MEMPERBAIKI KERETAKAN

1464 Words

Insiden mengerikan yang menjadi mimpi buruk berkepanjangan bagi Amira memang sudah berakhir, namun gadis itu belum sepenuhnya merasa tenang. Ia masih belum berani masuk ke sekolah, terus bersembunyi di dalam rumah demi memulihkan diri. Terlalu banyak kenangan buruk yang tersisa di ruang kelasnya, Amira merasa belum siap hati kembali menginjakkan kaki di sana, membiarkan puluhan pasang mata menatapnya nanar, atau bahkan dengan beragam perasaan yang ditujukan padanya. Sungguh, Amira belum siap mental menghadapi semua itu. Ia lekas berdiri, menyambangi cermin besar yang ada di sudut kamarnya. Bibir polosnya sedikit terbuka, kedua tangannya meraba dua sisi wajah yang kembali berkerut. “Ah... Ini aku yang sebenarnya.” Lirih Amira mengomentari wajahnya yang begitu familiar, keriput menghiasi da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD