Kota Peradaban (Part 3)

1104 Words

“Dungeon Jambi!” seru Bona. “Kita nggak bisa sembarangan ke sana!” “Kita?” potong Erlangga. “Eh?” Bona baru sadar sudah seenaknya membuat keputusan tersebut. Padahal ia dan Erlangga bukan rekan perjalanan atau apa, cuma dua orang asing yang saling bertemu kemarin. “Maksudku ya… itu…” “Bang Bona mau nemenin saya ke Dungeon Jambi?” tanya Erlangga lagi. “Eh?” Pria itu bingung untuk kedua kalinya. “Kalau boleh sih…” “Boleh lah! Saya capek selama ini berburu sendirian. Kayaknya lebih seru kalau berburu bareng teman.” “Te… teman..?” Bona terenyuh mendengar kalimat yang diucapkan dengan sangat tulus tersebut. Sejak ditendang dari partai, ia pun selalu berburu sendiri. Tiba-tiba saja ia mendapat seorang teman, apalagi teman itu adalah sosok CEO yang selama ini menjadi panutannya. Pria itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD