Kota Peradaban (Part 1)

1246 Words

Bona mengajak Erlangga mengantre di gerbang. Dua orang pria berjaga di sana. Mereka mengenakan rompi dan celana hitam. Sebuah pedang tersemat di pinggangnya, sedangkan perisai ukuran sedang menggantung di punggung. Keduanya sibuk mengecek tiap penjelajah yang datang. Begitu giliran Bona tiba, salah satunya bertanya, “Mohon maaf, bisa lihat dokumennya?” “Ah, Bang Jali nih kayak sama siapa aja. Padahal tiap hari juga liat saya mondar-mandir lewat sini.” “Hahaha, namanya juga prosedur,” jawab si penjaga sambil tertawa. Namun, Bona tetap mengeluarkan selembar kertas dari Inventory. Jali melihatnya sekilas, lalu membuat sambutan ramah sambil menangkupkan kedua telapak tangan. “Selamat datang di Kota Peradaban.” “Terima kasih,” jawab Bona tak kalah santun. “Ngomong-ngomong aku bawa tema

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD