God Apps (Castle of Doom) Part 2

2523 Words
 Akibat dari belum tertangkapnya Jiro dan Adnan, jadinya Leonard hanya mendapatkan masa tahanan selama 3 bulan penjara saja, karena pengacaranya yang mahal bisa menciptakan alibi sedemikian rupa, ditambah lagi bukti-bukti otentik yang bisa memberatkan kasus Leonard, dipegang oleh Jiro dan Adnan, yang sampai sekarang keberadaannya belum diketahui oleh para penyidik. Sementara itu, kini keadaan Jiro dan Adnan semakin kuat dan berkuasa, mereka membangun sindikat serta mengumpulkan para anak buah berbahaya, dengan bantuan dari ‘God Apps' yang bisa memberikan banyak sumber daya kepada mereka dengan mudah.  Hal itu memang bukanlah hal yang menyenangkan ataupun membanggakan bagi Kriss, dimana kedua penjahat licik sedang bertindak sesuka hati mereka, sedangkan salah satu penjahat besar sudah mau keluar dan terbebas dari penjara. Hal itu tentu saja membuat Kriss merasa cemas sekaligus kesal, dia yang sudah mengalami berbagai hal buruk akibat dari ulah Leonard, Jiro, dan Adnan, tentu saja tidak terima jika ketiga penjahat itu masih bisa bebas dan tidak mendapatkan hukuman setimpal atas semua kejahatan yang telah mereka lakukan.  Tak lupa, Berkali-kali mereka mencoba untuk membunuh Kriss, sampai-sampai Kriss harus kehilangan kedua rekannya, yakni Bripda Ray dan Bripda Tirta, selain itu mereka juga pernah menculik dan memaksa Romi bekerja dibawah tekanan dan diluar kehendaknya, lalu yang paling buruk adalah, mereka telah mencuri hasil ciptaan Romi demi dipergunakan untuk kepentingan pribadi, tanpa memperdulikan nasib orang lain yang dirugikan akibat dari tindakan-tindakan buruk Mereka.  Membiarkan mereka menghirup udara bebas, bukanlah pilihan yang ingin Kriss ambil. Dia tetap teguh pada pendiriannya untuk bisa menangkap mereka, dan untungnya Kriss memiliki teman-teman yang akan selalu setia menemani dan membantunya dalam usaha untuk menangkap serta menghukum para penjahat itu. Dengan keahlian dan perlengkapan yang mereka miliki, mereka sangat yakin bahwa Jiro dan Adnan pasti akan bisa mereka tangkap, namun mereka masih belum tahu, tentang hal apa yang sudah dipersiapkan di lokasi Kerajaan baru milik Jiro dan Adnan. .Menurut Petunjuk yang berhasil didapatkan oleh Romi, kini Jiro dan Adnan kemungkinan besar sedang berada di sebuah pulau yang terletak di wilayah timur Indonesia, atau lebih tepatnya di daerah Papua. Sehingga tanpa pikir panjang, Kriss, Beni, Romi, dan Lisa, langsung saja berangkat melewati berbagai provinsi untuk bisa sampai kesana, dengan mengendarai mobil, nanti selanjutnya ketika mereka berempat sudah sampai di dermaga, maka mereka akan lanjut mengarungi lautan hingga sampai ke pulau tempat Jiro dan Adnan berada.  Saat ini, mereka baru setengah perjalanan menuju ke wilayah timur Indonesia. Perjalanan mereka masih sangat panjang untuk bisa sampai ke tempat tujuan, di sepanjang perjalanan itu mereka mengisi waktu dengan mengobrol, mempersiapkan senjata, dan bercanda gurau. Setiap beberapa jam sekali, mereka selalu menyetir bergantian, kadang oleh Kriss, kadang oleh Lisa, dan terkadang oleh Beni. Sedangkan Romi tidak mau menyetir, karena dia masih belum memiliki Surat ijin mengemudi.  Beralih kepada Jiro, yang sedang berjalan mendekati sebuah kursi, lalu duduk dengan santai di kursi tersebut sambil menghadap ke arah layar besar yang terpampang di hadapannya. Layar itu menunjukkan banyak sekali program yang berfungsi untuk mengatur atau memantau segala hal yang Jiro kehendaki, hanya dengan beberapa klik saja, dalam sekejap Jiro bisa mendapatkan informasi apapun yang dia inginkan, termasuk tentu saja keberadaan dari Kriss dan kawan-kawan saat ini, yang sedang melakukan perjalanan menuju ke tempat Jiro berada.  Jiro mulai membuka aplikasi God Apps, lalu mengetikan beberapa nama untuk dicari tahu keberadaannya. Dan alangkah terkejutnya dia, ketika mendapati keempat orang yang sedang dilacaknya ternyata sedang berada di satu kendaraan bersama, yakni di dalam sebuah mobil jeep menuju ke arah timur Indonesia, dengan begitu Jiro mulai paham dengan apa yang sedang terjadi, lalu dia mulai berbicara kepada dirinya sendiri sambil terus menatap ke arah layar.  “Wah wah wah, rupanya keempat orang favoritku kini sudah mulai bergerak... Sudah lama aku tidak memata-matai mereka, dan kini tiba-tiba saja mereka sudah berkumpul bersama lagi. Selain itu, kurasa aku tahu tempat yang sedang mereka tuju... Hehhe.”  Kemudian Jiro mulai mengetik Beberapa tombol di keyboard, dia mulai menjalankan beberapa program lain, dengan komputer super canggihnya itu, dia jadi bisa melakukan panggilan telepon ke beberapa nomor sekaligus secara bersamaan. Dan orang-orang yang sedang dia hubungi rupanya bukan sembarang orang, namun para pembunuh bayaran yang sudah tersebar di berbagai wilayah dan siap menjalankan tugas untuk menghabisi siapapun yang Jiro kehendaki.  Jiro memilih para pembunuh yang lokasinya sedang berada tidak jauh dari lokasi Kriss dan kawan-kawan saat ini berada, sehingga mereka bisa langsung berangkat mengincar mangsanya, tepat setelah Jiro selesai menghubungi mereka. .Jiro terlihat sangat lincah memainkan keyboard’nya, sambil terus berbicara memberi instruksi, dia juga melakukan aktivitas internet banking dan mentransfer sejumlah uang pada masing-masing rekening pembunuh suruhannya tersebut, sehingga ketika panggilan telepon sudah dihentikan, para pembunuh itu segera mengecek uang yang masuk ke dalam rekening mereka, lalu berangkat ke lokasi target dengan senyuman lebar di bibir mereka. Sekarang, rintangan nomor satu dari Jiro telah dimulai, Kriss dan kawan-kawan yang sedang dalam perjalanan akan segera diserbu dan dikerubungi oleh para pembunuh bayaran di sepanjang perjalanan.  Sementara itu, pada siang hari yang cerah, Mobil yang dikendarai oleh Kriss dan kawan-kawan sedang melaju di jalan tol yang bebas hambatan dan nampak lenggang. Lisa duduk dibalik kemudi dengan Kriss yang ada disampingnya, sedangkan Romi dan Beni sedang tertidur di kursi belakang. Sambil terus menyetir, Lisa memberikan pertanyaan kepada Kriss. “Menurutmu apakah Jiro tahu bahwa kita sedang mendatanginya?”  “Sebenarnya ada dua kemungkinan... Pertama, setelah berhasil mendapatkan God Apps, dia tidak peduli pada kita dan hanya berfokus pada tujuannya... Kedua, dia masih terus memperhatikan kita sampai saat ini.”  “Hmm, kalau begitu aku berharap semoga dia tidak melakukan yang kedua.”  Tak lama kemudian, ada dua mobil yang datang dari arah belakang, lalu memepet mobil mereka dari kedua sisi, yakni dua buah mobil range rover berwarna hitam yang terlihat tangguh dan garang. Pengemudi yang berada di dalam mobil itu terus saja memperhatikan Kriss dan Lisa dengan tatapan yang mengancam.  Sedangkan Kriss dan Lisa yang menyadari hal itu, langsung saja menyimpulkan bahwa saat ini mereka sedang berada dalam bahaya. Lisa berkata kepada Kriss, “Ya ampun, rupanya kemungkinan yang kedua benar-benar terjadi.”  Tanpa basa-basi, kedua mobil misterius itu langsung saja menghantam mobil jeep Kriss secara bergantian dari kedua sisi, sehingga hal itu membuat Beni dan Romi langsung terbangun karena kaget setelah mendengar bunyi hantaman-hantaman keras dari arah luar. Lalu Beni yang seakan ditarik paksa dari alam mimpinya, langsung menengok ke kiri dan ke kanan dengan ekspresi wajah bingung, sedangkan Romi langsung panik dan berteriak, setelah mendapati bahwa mobil yang ditumpanginya itu sedang diserang oleh orang-orang tak dikenal. Sementara itu, Lisa masih terus berusaha mengendalikan mobil yang dikendarainya supaya tetap dalam kondisi laju stabil, walaupun dia harus terus berjibaku menerima setiap hantaman. .“A- ada apa ini ?!!” Teriak Romi.  “Hey hey, berhenti!! Nanti mobilku bisa tergores.” Ujar Beni.  “Terlambat Beni, mereka sudah memberi goresan pada mobilmu! sekarang balas mereka. Kau tahu apa yang harus kau lakulan!” Suruh Kriss kepada Beni sambil memberikan sebuah pistol.  “Ya, akan kubuat mereka menyesal!!” .Beni langsung saja membuka kaca jendela mobil, lalu dia mulai menembaki salah satu mobil itu dari sisi kanan, sedangkan Kriss menembaki dari sisi kiri. Ketika diberondong tembakan dari Beni dan Kriss, kedua mobil itu langsung mundur dan mengambil posisi ke belakang. Setelah itu mereka mulai mengincar bagian belakang dari mobil yang sedang dikendarai oleh Lisa dan kawan-kawan tersebut. Mereka terus saja menabrak dan mencoba untuk menyeret bagian sisi belakang supaya mobil yang dikendarai oleh Lisa dan kawan-kawan itu kehilangan keseimbangan lalu berputar-putar di jalan. Namun Lisa tetap berusaha keras untuk mempertahankan posisi mobil, supaya mobil tetap melaju stabil tanpa mengurangi kecepatan sedikitpun.  “Lisa!! Biar aku yang menyetir.” Ujar Kriss, sambil menyuruh Lisa untuk bertukar posisi dengannya. Setelah Lisa mengangguk, mereka berdua segera bertukar posisi, sehingga Kini Kriss yang berada dibalik kemudi dan mengambil alih laju dari kendaraan yang sedang mereka tumpangi itu. Sementara Beni masih terus melancarkan tembakan kepada para mobil pengejar di belakang, yang sangat tangguh dan tak mempan ditembaki, sedangkan Romi terlihat panik sambil terus mencari-cari benda khusus yang ada di dalam tasnya.  Lisa segera mengambil pistol lalu mulai membantu Beni untuk memberikan serangan tembakan pada kedua mobil pengejar, sedangkan Kriss yang sudah mengambil alih kemudi, mulai menunjukan keahliannya, dia memutuskan untuk menyerang setelah sebelumnya yang Lisa lakukan hanyalah bertahan. Kini giliran Kriss yang memposisikan mobilnya agar sejajar dengan kedua mobil pengejar, lalu tanpa basa-basi Kriss langsung saja menghantam kedua mobil itu secara bergantian dengan sangat beringas. “Hoey Kriss!! Apa yang kau lakukan? Kau mau merusak mobilku?!!” Ujar Beni yang tidak suka mobilnya diperlakukan kasar. .“Tenang saja, mobilmu ini kuat.” Ucap Kriss sambil terus menghindari hantaman dan berusaha untuk memberikan serangan telak kepada kedua mobil di sisi kiri dan kanannya.  Lalu ketika kedua mobil pengejar itu bersiap untuk melakukan hantaman lagi, Kriss yang sudah bisa membaca pergerakan, segera mengerem mobilnya sehingga posisi kedua mobil musuh jadi berada di depan, lalu seketika itu juga dengan cepat kedua mobil musuh tersebut saling bertabrakan menghantam satu sama lain hingga sempat oleng. Kemudian Kriss segera memanfaatkan keadaan itu dengan cara mengait dan mendorong bagian sisi belakang mobil musuh, sehingga mobil itu langsung berbelok tajam dan berputar-putar hingga menabrak pagar pembatas jalan. .Sedangkan untuk mobil musuh yang satunya lagi, Kriss terus berusaha untuk mengecohnya dengan cara meposisikan diri di depan lalu berkelok-kelok sehingga menghalangi pandangan dari mobil musuh tersebut, dan tiba-tiba ketika mobil Kriss berbelok dengan cepat, sebuah mobil truk sudah ada di hadapan mobil musuh yang sedang melaju dengan cepat, sehingga tabrakan hebat pun terjadi karena mobil musuh terlambat mengantisipasi adanya objek lain di depan, akibat dari ulah Kriss yang menghalanginya. Supir truk yang kaget karena mobilnya tertabrak dari belakang, tidak terluka apa-apa, dan langsung saja menghentikan mobilnya.  Setelah itu, akhirnya kedua mobil musuh yang tangguh tersebut kini sudah berhasil diatasi, sehingga membuat Kriss dan kawan-kawan jadi merasa lega untuk sesaat. Namun bahaya yang datang tidak berhenti sampai disitu saja. Karena tiba-tiba dari jalur lain, muncul empat buah mobil sport yang melaju kencang dan langsung bergabung dengan jalur yang sedang dilalui oleh mobil Kriss dan kawan-kawan. Keempat mobil sport itu ada yang berwarna merah, kuning, biru, dan putih. Mereka semua memiliki orang yang bersiap dengan senjatanya masing-masing, untuk diarahkan kepada Kriss dan kawan-kawan.  Seketika itu juga, Kriss dan kawan-kawan tahu bahwa orang yang mengincar mereka telah bertambah semakin banyak sehingga keadaan menjadi semakin buruk dan jadi tambah berbahaya dari sebelumnya. karena para penjahat itu menggenggam senjata mesin di tangan mereka yang sudah siap untuk ditembakan secara beruntun. Apalagi posisi mereka sudah sangat pas untuk melakukan serangan, yakni dari sisi kanan dan kiri, juga dari depan dan belakang, sehingga tak ada celah sama sekali bagi Kriss dan kawan-kawan untuk bisa lolos dari keadaan berbahaya tersebut.  Namun saat Kriss, Beni dan Lisa sedang merasa kebingungan, Romi segera berteriak sambil memegang beberapa benda kecil bundar yang terlihat seperti kaset CD mini di tangannya. Romi menjelaskan secara singkat bahwa benda inilah yang sedari tadi dia cari-cari di dalam tasnya, benda ini sangat berguna untuk mematikan sistem kelistrikan secara paksa terhadap berbagai macam mesin.  Oleh karena itu, benda tersebut sangat cocok untuk digunakan dalam keadaan seperti sekarang ini. setelah Romi menjelaskan tentang bagaimana cara pakai benda tersebut, Lisa dan Beni segera mengambilnya lalu menekan beberap tombol dan mulai melemparkan benda tersebut keluar, atau lebih tepatnya kepada mobil-mobil sport yang berada di sisi kiri dan sisi kanan mobil mereka. Benda itu seakan memiliki daya magnetis, yang langsung melesat dan menempel secara otomatis kepada mobil musuh, benda itu memberikan semacam energi listrik yang menjalar ke setiap bagian mobil musuh, sehingga mengganggu seluruh sistem di dalam mobil. Lalu seketika itu juga, kedua mobil musuh yang berada di sisi kanan dan sisi kiri langsung berhenti dan tidak dapat melanjutkan lagi proses pengejaran mereka.  Sedangkan Kriss dan kawan yang merasa senang karena hal itu berhasil dilakukan, rupanya belum bisa merayakan kemenangan tersebut, karena kedua mobil yang berada di depan dan di belakang masih terus menghantui, mereka mulai memberondong mobil Kriss dan kawan-kawan dengan ratusan peluru dari senjata mesin. Oleh karena itu, Kriss dan kawan-kawan segera menunduk sambil merasa panik, karena mobil jeep milik Beni yang sedang mereka kendarai terus ditembaki sampai-sampai seluruh kacanya pecah, dan hampir seluruh permukaan body’nya berlubang.  Kriss tak ingin hanya tinggal diam saja, sambil terus dalam posisi menunduk supaya tak kena tembakan, dia terus menyetir dan mengendalikan mobilnya supaya kini posisinya jadi berada sejajar dengan salah satu mobil sport yang tadinya ada di belakang. Setelah itu, Lisa melemparkan benda ciptaan Romi pada musuh sehingga mobil sport itu langsung berhenti seketika.  Dan kini hanya tinggal satu mobil sport musuh yang harus mereka hadapi, gerakannya yang sangat lincah dan gesit, membuatnya jadi sangat sulit untuk didekati oleh Kriss, sepertinya musuh sudah mulai menyadari bahwa Kriss dan kawan-kawan memiliki semacam alat perusak sistem kendaraan, maka dari itu mobil musuh yang satu ini terus saja menjaga jarak, sambil terus menembaki Kriss dan kawan-kawan tanpa henti. Maka Beni dan Lisa pun membalas dengan terus menembaki mereka. Peperangan yang sengit terjadi antara kedua mobil yang sedang melaju di jalan tol itu, mereka menembak saling bergantian, hingga akhirnya salah satu dari mereka berhasil tertembak, yakni orang yang memegang senjata mesin. Karena walaupun jumlah tembakan yang diberikannya banyak, namun dia kalah jumlah dari dua penembak jitu di mobil Kriss, yakni Lisa dan Beni yang terus saja menembaki mobil sport itu tanpa henti, apalagi setelah saingan penembaknya berhasil dikalahkan.  Lalu setelah sang penembak dari mobil sport itu telah gugur, maka mobil sport itu segera menjauh meninggalkan Kriss dan kawan-kawan, yang masih melaju di jalan tol dan masih tetap berada di jalur menuju ke lokasi tujuan mereka. Hal itu meninggalkan kesan di benak Jiro, yang dengan setia menonton aksi menegangkan mereka, dari pantauan satelit yang terhubung dengan God Apps, dia sangat puas menyaksikan perlawanan yang dilakukan oleh Kriss dan kawan-kawan sehingga membuatnya jadi begitu bersemangat.  Singkat cerita, Kriss dan kawan-kawan yang sudah hampir sampai di wilayah timur Indonesia, merasa senang dan bersyukur karena mereka telah berhasil selamat dari bahaya. Kini mobil yang mereka kendarai masih terus melaju menyusuri jalan perkotaan yang ramai, walaupun mobil yang mereka kendarai itu sudah dalam keadaan yang tak karuan, dengan beberapa penyok, goresan, lubang tembakan dan kaca yang pecah. Namun mereka tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, kecuali Beni.  “Mo- mobilku.” Ucap Beni sambil merasa sedih.  “Jangan sedih... Setelah kita pulang nanti, kita akan memperbaikinya bersama-sama.” Kata Romi sambil mengusap punggung Beni.  “Iya Beni, tenang saja.” Sahut Kriss.  “Kalian berkata tenang saja, tapi kalian juga tidak tahu hal apa yang akan terjadi srlanjutnya!!” Ujar Beni.  “Apapun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama-sama.” Sahut Lisa sambil menengok ke belakang dan mengacungkan jempol.  “Oh iya, ngomong-ngomong, Romi... Benda apa saja yang kau bawa di tasmu itu, dan apa saja kegunaannya?” Tanya Kriss.  “Hmm, ya, aku penasaran.” Kata Beni. .“Aku membawa, beberapa alat perusak sistem (yang tadi digunakan), graple gun, sarung tangan peningkat kekuatan, alat pembongkar kata sandi, dan masih banyak lagi.” Jawab Romi.  “Wah wah wah... Ternyata persiapanmu banyak juga ya.” Ujar Beni.  “Dengan benda-benda ciptaan Romi, kita pasti bisa menyusup dan menangkap Jiro dengan mudah.” Ucap Lisa.  “Benarkah?” Tanya Beni.  “Jangan mulai.” Ujar Lisa.  “Oh iya Beni, bisa kau tunjukan padaku ke mana arah rumah temanmu itu?” Sahut Kriss, yang bertanya sambil meneyetir.  “Masih jauh dari sini... Terus lurus saja.” Jawab Beni.  Begitulah hal yang mereka lakukan serta yang mereka alami di sepanjang perjalanan menuju ke wilayah timur Indonesia, atau lebih tepatnya menuju ke Papua. Sebentar lagi Kriss dan kawan-kawan akan segera sampai dan memulai misi penangkapan di Kastil milik Jiro. Walau apapun rintangan yang menghadang, mereka tidak akan gentar untuk menghadapinya, demi tercapainya tujuan untuk menghentikan penjahat yang hanya bisa dihentikan oleh mereka berempat saja. Terus ikuti kisah petualangan mereka hanya di God Apps (Castle of doom).  Berlanjut ke part 3
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD