chapter 6

1252 Words
Suara tangga terdengar dengan beberapa tetangga penginapan yang melihat Aria Scarlet berlari tak mempedulikan para tetangganya yang berkumpul di lantai dasar penginapan. "Aria, apa kau tak ingin berkumpul bersama kami?" Teriak seorang pria dengan menjadi ketua keamanan penginapan. Setiap blok penginapan memiliki ketua dengan beberapa program yang selalu di gelar setiap bulan, demi penginapan selalu sejahtera. Visi dari penginapan De'Louise. Penginapan dengan berjuta kebahagiaan dengan diisi beberapa keluarga. Aria tetap menaiki anak tangga dengan tak menjawab. Tangisannya terlihat dengan apa yang ia temui baru saja di outlet tas yang menjadi incarannya untuk berbelanja. Tak berlalu lama, aria mengeluarkan sebuah kartu dengan nama dan juga nomor keamanan di pintu tersebut, menggesek di alat keamanan dengan bunyi dua kali. Pintu terbuka dengan suara pintu yang di banting Aria. Menjatuhkan tas miliknya di atas ranjang dengan Aria yang menjatuhkan dirinya di antara ranjang besar dengan selimut berbulu bergambar angsa. Suara tangisannya masih terdengar dengan ucapan dirinya. Ia tak pernah ingin berkata kasar ataupun membenci adiknya, ucapan Tuan Mario yang selalu ia ingat sebagai bapak kepala gereja, seperti ayah nya sendiri dengan beberapa nasihat yang selalu diberikan. Terlebih dengan suster ann dan juga suster jeane yang selalu menyayangi asher dan juga aria hingga detik ini. Foto keluarga anceston masih menghias di ruangan aria, foto di atas nakas dengan Aria yang tak membencinya. Saat ini bekerja dengan usahanya sendiri, tentu saja hidupnya tak lepas dari cemoohan Peter dan juga Franklin, tak seperti dulu dan sekarang ia menikmat dengan hidup usaha kerja kerasnya sendiri dan juga keluarga usahanya. Aria merangkak diatas ranjang, membiarkan foto keluarga itu tertutup dengan air mata dirinya yang menangis. Kesedihannya selalu terlihat ketika ia mengingat Asher. Membela dirinya dari hujatan banyak orang, "Kau bodoh Asher. Kau bodoh. Lindungi dulu dirimu sendiri," teriak Aria dengan suara getar di handphone miliknya berkali-kali. Usaha kecil yang ia geluti kini semakin besar dengan berisikan banyak keluarga. Bukan fans, bukan penggemar yang berada di keliling Aria Scarlet. Tapi Keluarga Scarlet, Aria menyebutnya dengan Scarlet Family. "Aria, kenapa kau pergi lama sekali. Apa kau tak melihat kantor yang berada di Kota New York? Jika masih lama, presentasinya akan di gantikan. Masih ada kerja sama dengan brand lain bersama produk kita, jika kau menerima pesan suara ini tolong balas." Ucapan seorang pria terdengar dengan nada mengomel, Javier dengan suara maskulinnya. Ia paling cerewet karena memang tak suka bercanda disaat jam kerja, kesuksesan Scarlet tak lepas dari sosok Javier dengan program-program yang ia buat. Sebuah event akan diselenggarakan di Kota New York, nama Scarlet masuk dalam daftar nomor dua dengan penghargaan brand produk terbaik dengan produk outfit dan juga produk kosmetik. "Javier, jika bukan karena kau aku tak akan mengganti pakaian," ucap Aria dengan mengusap air matanya lalu beranjak dari ranjang. Berjalan dengan mengambil setelan jas berwarna tosca dengan merapikan wajah dan juga tatanan rambut miliknya. Bertemu dengan beberapa rekan kerja dengan Aria yang memakai parfum soft dengan aroma yang disukai banyak pria. Tak lama ia memeriksa tas miliknya dengan memeriksa barang bawaannya. Melihat handphone miliknya tak hanya pesan suara tetapi banyak pesan chat dari beberapa keluarga scarlet yang membahas kehadiran Aria. _Scarlet Family☆_ Lovelycat : Hey Javier, cepat katakan dimana Aria? Handsome_13 : "_____" meetingnya mau dimulai dan aku hanya terdiam. Tolong aku Javier : Javier : ? Memangnya Aria belum datang? Lovelycat : (aku terdiam seperti mu si kucing imutku) jika ada pasti fotonya kukirim di group. Javier :"* Tatapan datar dari Aria Scarlet dengan membaca isi pesan keluarganya di Smartchat, "Javier memang cocok jadi direktur." Suara tertawa pelan dengan Aria mengambil tas miliknya. Membawa kunci mobil dengan menuruni anak tangga. "Aria, kau tak ingin berkumpul dengan kami?" Teriak ketua penginapan dengan suara khasnya. Aria membalasnya dengan melambai, "aku harus bekerja. Penginapan akan selalu sejahtera selama aku bekerja," teriak Aria dengan wajah tertohok dari beberapa kepala keluarga dengan ucapan Aria. "Bahkan anak itu masih bercanda," ketus dari istri ketua penginapan dengan membawa beberapa makanan yang berada di atas nampan. Suara mobil terdengar dengan mobil lambhorgini berwarna merah, design sporty dengan modifikasi menuju pusat kota di Wilayah Inggris. Javier memang sedang berada di New York dengan mewakili dirinya dengan Scarlet event. "Melakukan telewicara meeting di video call," ucap Aria dengan membalas pesan suara kepada Javier, dirinya menyetir dengan memikirkan event yang saat ini berada di New York. Felicia Ang menunggu kehadiran Aria di ruang kerja. Apalagi jika bukan ucapan Javier yang membuat Felicia khawatir, sebagai seorang CEO, dirinya tentu saja khawatir apalagi event scarlet yang saat ini sedang dalam tahap penyelenggaraan. "Duh, kemana sih Aria. Bahkan hingga saat ini belum juga datang," ucapnya dengan rambut panjang hitamnya yang terurai, mendengar ucapan Javier di handphone miliknya dan juga membaca beberapa pesan Scarlet Family di smartchat. "Tenang aja pasti Aria datang," jawab Natasha dengan membuka dokumen miliknya. Persatuan brand produk dirinya dengan Felicia Ang. Javier yang saat ini berada di New York, menunggu Aria dengan panggilan video dengan Scarlet family, tak lama suara mobil lambhorgini Aria terparkir di depan gedung kantor Scarlet yang berada di pusat kota Inggris. Aria menuruni mobil dengan membawa tas dari brand merk hermes berwarna tosca, senada dengan setelan jas miliknya. Tangannya melambai dengan menyapa Felicia yang berdiri di cermin di lantai tiga gedung. Wajah Felicia terlihat senang dengan kehadiran Aria yang memasuki gedung scarlet. Natasha masih menatap dingin dengan Felicia Ang. "Sudah kubilang dia pasti datang. Lagipula lambhorgini didesign kecepatan penuh. Masa iya dalam waktu satu jam mobilnya enggak datang-datang. Buktinya lambhorgini nya terparkir," ketus Natasha dengan Felicia yang melewati Natasha. Tak mendengarkan ocehan Natasha dengan menyambut kedatangan Aria. Scarlet, diambil dari nama Felicia Ang dengan nama lengkap Felicia Ang Scarleta, hanya saja Felicia tak menaruhnya di nama identitas dirinya, nama kesayangan untuk Felicia Ang dari keluarga semenjak kecil, Scarleta. Aria Scarlet, nama yang sama dengan nama Felicia Ang Scarleta, Felicia pun tak masalah jika namanya sama dengan Aria Scarlet. Aria Scarlet yang bekerja dengan perusahaan Felicia Ang Scarleta, panggilan Felicia Ang yang selalu dipanggil banyak orang dengan nama Scarlet di brand produk usahanya. Wajah campuran Inggris dan China, terlebih Felicia Ang yang memang tinggal di Inggris, wajah itu begitu sumringah ketika Aria Scarlet datang. Di susul dengan Natasha William yang berjalan di belakang Felicia Ang. "Ya ampun kupikir kau tak datang, apalagi mobilmu lambhorgini sporty," ucap Felicia Ang dengan wajah bahagia. Berjalan bersama Aria ke ruang meeting berikut Natasha William yang mengikutinya. L'Amore Beauty, pemasaran Paris Cosmetic. Setelah Scarlet memasuki event New York Cosmetic berlanjut dengan L'Amore Beauty yang memasuki daftar produk di New York, kesibukan Javier yang saat ini berada di New York. "Apa kau yakin ingin berpisah kantor pusat dengan L'Amore Beauty dan juga Scarlet, kenapa tidak seperti sekarang saja yang saling berdampingan kantornya," ucap Natasha William dengan memegang pena miliknya, menatap wajah Aria Scarlet dengan Felicia Ang yang memahami. "Tidak masalah, lagipula kita bisa bertemu dan lokasinya dekat dengan Scarlet Whitening, L'Amore Beauty memang sedang naik pesat apalagi memasuki paling terlaris di Paris, Perancis. Kalian pun mengetahui ini," jawab Aria dengan melihat kedua sahabatnya. Telewicara video berakhir dengan Felicia Ang yang mendengarkan Natasha William dan juga Aria Scarlet. Terlebih kantor pusat L'Amore Beauty dan juga Scarlet Whitening akan berjauhan. "Hanya berlokasi berbeda dua kota saja, Natasha mungkin sedih mendengarmu akan pindah kantor, lagipula Javier sudah nyaman bekerja disini dengan lima tahun bekerja di Scarlet Whitening," jawab Felicia Ang dengan sesekali melirik ke Natasha William. Awalnya kupikir semuanya baik-baik saja, harus kau tahu Asher, keluargamu yang selalu kau bangga-banggakan adalah keluargamu. Bukan keluargaku, berawal semuanya baik-baik saja tapi sekarang kita hidup masing-masing. Kau pikir kehidupanku ini adalah milikmu? Apa ku gila mengaku-ngaku milikku adalah milikmu? Kau memiliki semuanya sekarang, begitupun aku yang memiliki L'Amore Beauty. Kau yang memiliki latar belakang. Bahkan bisa saja meminta dorongan dari Keluarga Anceston, kau tahu Asher. Kita hidup masing-masing sekarang ini. Sesekali pandangan Aria terlamun dengan melihat Felicia dan juga Natasha. Tak sesekali tapi berkali-kali, bahkan rona kebencian Aria melekat dengan Asher. Asher yang jauh memilih bersama Keluarga Anceston dengan perlakuan baik atau buruknya. Aria yang jauh lebih memilih keluar dengan segala usaha dirinya, jauh lebih baik ia keluar dengan menjaga harga dirinya, terutama atas nama suster dan kepala gereja yang menolongnya pada malam itu. Seandainya ia tak tertolong mungkin Aria tak bisa bersama Felicia Ang dan Natasha William hari ini. Puji syukur berkali-kali Aria sematkan dari bibir mungilnya. Terlebih ingatannya dengan ingatan dirinya bersama Asher, selalu menjadi anak yang tak pernah di hargai. Bahkan harus menerima di hina dan di caci maki. "Kau pikir kau siapa Aria? Kau tidak akan mendapatkan tempat dimanapun, bukannya bersyukur kau di pungut memasuki Keluarga Anceston, apa kau tak melihat Keluarga Anceston keluarga paling apa di Inggris? Paling bermartabat sekaligus memiliki banyak kekayaan di Inggris ini," teriak Peter dengan suara menohoknya. Tangisan Aria masih mengalir dengan ucapan demi ucapan perlakuan Keluarga Anceston, sedangkan ia saja hanya menerima apa yang diberikan Keluarga Anceston kepadanya. Bibirnya terkatup dengan getir, tak bisa menjawab karena tubuhnya yang ketakutan. Mansion yang Aria pikir bisa membawa kedamaian bahkan kebahagiaan yang seperti di ceritakan suster dan kepala gereja, mansion yang ia pikir akan membawa tempat paling ternyaman dengan pilihannya. Sayangnya semuanya tak seperti apa yang ia pikirkan. Tatapan mata itu melihat jauh Asher yang berdiri menyaksikan Aria dihina dan diperlakukan seperti anak yang tak diinginkan. Aria yang masih menangis dengan tatapan dingin Asher. Kau jahat Asher, kau membiarkanku menangis dengan dihina dan membiarkanku di hina diperlakukan seperti ini. Apa yang kau inginkan Asher? Kau ingin semua segala kepemilikan yang diberikan Keluarga Anceston ini menjadi milikmu? Apa kau gila dengan melihatku dingin seperti ini, membiarkan wanita diperlakukan seperti ini? Dan malam itu, dengan mudahnya kau membelaku, membela ucapan Peter dengan tersungkur dekat tembok mansion. Kau berpura-pura dengan segala perlakuanmu. Seakan-akan akulah yang salah seakan-akan akulah yang membohongimu bahkan menjahatimu. Kau sangat pintar bermain dengan alasanmu. Kau tahu Asher, kau pantas menjadi produser filem. Sangat pantas dengan tingkahmu dan segala yang kau sematkan. Apa yang kulihat, apa yang kusaksikan hari ke hari. Keputusanku, keluar dari Keluarga Anceston. Kau senang Asher? Bahkan mungkin sekarang kau sedang tertawa dan bahagia. Aria masih menelan saliva miliknya, meminum air mineral dengan mendengarkan Felicia Ang dan juga Natasha William. Terlebih Natasha William yang memang meluncurkan produk kecantikan berbahan organik, Aria yang masih memikirkan ide-ide terbaru untuk pemasaran di Paris, Perancis. "Bagaimana jika Scarlet memasuki Paris juga? Mungkin Natasha juga ingin?" Penawaran dari Aria dengan produk Felicia Ang dan Natasha William. Lagipula memang pemasaran L'Amore Beauty sedang naik pesat dengan pemasaran di Paris,Perancis. *; Marga Huang dengan Hanzi. Felicia Ang. Jauh lebih bagus jika bekerjasama dengan kolaborasi bersama Felicia Ang dan Natasha William. Aria yang melihat wajah ketiga sahabatnya. Natasha sesekali melihat Felicia Ang, wajah itu masih memikirkan Scarlet yang memang sedang memasuki pemasaran di New York Amerika Serikat.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD