Kenyataan pahit untuk Ahza

1428 Words

Berpisah lagi dengan kedua buah hatinya merupakan sebuah balasan telak untuk diri Ahza, tubuhnya lunglai mendapati kenyataan jika ia tak bisa memiliki kedua anaknya. Tak bisakah mereka menyayangiku, layaknya seperti anak-anak yang lain? Ah, mengapa aku berharap terlalu tinggi. "Fatma kalian mau ke mana lagi?" tanya Ahza sekali lagi, matanya sudah berkaca-kaca, di masa tua ia sangat berharap ada buah hatinya yang akan menemani, tapi nyatanya mereka malah memilih pergi bersama ibundanya. Fatma menghela napas sebelum memulai kata. "Begini, Mas, Fatimah dan Uwais sudah mendapatkan beasiswa kuliah di Madinah, ya mau ga mau aku juga akan tinggal bersama mereka di sana, terlebih aku sangat ingin mati di tempat hijrahnya Rasulullah shalallahu alaihi wa salam itu," jawab Fatma. Seketika Ahza

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD