke arah sofa ruang TV, melemparkan tubuhnya begitu saja di sana untuk melepas penat sejenak. Hari yang dia lalui bersama dengan Yumna memang menyenangkan, dia senang dengan kemana pun gadis itu mengajaknya walaupun mereka hanya makan bersama, membeli es krim bersama, memutari jalanan begitu saja tanpa tujuan yang jelas. Walaupun begitu bukan berarti Kama tidak lelah karena harus menyetir hampir seharian. Dia menggulung lengan kemeja yang dia kenakan, mengurut dahinya pelan. Matanya secara natural terpeja

